KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

POLITEKNIK NEGERI MALANG

KELAS JTD 2A, 2B, 2C, 2D


Thursday, April 2, 2020

Achmad Saifudin/JTD 2D/02/1841160108

Jawaban UTS

1. a.) Konsep lama : Masih banyak pengganti pekerja, Tidak perlu berusaha mencegah, Biaya terlalu Tinggi, Penghambar produksi, Kecelakaan nasib sial mrpk risiko yang harus diterima.
b.) Konsep masa kini :Kecelakaan pasti ada penyebabnya(bisa dicegah), Kecelakaan selalu menimbulkan kerugian, Peran pimpinan sangat penting dan menentukan

2. Faktor Usia, Faktor Lingkungan dan Faktor Peralatan

3. Persamaan teori domino dan swiss cheese adalah pada kecelakaan kerja terdapat atau pasti ada proses proses atau tahapan sebelum kecelakaan tersebut terjadi contoh faktor usia, lingkungan dll..

4. Analisis Kerja :
a.) Berguna untuk mengetahui penyebab kecelakaan kerja, akibat kecelakaan kerja dan langkah pencegahan
b.)Tujuan :
-Untuk mengetahui kenapa kecelakaan terjadi
-untuk mengatahui bagaimana mencegah agar kecelakaan sejenis tidak terjadi

5. Tingkat kekerapan = 52
Tingkat keparahan (SR) = 34.000

6. Seharusnya masyarat bersikap tanggap dalam menghadapi kebakaran sehingga tidak menunggu petugss pemada kebakaran guna mengurangi resiko akibat kebakaran

MOCHAMAD FAIZ IRAWANTO/JTD 2A/19/1841160045

1. persamaan konsep dari k3 adalah dengan menganalisis resiko kecelakaan kerja dan upaya untuk menanggulangi resiko akibat kerja, serta dalam persamaannya antara konsep lama dan konsep baru adalah "kecelakaan kerja merupakan nasib". yang berarti bahwa kecelakaan kerja yang dialami pekerja adalah takdir yang sudah ditentukan.

2.dampak dampak dari kecelakaan kerja antara lain yaitu kecacatan, kerugian perusahaan,kompensasi kerja, dll. dari dampak yang sudah disebutkan tadi tentu akan menimbulkan kerugian dan menimbulkan masalah kepada perusahaan, maka perusahaan akan berupaya meminimalisir dampak dari kecelakaan kerja dengan meningkatkan tingkat K3 di area kerja.

3. Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja menurut Teori Domino dan menurut Teori Keju Swiss yaitu sama sama dalam kedua teori tersebut adalah kurangnya perhatian atau pengawasan terhadap kegiatan bekerja dalam proyek maupun yang lainnya yang memicu kecelakaan kerja yang berurutan dan berkelanjutan

4. Tujuan analisis kecelakaan kerja:

a.Melakukan perbaikan kualitas keselamatan kerja
b.Mengurangi  peluang terjadinya kecelakan kerja sama di waktu lain
c.Menyiapkan atau membangun tempat atau lingkungan kerja yang aman
d.Untuk memperoleh urutan kecelakaan yang benar serta mengambil keputusan kritikal factor.
e..Mengambil keputusan referensi tindakan perbaikan
6. menurut pendapat dari teori segitiga api, penyebab dari kebakaran tersebut dikarenakan konsleting listrik, bahan mudah terbakar seperti(kayu), dan oksigen
analisis resiko yang dilakukan adalah dengan menginvestigasi penyebab kebakaran agar tidak terjadi lagi dan pemasangan alat safety , serta membangun referensi dari lingkungan agar saat pembangunan ulang tetap aman
pengendalian resiko dalam kebakaran adalah segera menghubungi pemadam kebakaran guna memadamkan api dan mengevakuasi korban yang kemungkinan masih terjebak
5. untuk FR adalah 15
sedangkan SR adalah 28600
ukuran dari hasil perhitugan tersebut adalah PT. Harap Maklum dalam semester I tahun 2016 adalah parah dikarenakan jumlah frequency rate sama severity ratenya tinggi



KOORDINAT SAYA:

8°11'52.7"S 112°41'28.7"E


Muhammad Nurdin Rosyidi/2D-JTD/14/1841160090

Jawaban UTS:
1. > Konsep Lama:     -Kecelakaan nasib sial mrpk resiko yang harus diterima     -Tidak perlu berusaha mencegah     -Masih banyak pengganti pekerja    >Konsep Baru     -Kecelakaan pasti ada penyebabnya dan dapat dicegah     -Kecelakaan selalu menimbulkan kerugian     -Peran pimpinan sangat pentig & menentukan 
2.  -Lack of control (kurang kontrol): tdk terpenuhinya sistem, standar, penyesuaian.            -Immediate causes (penyebab langsung):  suatu keadaan yang biasanya bisa dilihat dan di rasakan langsung     -Loss (kerugian): unintended (tdk diinginkan), harm (bahaya), dan/ataukerusakan/kerugian 
3.  - Teori Domino Heinrich oleh H.W. Heinrich, salah satu teori ternama yang menjelaskan terjadinya kecelakaan kerja. Dalam Teori Domino Heinrich terdapat lima penyebab kecelakaan, di antaranya: hereditas, kesalahan manusia, sikap kondisi tidak aman, dampak kerugian, kecelakaan kerja
4. Kenapa kecelakaan butuh diinvetigasi serta dilaporkan ?

Tujuan :

  1. Melakukan perbaikan kualitas keselamatan kerja
  2. Kurangi peluang terjadinya kecelakan kerja sama di waktu hadir
  3. Menyiapkan atau membangun tempat atau lingkungan kerja yang aman

5. 75%

6. cukup parah untuk kecelakaan seperti itu

Rosario Febry Dayu Putra/2CJTD/21/1841160030

1. Kecelakaan kerja merupakan hal yang menjadi topik utama dalam konsep lama dan masa kini dari K3. Kecelakaan kerja mengakibatkan terhambat nya produksi (pembuatan) perusahaan yang berujung kerugian serta biaya perbaikan, perawatan, maintenance yang cukup tinggi pada suatu perusahaan,

2. Menurut saya dampak dari kecelakaan dilihat berdasarkan  4 sudut pandang :





KOORDINAT LOKASI : -7.928732, 112.610602

Rino Pamungkas/2D-JTD/19/1841160118


JAWABAN UTS
1.Konsep Lama alat masih sederhana Konsep Baru alat sudah semakin canggih dan karyawan pun dilengkapi peralatan safety yang mumpumi tidak seperti konsep lama alat hanya sekedarny saja.
2.Dampak nya bagi karyawan yang mengalami kecacatan mata yang disebabkan oleh kelalaian karyawan percikan las karna tidak menggunakan kacamata las .akibatnya dia tidak dapat melihat dengan normal lagi seperti sebelum mengalami kecacatan.
3.Teori Domino::Sikap karyawan yang tidak aman yaitu tidak menggunakan Alat Pelindung Diri(ADP),
Teori Cheese:Unsafe ACT:Kecelakaan yang ditimbulkan oleh kelalaian karyawan.
4.Untuk mengurangi resiko kerugian perusahaan.
5.Analisis:Jumlah jam kerja 250.000 jam,1orang telinga tuli sebelah=600 hari,1 orang lumpuh total=6000hari,1 orang kehilangan telunjuk=400 hari,10 orang tak mausk kerja=150 hari.
Jumlah=8500 hari.
Perhitungan Kekerapan/FR:3 X 1.000.000 : 7.000 = 428.57
Perhitungan Keparah/SR:8.500 x 1.000.000 : 250.000 = 34.000 hari yang hilang

6.Pendapat saya ,seharusnya masyarakat bersikap cepat sigap sambil menunggu pemadam kebakaran datang dengan berusaha memadamkan api agar mengurangi penyebaran kebakaran.

Nur Wijayaningsih.2a jtd.22

Keamanan mesin

 

Ø  Nilai risikonya

·       Sebelum kamu memulai:

1.     periksa, sebelum menggunakan mesin apa pun, apakah sudah lengkap dan bebas dari cacat.

2.     lihat risiko residual yang diidentifikasi oleh pabrikan dalam informasi / instruksi yang diberikan bersama mesin dan atasi.

3.     menerapkan prosedur untuk menggunakan dan merawat mesin.

4.     hati-hati untuk memastikan setiap mesin statis stabil (biasanya diperbaiki).

5.     pilih mesin yang tepat untuk pekerjaan itu dan jangan mesin situs mana n pelanggan atau pengunjung dapat pergi dan terkena risiko.

·       Pastikan mesin aman:

1.     untuk setiap pekerjaan yang harus dilakukan dalam pengaturan, pemeliharaan, perbaikan, dan kerusakan dan menghilangkan penyumbatan, serta penggunaan normal.

2.     untuk digunakan, tidak hanya oleh pekerja berpengalaman dan terlatih, tetapi juga oleh pemula, orang-orang yang telah berganti pekerjaan atau mereka yang memiliki kesulitan tertentu.

3.     untuk digunakan oleh pekerja yang mungkin bertindak bodoh atau ceroboh atau melakukan kesalahan.

·       Pastikan Anda menangani risiko dari:

1.     catu daya listrik, hidrolik atau pneumatik.

2.     perlindungan yang dirancang dengan buruk tidak nyaman digunakan atau mudah dikalahkan, yang dapat mendorong pekerja Anda mengambil risiko cedera dan melanggar hukum.

3.     Secara hukum pemasok harus memberikan perlindungan yang tepat dan memberi tahu pembeli tentang segala risiko ('risiko residual') yang harus dihadapi pengguna karena mereka tidak dapat dirancang.

 

Ø  Penjaga

1.     Anda harus menggunakan pelindung tetap (misalnya diamankan dengan sekrup atau mur dan baut) untuk n melampirkan bagian-bagian yang berbahaya, kapan pun praktis.

2.     Pikirkan tentang bahan-bahan terbaik untuk digunakan - plastik mungkin mudah dilihat tetapi tidak mudah rusak. Di mana Anda menggunakan kawat atau bahan serupa, pastikan lubangnya tidak cukup besar untuk memungkinkan akses ke bagian yang bergerak.

3.     Jika Anda harus mendekati bagian yang berbahaya secara teratur dan memasang pelindung tidak praktis, Anda harus menggunakan metode lain, misalnya mengunci pelindung sehingga mesin tidak dapat memulai sebelum pelindung ditutup dan tidak dapat dibuka saat mesin masih bergerak.

4.     Dalam beberapa kasus, misalnya guillotine, sistem perjalanan seperti perangkat foto-listrik, n tikar yang peka terhadap tekanan atau pelindung otomatis dapat digunakan jika pelindung yang dipasang atau yang bertautan tidak praktis.

5.     Beberapa mesin dikendalikan oleh sistem elektronik yang dapat diprogram. Pemasok dan Anda harus memberi tahu Anda tentang keamanan sistem. Perubahan pada pekerjaan rutin atau program utama hanya boleh dilakukan oleh orang yang kompeten. Catat perubahan pemrograman dan periksa apakah telah dilakukan dengan benar.

6.     Di mana penjaga tidak bisa memberikan perlindungan penuh, gunakan jig, pegangan, dorong dll jika praktis.

7.     Pastikan pelindung yang Anda gunakan memungkinkan mesin dibersihkan dengan aman.

Ø  Operasi mesin
1.     Beberapa pekerja, misalnya jika mereka masih muda, tidak berpengalaman atau memiliki cacat, mungkin sangat berisiko dan akan membutuhkan instruksi, pelatihan atau pengawasan tambahan.
2.     Terkadang kualifikasi formal diperlukan, misalnya untuk operator gergaji. 
3.     Anda tidak boleh membiarkan anak-anak beroperasi atau membantu di mesin.
4.     Semua operator mesin harus dilatih dan, jika perlu, diberi pakaian pelindung dan n (lihat Bab 21 dan 24).
5.     Anda harus memberikan pencahayaan yang memadai untuk semua mesin.
 

Ø  Perawatan mesin

1.     Anda harus memastikan bahwa penjaga dan perangkat keselamatan lainnya dicentang dan disimpan dengan baik.

2.     Jika pekerja pemeliharaan perlu melepas pelindung atau perangkat keselamatan lainnya, pastikan n mesin dimatikan dulu atau aman dan tidak dapat dinyalakan kembali, misalnya dengan memiliki sistem penguncian (lihat Bab 20).

3.     Pastikan tidak ada yang mengalahkan atau menyiasati penjaga atau perangkat keselamatan dan, jika ya, pastikan itu tidak terjadi lagi.

4.     Periksa perlindungan setelah modifikasi apa pun.

5.     Saat memasang mesin baru, pikirkan perawatan yang aman.

Ø  Kontrol alat berat
Kamu harus:
1.     memastikan sakelar kontrol ditandai dengan jelas untuk menunjukkan apa yang mereka lakukan.
2.     memiliki kontrol penghentian darurat jika perlu, mis. tombol kepala jamur n dan mudah dijangkau.
3.     pastikan kontrol operasi dirancang dan ditempatkan untuk menghindari operasi yang tidak disengaja, misalnya dengan menyelaraskan tombol start dan pedal.

 

 

Ø  Daftar periksa operator

Periksa setiap kali itu:

1.     Anda tahu cara menghentikan mesin sebelum Anda mulai.

2.     semua pelindung ada di posisinya dan semua alat pelindung berfungsi.

3.     area di sekitar mesin bersih, rapi dan bebas dari penghalang.

4.     Anda segera memberi tahu penyelia Anda jika Anda merasa mesin tidak berfungsi dengan baik atau perlindungan apa pun salah.

5.     Anda mengenakan pakaian dan peralatan pelindung yang sesuai, seperti safety  kacamata atau sepatu (lihat Bab 24).

Ø  Tidak pernah:
1.     gunakan mesin kecuali Anda memiliki wewenang dan pelatihan untuk melakukannya.
2.     coba bersihkan mesin dalam gerakan - matikan dan cabut atau kunci.
3.     gunakan mesin atau alat yang memiliki tanda bahaya atau label yang melekat padanya. n Tanda bahaya harus dihapus hanya oleh orang yang berwenang yang puas bahwa mesin atau proses sekarang aman.
4.     kenakan rantai yang menggantung, pakaian longgar, sarung tangan, cincin atau memiliki rambut panjang yang bisa tersangkut di bagian yang bergerak.
5.     mengalihkan perhatian orang yang menggunakan mesin.

 

Ø  Temukan lebih banyak lagi

1.     Penggunaan peralatan kerja yang aman. Ketentuan dan Penggunaan Peraturan Peralatan Kerja 1998. Disetujui Kode Praktik dan bimbingan L22 (Edisi kedua) ISBN 0 7176 1626 6.

2.     Penggunaan daya yang aman. Ketentuan dan Penggunaan Peraturan Peralatan Kerja 1998 sebagaimana diterapkan pada mesin press. Pedoman Praktek dan panduan yang disetujui L112 ISBN 0 7176 1627 4.

3.     Penggunaan alat angkat yang aman. Peraturan Operasi Pengangkatan dan Peralatan Pengangkatan 1998. Pedoman Praktik dan Panduan yang disetujui L113 ISBN 0 7176 1628 2.

4.     Penggunaan mesin pertukangan yang aman. Ketentuan dan Penggunaan Peraturan Peralatan Kerja 1998 sebagaimana diterapkan pada mesin pengerjaan kayu. Kode Etik dan Pedoman yang Disetujui L114 ISBN 0 7176 1630 4.

5.     Keselamatan dalam penggunaan roda abrasif HSG17 (Edisi ketiga) ISBN 0 7176 1739 4.

6.     Panduan sederhana untuk Ketentuan dan Penggunaan Peraturan Peralatan Kerja 1998 Leaflet INDG291.

 

 

Bahaya/faktor terjadinya kecelakaan kerja di mesin

1.     Mesin yang bergerak dapat menyebabkan cedera dalam banyak hal.

2.     Rambut atau pakaian dapat menjadi terjerat dan menyeret seseorang ke bagian yang berputar, dan bagian-bagian tubuh dapat ditarik masuk atau terperangkap di antara rol, sabuk dan drive katrol.

3.     Orang dapat dihancurkan, baik antara bagian yang bergerak bersama atau menuju bagian yang tetap dari mesin, dinding atau benda lain, dan dua bagian yang bergerak melewati satu sama lain dapat menyebabkan geser.

4.     Orang-orang dapat dipukul dan dilukai dengan memindahkan bagian-bagian mesin atau material yang dikeluarkan.

5.     Tepi yang tajam dapat menyebabkan luka dan memotong luka, bagian yang tajam dapat menyebabkan penusukan atau tusukan kulit, dan bagian permukaan yang kasar dapat menyebabkan gesekan atau abrasi.

6.     Bagian-bagian mesin, bahan dan emisi (seperti uap atau air) dapat menjadi cukup panas atau dingin untuk menyebabkan luka bakar atau luka bakar dan listrik dapat menyebabkan kecelakaan (lihat Bab 15).

Hukum
Ketentuan dan Penggunaan Peraturan Peralatan Kerja 1998 (PUWER) memuat persyaratan agar peralatan kerja aman.
Produsen dan pemasok memiliki tugas untuk menyediakan peralatan yang aman. Jika ragu, tanyakan pada inspektur Anda.

 

SOAL UTS GENAP 2020 ONLINE

Soal no. 1
Jelaskan persamaan antara Konsep Lama dan Konsep Masa Kini dari K3.

Soal no. 2
Jelaskan yang anda ketahui tentang dampak-dampak dari Kecelakaan Kerja.

Soal no. 3
Jelaskan Persamaan Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja menurut Teori Domino dan menurut Teori Keju Swiss.

Soal no. 4
Jelaskan Guna, maksud dan Tujuan dari Analisis Kecelakaan Kerja.

Soal no. 5
PT. Harap Maklum dalam semester I tahun 2016 dengan jumlah jam kerja 250.000 jam, telah terjadi kecelakaan kerja yang mengakibatkan:

1 orang telinga tuli sebelah
1 orang lumpuh total
1 orang kehilangan telunjuk
10 orang sementara tidak mampu masuk kerja selama 150 hari

Yang mana menurut catatan ILO :
Telinga tuli sebelah, jumlah hari hilang = 600 hari
Lumpuh total, jumlah hari hilang = 6000 hari
Kehilangan telunjuk jumlah hari hilang =  400 hari

Hitung berapa Tingkat Kekerapan dan Tingkat Keparahan yang terjadi akibat kecelakaan ini.
Jelaskan pengertian dari ukuran tersebut.

Soal no. 6
Uraikan pendapat anda mengenai penanganan kebakaran dalam Video dibawah ini, yang berkaitan dengan prinsip Segitiga Api, Analisis Resiko dan Pengendalian Resiko.




-------------------------SEMOGA SUKSES---------------------

YANG BELUM SELESAI DILANJUTKAN