KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

POLITEKNIK NEGERI MALANG

KELAS JTD 2A, 2B, 2C, 2D


Saturday, July 14, 2018

18JTDA-21

Jenis dan Perhitungan Statistik Kecelakaan Kerja

  • OSHA Recordable Incident Rate

OSHA Recordable Incident Rate mencakup perhitungan kecelakaan medical treatment atau kecelakaan-kecelakaan yang lebih parah daripada medical treatment seperti restricted work, light duty, lost time, permanent disability ataupun fatality. OSHA Recordable Incident Rate (IR) dapat dihitung dengan mengkalikan jumlah Recordable Incident Rate dengan 200.000 dan membagi angka 200.000.

(GAMBAR 1)

Contoh: misal di sebuah perusahaan terdapat 17 pegawai tetap dengan 3 orang pegawai kontrak yang bekerja selama 20 jam per minggunya. Ini sama dengan 28400 jam kerja per tahun. Jika perusahaan mendapatkan 2 kecelakaan kerja recordable maka perhitungannya menjadi:

(Gambar 2)

Dari angka di atas dapat disimpulkan bahwa dalam setiap 100 tenaga kerja, 14.08 tenaga kerja telah terlibat dalam luka recordable.

  • Lost Time Case Rate

Lost Time Case Rate mirip dengan perhitungan Recordable Incident rate, hanya saja, faktor pembilangnya merupakan jumlah kasus lost time. Kecelakaan lost time merupakan kecelakaan di mana seseorang tidak bisa datang ke tempat kerjanya setelah 1 hari setelah kecelakaan lost time. Perhitungannya dibuat dengan mengkalikan jumlah kecelakaan lost time dengan 200.000 dan dibagi dengan jumlah jam kerja yang ada dalam perusahaan

(Gambar 3)

Contoh perhitungan diberikan dalam contoh di bawah di mana kita mengambil permisalan adanya 2 kecelakaan lost time:

(Gambar 4)

Dari perhitungan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa dari 100 pekerja, terdapat 7.04 pekerja yang mendapatkan kasus lost time.

  • DART Rate (days away/ restricted or job transfer rate)

DART Rate merupakan hal yang baru diaplikasikan dalam industri. Perhitungannya adalah dengan menjumlahkan kecelakaan dari lost day dan restricted days atau yang menyebabkan pekerja harus pindah pekerjaan ke pekerjaan yang lebih ringan. Jumlah kecelakaan tersebut kemudian dikalikan dengan 200.000 kemudian dibagi dengan jam kerja karyawan di perusahaan.

Rumus DART Rate adalah sebagai berikut:

(Gambar 5)

Contoh perhitungan dari DART Rate : misalnya dari 2 recordable incident terdapat 1 buah kecelakaan yang masuk dalam kategori DART, sehingga perhitungannya sebagai berikut:

(Gambar 6)

Dari perhitungan di atas, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa dari 100 karyawan, terdapat 14.08 kecelakaan DART.

  • Severity rate

Severity rate atau tingkat keparahan kecelakaan adalah perhitungan di mana jumlah total hari pekerja yang hilang dibagi dengan jumlah kecelakaan yang recordable.

(Gambar 7)

Contoh perhitungan: misalnya terdapat total 5 hari hilang akibat 1 kecelakaan lost time dan 1 kecelakaan medical treatment. Maka perhitungannya adalah sebagai berikut:

(Gambar 8)

Dari perhitungan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa dalam setiap recordable incident di perusahaan, rata-rata terdapat 2.5 hari hilang karena kecelakaan atau penyakit akibat kerja.

 


2018 JTD E 22

E. LANGKAH PENERAPAN SMK3

a.      Tahap persiapan:

1.      Komitmen manajemen puncak.

2.      Menentukan ruang lingkup.

3.      Menetapkan cara penerapan.

4.      Membentuk kelompok penerapan.

5.      Menetapkan sumber daya yang diperlukan.

 

b.      Tahap pengembangkan dan penerapan:

1.      Menyatakan komitmen.

2.      Menetapkan cara peneparapan.

3.      Membentuk kelompok kerja penerapan.

4.      Melakukan menetapkan sumber daya yang diperlukan.

5.      Kegiatan penyuluhan.

6.      Peninjauan sistem.

7.      Penyusunan jadwal kegiatan.

8.      Pengembangan Sistem Manajemen K3.

9.      Penerapan sistem.

10.  Proses sertifikasi.


18 JTD E 22