KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

POLITEKNIK NEGERI MALANG

KELAS JTD 2A, 2B, 2C, 2D


Saturday, July 14, 2018

2018 JTD E 22

E. LANGKAH PENERAPAN SMK3

a.      Tahap persiapan:

1.      Komitmen manajemen puncak.

2.      Menentukan ruang lingkup.

3.      Menetapkan cara penerapan.

4.      Membentuk kelompok penerapan.

5.      Menetapkan sumber daya yang diperlukan.

 

b.      Tahap pengembangkan dan penerapan:

1.      Menyatakan komitmen.

2.      Menetapkan cara peneparapan.

3.      Membentuk kelompok kerja penerapan.

4.      Melakukan menetapkan sumber daya yang diperlukan.

5.      Kegiatan penyuluhan.

6.      Peninjauan sistem.

7.      Penyusunan jadwal kegiatan.

8.      Pengembangan Sistem Manajemen K3.

9.      Penerapan sistem.

10.  Proses sertifikasi.


6 comments:

  1. 18JTDC 17-01 Pada artikel anda terdapat menentukan ruang lingkup untuk langkah penerapan K3,ruang lingkup seperti apa yang dimaksud?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ruang lingkup hyperkes dapat dijelaskan seperti berikut (Rachman, 1990) :
      Kesehatan dan keselamatan kerja diterapkan di semua tempat kerja yang di dalamnya melibatkan faktor manusia sebagai tenaga kerja, bahaya akibat kerja dan usaha yang ditangani. Faktor perlindungan dalam hyperkes meliputi :

      Tenaga kerja dari semua type dan tahap ketrampilan
      Perlengkapan dan bahan yang dipergunakan
      Aspek-faktor lingkungan fisik, biologi, kimiawi, ataupun sosial.
      Sistem produksi
      Karakteristik dan karakter pekerjaan
      Tehnologi dan metodologi kerja
      Aplikasi Hyperkes dikerjakan dengan cara holistik mulai sejak rencana sampai perolehan hasil dari aktivitas industri barang ataupun layanan. Semua pihak yang ikut serta dalam sistem industri/perusahaan turut bertanggungjawab atas kesuksesan usaha hyperkes.

      Delete
  2. 18JTDA15-2
    Bagaimana cara menetapkan sumber daya yang diperlukan agar sesuai dengan kebutuhan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Proses penyiapan sumber daya manusia yang kompeten dimulai melalui proses perencanaan SDM yang sistematis.

      Melalui perencanaan SDM inilah dilakukan penetapan strategi untuk memperoleh, memanfaatkan, mengembangkan, dan mempertahankan SDM sesuai dengan kebutuhan perusahaan sekarang dan pengembangannya di masa depan.

      Perencanaan SDM harus dimulai dari pendayagunaan secara efektif dan efisien (optimal) SDM yang sudah dimiliki; dan hanya akan menambah atau merekrut SDM dari luar apabila ternyata terdapat kekurangan SDM untuk melaksanakan tugas-tugas pokok perusahaan.

      Delete
  3. 18JTDC04-02

    Bagaimana menentukan kelompok kerja yang memiliki keseimbangan dengan kelompok kerja yang lain?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yang pasti jumlah anggota kelompok kerja ini harus dapat mencakup semua elemen sebagaimana disyaratkan dalam Sistem Manajemen K3. Pada dasarnya setiap anggota kelompok kerja dapat merangkap dalam working group, dan working group itu sendiri dapat saja hanya sendiri dari satu atau dua orang. Kelompok kerja akan diketuai dan dikoordinir oleh seorang ketua kelompok kerja, biasanya dirangkap oleh manajemen representatif yang ditunjuk oleh manajemen puncak.

      Disamping itu untuk mengawal dan mengarahkan kelompok kerja maka sebaiknya dibentuk panitia pengarah (Steering Committee), yang biasanya terdari dari para anggota manajemen, adapun tugas panitia ini adalah memberikan arahan, menetapkan kebijakan, sasaran dan lain-lain yang menyangkut kepentingan organisasi secara keseluruhan. Dalam proses penerapan ini maka kelompok kerja penerapan akan bertanggung jawab dan melaporkan Panitia Pengarah.

      Delete

TERIMAKASIH