KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

POLITEKNIK NEGERI MALANG

KELAS JTD 2A, 2B, 2C, 2D


Friday, May 1, 2020

2C / 12 / HANDY WIDIANTO P / 184110125

Jadikan gambar sebaris

Apabila ada pekerja yang melakukan pekerjaan yang mengharuskan ia meletakkan tubuhnya, baik sebagian maupun seluruhnya pada mesin atau peralatan yang menyimpan energi, maka prosedur LOTO perlu diterapkan.

Dalam hal ini ada dua jenis pekerja, yakni authorized employee, yang merupakan pekerja yang berhak melakukan atau menerapkan LOTO. Dan yang kedua adalah affected employee, yang melakukan pekerjaan harus dengan penerapan LOTO.

Nah, peralatan lockout yang dapat digunakan antara lain alat pengunci ganda (gembok) untuk mengunci kotak elektrik, batang penahan, device keselamatan yang digunakan pada mesin bertekanan, rantai dan gembok dan alat-alat lainnya yang ditujukan untuk menghindari mesin dari pelepasan energi berbahaya.

Sementara untuk tagout yang merupakan safety tag atau label keselamatan. Tentunya, label ini harus bersifat tahan lama dan tetap terbaca tulisannya agar pekerja mudah menyadari bahaya dari tempat yang dikunci tersebut.

Handy Widianto P
2C / 12 / 1841160125
Jl. S Parman Perumahan Badean Estate Blok A8 
( -7.9151188, 113.8121930 )
Referensi : http://pojokpitu.com/baca.php?idurut=50134

JTD2B / 22 / SAVIRA BALQIS Q. / 1841160007

Seringkali terjadi kecelakaan pada titik jalan tersebut, karena jalan aspal yang berlubang dan rusak parah seperti itu menyebabkan permukaan tidak rata. Hal itu terjadi karena banyaknya kendaraan besar atau kendaraan yang memuat barang-barang berat yang lalu lalang melewati jalan tersebut dan menyebabkan jalan menjadi rusak ataupun berlubang. Permukaan aspal tidak rata dikarenakan pada suatu hari ada pembenahan jalan aspal tetapi karena struktur bahan dan terjadi hujan lebat menyebabkan permukaan aspal yang telah dibenahi tergerus oleh air. kondisi tersebut juga akan mengganggu kenyamanan dan membahayakan pengguna jalan, terlebih lagi jalan tersebut menjadi jalan utama untuk ke kota. Kondisi tersebut menyebabkan banyaknya terjadi kecelakaan pada pengguna jalan ketika musim penghujan, kebanyakan pengguna jalan tidak memperhatikan jalan ketika jalan sudah tergenang air. difikiran pengguna jalan kebanyak jalan normal dan baik-baik saja padahal sangat berbahaya untuk pengguna jalan. Salah satu cara agar mengurangi atau bahkan bisa menghilangkan kecelakaan adalah melakukan langkah langkah perbaikan yang sesuai dan tepat dengan kondisi kerusakan jalan dan mengembalikan kondisi jalan seperti semula. Lalu memperhatikan pondasi jalan karena jalan tersebut sering dilalui kendaraan yang membawa beban berat oleh sebab itu pondasi jalan harus tetap stabil.

Berikut kondisi jalan yang saya jelaskan pada pernyataan diatas.


Savira Balqis Qotrunada
JTD2B/22/1841160007
Alamat : Jl. Made Kidul Gg 6 No 5 Perumnas Made Lamongan
Koordinat : 7°07'35.7S 112°23'19.8"E

JTD 2D/ 23/ Syamsul Huda Puji Ananta/1841160056

Saya akan Menjelaskan tentang bahaya pasang banyak terminal di stop kontak. Kondisi Steker dan stop kontak yang mengalami panas berlebih secara terus menerus akan mengakibatkan kebakaran. Sebelum hal itu terjadi sebaiknya cek kembali tanda yang menunjukkan bahwa ada potensi atau telah terjadi panas berlebih pada steker dan stop kontak tersebut.
Cara mencegah bahaya yang akan terjadi:
1. Jika terdengar bunyi crttt...crtttt...dan ada percikan api. jangan memaksa untuk menancapkan ke stop kontak tersebut.
2. Jika stopkontak dan steker sudah terasa panas. sebaiknya mencabut kabel yang menempel di stopkontak.
3. Jika bagian Steker atau stop kontak meleleh atau bahkan gosong. sebaiknya tidak menggunakan stop kontak tersebut.

Nama : Syamsul Huda Puji Ananta
Kelas : JTD 2D/ 23/ 1841160056
Alamat : Jl. Rungkut Kidul I No.11, Rungkut Kidul, Kec. Rungkut, Kota SBY, Jawa Timur 60293, Indonesia
Koordinat : 

7°19'40.9"S 112°46'10.0"E

JTD 2D / 19 / Rino Pamungkas / 1841160118

Pada gambar yang telah saya amati ini sering terjadinya kecelakaan menurut saya disebabkan oleh faktor manusia nya karena disinikan pertigaan otomatis kita harus tetap berhati hati.nah ada juga beberapa faktor yang menguatkan pernyataan saya,yang saya dapat dari internet.

 

1. Faktor manusia (si pengendara).

Siapa (Dia) yang berkendara? Kelengkapan Apa yang Dia miliki untuk berkendara?
Bagaimana perilaku Dia berkendara? Kapan dan Di mana Dia berkendara?

2. Faktor kendaraan .

Apa Jenis Kendaraan Dia? Bagaimana kondisi kendaraan Dia? Kapan Dia
melakukan pemeliharaan kendaraan?

3. Faktor Lingkungan

Bagaimana kondisi/situasi Jalan Raya pad a saat Dia berkendara? Bagaimana
rambu-rambu lalu lintas?

Lebih dari 900 sepeda motor terjadi kecelakaan setiap hari di seluruh dunia. Data dari Departemen Perhubungan RI menyebutkan sepeda motor merupakan penyumbang terbesar kecelakaan di jalan raya pada tahun 2004. Dari 17.732 kecelakaan di seluruh Indonesia, 14.223 di antaranya melibatkan sepeda motor (80,21%) dan menurut survey bahwa 50% kecelakaan sepeda motor disebabkan oleh faktor manusia itu sendiri.

Penyebab Kecelakaan Kerja
1. perbuatan berbahaya(Pengendara ugal ugalan menaiki sepeda motor mungkin tidak ada sim jadinya tidak ada ilmu keselamatan dalam mengendara sepeda motor)
2. keadaan berbahaya(Karna ini pertigaan jadinya berbahaya harus mengurangi kecepatan jangan karena ada kepentingan kita jadi ugal ugalan)



Rino Pamungkas
JTD 2D / 19 / 1841160118
Jl.Sungai Musi, Roban, Singkawang Tengah,Kota Singkawang,Kalimantan Barat    
Koordinat lokasi:0°54'30.1"N 109°00'45.0"E 

Referensi: https://www.safetyshoe.com/penyebab-faktor-dampak-utama-kecelakaan-lalu-lintas/

JTD 2D/05/ARYA PUTRA H.Y/1841160095

Di tempat saya terdapat orang membangun rumah. banyak kuli dan tukang yang membangun rumah hingga tingkat dua. namun saya melihat mereka melakukan pelanggaran terhadap standar K3 yang telah saya pelajari.
yaitu tentang peralatan kerja, tidak adanya safety terhadap peralatan mereka. contoh helm proyek, masker, sarung tangan, kacamata kerja dan lain lain. padahal mereka mengerjakan hingga ke genteng, dan membongkar rumah . 
sangat disayangkan.



JTD 2C/04/Anggraeni Dwi L/1841160079

Mengenai tugas kali ini, menurut saya ada beberapa kejadian atau peristiwa di sekitar lingkungan rumah saya yang berkaitan dengan standar K3 yang seharusnya diterapkan bukan hanya di tempat kerja. Diantaranya, beberapa hari yang lalu ada kejadian tidak menyenangkan di salah satu daerah di dekat rumah saya. Dimana, ada seorang warga yang menjadi korban pada saat memperbaiki listrik di rumahnya. Hal tersebut, bisa terjadi karena kecerebohan dari manusia itu sendiri dimana lupa mematikan sumber aliran listrik seperti lupa mematikan MCB pada Kwh dan sekring. Kecerobohan ini bisa menyebabkan kesalahan yang fatal bahkan bisa menghilangkan nyawa seseorang. Selain itu ada faktor lainnya seperti penggunaan kabel yang tidak sesuai, pembungkus atau pelindung kabel yang digigit tikus, kerusakan pada komponen elektronik lampu, dan lain-lain.


Pengetahuan yang minim mengenai apa saja prosedur K3 yang baik dan patut untuk diterapkan di lingkungan rumah, juga berpengaruh pada kasus ini. Jadi, perlu adanya pengetahuan lebih mengenai hal tersebut, pengetahuan ini bisa juga didapat dari internet, televisi, hingga dari media sosial yang kita punya. Selain kasus ini, ada juga kasus minimnya lampu penerangan di daerah yang lumayan ramai menurut saya, apalagi ini di jalan pertigaan desa. Solusinya, aparat desa harusnya lebih memperhatikan hal ini belum lagi jika ada warga yang tidak patuh aturan contohnya lampu motor yang mati. Hal tersebut sangat membahayakan orang lain dan bisa menyebabkan kecelakaan. Jadi, standar K3 perlu diterapkan dengan baik mengingat dampaknya yang sangat besar untuk keperluan orang banyak.

 

Nama   : Anggraeni Dwi Lestariningsih

Kelas/No. Absen/NIM : 2C JTD/04/1841160079

Alamat : Jalan Kyai Arif, Desa Sumberkedawung, Kecamatan Leces Kabupaten Probolinggo

Koordinat Lokasi : -7.845042, 113.235556

Referensi : https://www.google.com/search?q=cara-cara+memperbaiki+kerusakan+listrik+di+rumah&safe=strict&sxsrf=ALeKk00aaQcmPtnhrlRcSTG0JtW7TkrzOw:1588318609063&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwjQxO7zk5LpAhXO6nMBHS_BCDkQ_AUoAXoECAwQAw&biw=1366&bih=667#imgrc=wOctmIeY1aG-RM, https://listrikdankita.wordpress.com/2018/02/12/cara-memperbaiki-konsleting-listrik-pada-instalasi-rumah/, https://mataramelectric.blogspot.com/2017/12/cara-memperbaiki-instalasi-listrik.html

JTD 2B/12/FIRMANJUA IMAN S./1841160107

FIRMANJUA IMAN S.
JTD 2B/12/1841160107
Jl. Simpang Candi Panggung
gg./no. :VII/6
Koordinat : -7.936942,112.617048

Lingkungan kampus atau tempat perkuliahan juga merupakan titik vital dimana orang yang berada dikawasan tersebut diharapkan bisa melakukan penerapan terhadap manajemen K3.
Kecelakaan mungkin bisa terjadi di ruangan Laboratorium dimana mahasiswa biasa melakukan kegiatan praktikum, kecelakaan juga bisa terjadi bagi staff perkuliahan ataupun bagi dosen sekalipun.
Contoh kecilnya waktu dulu yaitu saat melakukan praktikum mata kuliah bengkel elektro yang melarutkan sebuah rangkaian pada pcb, banyak mahasiswa yang lupa/acuh dengan keselamatannya dengan tidak menggunakan alat keamanan yang safety misalnya sarung tangan dan juga kacamata safety, padahal itu sangat penting untuk mengurangi terjadinya kecelakaan. Untuk menanggulanginya dalam penerapannya harus bisa dikatakan sebagai zero accident(tanpa kecelakaan) dengan cara melakukan manajemen risiko seperti mengidentifikasi bahaya, menilai tingkat risiko, dan mengendalikan risiko. Dan hal lainnya menerapkan prosedur K3 dengan tegas setiap adanya praktikum

JTD 2C / 20 / NURULITA NURAISY SUKMAWATI / 1841160065

K3 di Lingkungan Sekitar

Pada tugas kali ini saya akan membahas hal-hal yang tidak sesuai dengan standar K3 yang terjadi di lingkungan sekitar saya. Dikarenakan saya tidak diizinkan untuk keluar rumah maka berikut adalah hal-hal yang tidak sesuai dengan standar K3 di rumah saya :

1.       Tempat menyetrika yang berbahaya


Tempat menyetrika pakaian seperti ini, dari sisi ergonomi dapat menyebabkan pegal pada punggung kaki karena lama duduk di lantai dengan posisi melipat kaki dan membungkuk. Selain itu, juga dapat menyebabkan bahaya pada tulang punggung.

Seharusnya meyetrika  menggunakan meja setrika dan duduk pada kursi, sehingga kaki tidak terlipat dan dapat melancarkan peredaran darah, serta punggung tidak bungkuk dan dapat menghindari pegal ataupun sakit pada tulang punggung.

2.       Posisi kabel-rol yang berbahaya


Foto ini diambil dari kamar kakak saya. Posisi kabel rol seperti pada gambar di atas dapat menyebabkan bahaya pada kakak saya atau pada siapapun yang berada di kamar kakak saya. Karena posisinya berada di bawah, tidak diberi penutup, dan dekat dengan tempat tidur, maka hal itu dapat membahayakan siapapun yang di berada di kamar tersebut seperti tidak sengan menumpahkan air atau tidak sengaja menginjaknya.

Seharusnya kabel tersebut di letakkan pada posisi yang tidak menghalangi akses untuk bergerak, seperti dipasang pada tembok atau diberi pelindung kabel.



NAMA                                   : NURULITA NURAISY SUKMAWATI

JTD 2C / 20 / 1841160065

ALAMAT                               : Perumahan Persada Bhayangkara, Blok M No 12, Singosari, Malang

KOORDINAT LOKASI           : -7.9043670, 112.6645380

REFERENSI                          :

A. Sudarto, "Mengenal K3 dalam Rumah Tangga," Indonesiana, 27 April 2019. [Online]. Tersedia: https://www.indonesiana.id/read/115278/mengenal-k3-dalam-rumah-tangga. [Diakses tanggal: 30 April 2020]

Safety Sign's team, "Tips Agar Anak Aman dari Bahay Listrik di Rumah," Safetysign.co.id, 2019. [Online]. Tersedia: https://www.safetysign.co.id/news/170/tips-agar-anak-aman-dari-. [Diakses tanggal: 30 April 2020]

R. d'Laiqa, "Cara Memasang Fischer Pada Tembok," d'Laiqa Arena, 27 September 2017. [Online]. Tersedia: https://www.dlaiqa.com/2017/09/cara-memasang-fischer-pada-tembok.html. [Diakses tanggal: 30 April 2020]

JTD 2C / 20 / NURULITA NURAISY SUKMAWATI / 1841160065

K3 di Lingkungan Sekitar

Pada tugas kali ini saya akan membahas hal-hal yang tidak sesuai dengan standar K3 yang terjadi di lingkungan sekitar saya. Dikarenakan saya tidak diizinkan untuk keluar rumah maka berikut adalah hal-hal yang tidak sesuai dengan standar K3 di rumah saya :

1.       Tempat menyetrika yang tidak baik untuk kesehatan

2.  Posisi kabel-rol yang berbahaya

foto

Tempat menyetrika pakaian seperti ini, dari sisi ergonomi dapat menyebabkan pegal pada punggung kaki karena lama duduk di lantai dengan posisi melipat kaki dan membungkuk. Selain itu, juga dapat menyebabkan bahaya pada tulang punggung.

Seharusnya meyetrika  menggunakan meja setrika dan duduk pada kursi, sehingga kaki tidak terlipat dan dapat melancarkan peredaran darah, serta punggung tidak bungkuk dan dapat menghindari pegal ataupun sakit pada tulang punggung.


JTD 2C / 13 / Hillyatul Aulia / 1841160062

Menggunakan Mesin Las Tanpa Mengikuti SOP & K3

Gambar diatas menunjukkan proses pengelasan tanpa mengikuti SOP dan K3. Pada foto diatas, pekerja tanpa pakaian yang seharusnya, tidak menggunakan kacamata, dan tidak menggunakan pelindung muka serta masker. Keadaan seperti ini dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan keselamatan pekerja. Insiden dapat dipicu oleh radiasi sinar las, paparan debu dan asap las, kejutan listrik hingga dapat terjadi kebakaran. 

A. Radiasi Sinar Las
Bahaya sinar (radiasi) pada mesin las yaitu bisa menyebabkan kerusakan mata. Oleh karena itu sebaiknya wajib gunakan kaca mata safety dan topeng las. Bahaya radiasi dan sinar las juga bisa menyebabkan luka bakar pada kulit, maka dari itu sebaiknya gunakan baju safety atau alat pelindung tubuh agar terhindar dari bahaya tersebut.

B. Debu dan Asap Las
Debu dan asap las apabila terhirup oleh hidung dan saluran pernapasan akan sangat berbahaya untuk organ tubuh kita, terutama paru-paru. Debu dan asap las tersebut akan menempel didalam kantung paru-paru, sehingga bila itu terjadi secara terus-menerus akan menyebabkan munculnya penyakit-penyakit berbahaya seperti sesak nafas, pusing, dada sakit, kerusakan sistem syaraf dan keringnya saluran pernafasan. Maka sebelum mengelas, sebaiknya gunakanlah masker yang sesuai dengan standar pekerjaan.

C. Kejutan Listrik (Tersengat Listrik)
Tegangan listrik yang mengenai tubuh kita bisa menyebabkan kejutan (kesetrum), terbakar, kelumpuhan bahkan bisa mengakibatkan kematian. Pastikan bahwa kabel koneksi mesin las dalam kondisi bagus dan kabel tegangan listrik harus selalu dicek dan dalam kondisi layak pakai.

D. Kebakaran
Material yang panas pada saat proses pengelasan, spatter atau percikan las yang menyebar terlalu jauh bila mengenai kulit akan menyebabkan bahaya luka bakar, selain itu juga dapat menimbulkan kebakaran jika mengenai material yang mudah terbakar. Pastikan tidak ada bahan mudah terbakar disekitar tempat kerja ketika sedang melakukan pengelasan.

E. Paparan Suara
Kebisingan atau suara mesin las yang keras juga bisa berdampak pada kerusakan telinga, maka gunakanlah penutup telinga untuk melindungi organ pendengaran.

Dengan banyaknya dampak yang dapat ditimbulkan seharusnya pekerja las menggunakan pakaian dan pelindung lengkap dan memerhatikan tempat untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja

Nama: Hillyatul Aulia 
Kelas / Absen / NIM: JTD 2C / 13 / 1841160062
Alamat: Tembelang, Jombang
Koordinat lokasi: -7,4956 112,2344