KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

POLITEKNIK NEGERI MALANG

KELAS JTD 2A, 2B, 2C, 2D


Thursday, May 7, 2020

2B JTD / 22 / Savira Balqis Q. / 1841160007

Salah satu tempat yang menurut saya kemungkinan menjadi tempat penyebaran Covid-19 adalah pabrik sepatu. Mengapa saya bisa berfikiran seperti ini, karena ditengah pandemi yang terjadi saat ini pabrik masih tetap beroperasi dan masi banyak karyawan yang masih masuk untuk bekerja.

Setelah saya bertanya kepada salah satu karyawan pabrik, pabrik tersebut sudah menjalankan prosedur-prosedur untuk mengurangi penyebaran virus. Yaitu saat sebelum masuk pabrik setiap karyawan wajib di cek suhu tubuhnya. Jika suhu tubuh lebih dari 38 derajat, maka karyawan dipersilahkan untuk pulang agar mengisolasi diri dirumah, tetapi jika suhu tubuhnya normal karyawan dipersilahkan untuk masuk kerja, dan cuci tangan sebelum masuk ke pabrik, lalu selanjutkan karyawan diwajibkan untuk menggunakan masker. Pabrik hanya beroperasi 8 jam dalam sehari yang biasanya 12 jam perhari. Lalu ada salah satu cara menerapkan social distancing yaitu dengan pabrik meliburkan karyawan secara bergantian selama 1 minggu. 

Cara untuk mengatasi penyebaran virus yakni masyarakat harus lebih terbuka dan jujur kepada RT ataupun RW. dan Kepada pihak medis seperti dokter ataupun perawat yang ada di rumah sakit dn puskesmas. Sehingga penyebaran virus akan berkurang karena sudah ditangani pihak medis. Lalu ada saat ini disebagian wilayah kampung ataupun diperumahan melakukan pembatasan akses keluar masuk wilayah tersebut dengan diberi portal.

Dengan adanya wabah ini membawa dampak yang sangat besar kepada seluruh masyarakat apalagi terhadap perekonomian setiap orang. 


Savira Balqis Qotrunada
JTD2B/22/1841160007
Alamat : Jl. Made Kidul Gg 6 No 5 Perumnas Made Lamongan
Koordinat : 7°07'35.7S 112°23'19.8"E

JTD 2D / 15 / Narulita Dwi Nugrahaini / 1841160017



Pasar Tradisional Masih Ramai dan Rawan Penyebaran Covid-19

 

Tempat yang kemungkinan bisa menjadi tempat penyebaran Covid-19 di lingkungan saya adalah Pasar tradisional yang berada satu desa dengan rumah saya. Pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli. Pasar merupakan tempat umum yang didatangi oleh banyak orang, sehingga sangat mungkin menjadi tempat penyebaran Covid-19. Pedagang dan penjual pun tidak hanya berasal dari daerah tempat saya tinggal, namun beberapa juga banyak yang dari luar daerah. Hal ini tentu membuat peluang penyebaran Covid-19 menjadi lebih besar.

Pasar tersebut tidak serta merta ditutup karena merupakan salah satu tempat matapencaharian masyarakat. Selain itu pasar merupakan tempat yang menyediakan kebutuhan pokok bagi masyarakat. Hal itu menjadi penghambat yang membuat pemerintah setempat tidak melakukan penutupan pasar. Namun pihak pengurus pasar telah menghimbau penjual dan pembeli yang akan memasuki pasar tersebut harus menggenakan masker, menghindari antrean panjang dan kerumunan serta menyediakan tempat cuci tangan, sabun dan juga handsanitizer. Dengan dibuatnya himbauan tersebut saya rasa sudah cukup baik untuk menghindari penyebaran wabah Covid-19 ini.

Agar penyebaran Covid-19 tidak semakin parah, pemerintah daerah seharusnya membuat solusi agar penjual dan pembeli tidak dirugikan oleh wabah tersebut. Misalnya menghimbau penjual untuk menjajakan dagangan nya dengan sistem online, sehingga pembeli bisa membeli kebutuhan pokok tanpa keluar rumah. Selain itu hal ini juga bisa menguntungkan bagi pengendara ojek online karena apabila penjual tidak bisa mengantarkan pesanan pembeli secara langsung, penjual bisa memanfaatkan pengendara ojek online untuk mengantarkan barang tersebut.

Adanya wabah Covid-19 ini sangat merugikan penjual, sebabnya nilai penjualan dipastikan turun. Harga kebutuan pokok sangat tidak stabil yang bisa menyebabkan pendapatan penjual menurun bahkan menyebabkan kerugian besar. Saya mengambil contoh harga daging ayam dan telur di pasar yang menurun drastis bahkan perkilo hanya dihargai tiga belas ribu rupiah. Peternak ayam bisa saja mengalami kebangkrutan apabila kasus ini berlarut larut. Pekerja mungkin saja kehilangan pekerjaan karena peternak tidak sanggup memberikan gaji kepada karyawaannya.


Nama                                      : Narulita Dwi Nugrahaini

JTD kelas / nomer urut / NIM : JTD 2D / 15 / 1841160017

Alamat                                    : Jalan Kelud 06 Tawang, Wates, Kediri

Koordinat lokasi                     : 7° 55' 20''S 112°07'51''E

Referensi                                : https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4957376/begini-virus-corona-lumpuhkan-ekonomi-ri

 

 

JTD 2B / 05 / Amar Farrichil Ayyubi / 1841160042


             PENYAKIT DI TEMPAT KERJA

Assalamualaikum perkenalkan saya Amar Farrichil Ayyubi dari kelas 2B JTD akan membahas tentang tempat kerja yang berpotensi menimbulkan penyakit atau penularan penyakit 
Disini saya mengambil contoh toko yang menjual barang barang aksesoris atau hadiah yang akan diberikan kepada seseorang
Bisa kita lihat di foto yang saya lampirkan apabila terlihat beberapa sepeda motor yang terparkir yang mengindikasikan bahwa masih ada pengunjung di toko tersebut meskipun sudah jelas adanya kemungkinan penyebaran penyakit Corona disitu
Selain itu masih ada beberapa orang yang ada disekitar toko tersebut dan mungkin didalam toko tersebut yang tidak memakai masker 
Jarak antar 1 orang dengan yang lainnya pun bisa dibilang cukup dekat sehingga kalau ada yang bersin atau batuk kemungkinan besar orang terdekat itu akan tertular penyakit juga 
Akan tetapi di sisi lain tidak bisa dipungkiri bahwa wabah penyakit memiliki dampak yang besar apalagi ke pedagang ataupun toko toko yang ada di pinggiran kota 
Mereka bukannya tidak khawatir soal penyakit tapi tuntutan kebutuhan yang menyebabkan mereka tetap berada diluar ruangan dengan mempertaruhkan kesehatan nya demi keluarganya dirumah 
Pemerintah pun harus mempunyai cara juga agar masyarakat menengah kebawah yang memiliki pekerjaan pedagang dan sejenisnya tetap bisa menyambung kehidupannya selama wabah penyakit ini berlangsung
Karena bagaimanapun caranya kesejahteraan masyarakat tetap dinomor satukan di kondisi apapun 
Memang dalam menghadapi wabah ini perlu kerjasama dari semua pihak baik itu dari masyarakat sendiri dan juga dari pihak pemerintah yang bisa menjamin kesejahteraan masyarakat itu sendiri
Dan tentunya setiap langkah memiliki plus dan minus nya sendiri tapi yang jelas langkah itu perlu dalam menyelesaikan wabah penyakit ini
Kemungkinan terburuk apabila wabah masih panjang ya bisa kita perkirakan sendiri yaitu semakin sulitnya bertahan hidup bagi masyarakat menengah kebawah, perusahaan kesulitan menjalankan produksi dan menggaji karyawannya
Kondisi Masyarakat pun bakal lebih drop dari sebelumnya dan tidak menutup kemungkinan angka kriminalitas meningkat juga mengingat napi ada yg dibebaskan juga akhir akhir ini
Keselamatan dan kesehatan masyarakat mejadi fokus utama pemerintah dalam menangani wabah ini 
Semoga pemerintah bisa amanah terhadap tanggungjawab nya




Amar Farrichil Ayyubi
2B JTD / 05 / 1841160042
JL Lesanpuro 5 , Kedungkandang, Kec Kedungkandang, Kota Malang, Jawa timur 
7°59'23.3"S 112°39'23.6"E
Referensi 1

JTD 2C / 03 / Anastasya Meliana C / 1841160089

Pasar Sebagai Tempat Kemungkinan Penyebaran Virus Covid-19

Di situasi yang sangat rawan ini, pemerintah sudah memberi himbauan bagi seluruh rakyat nya untuk membatasi kegiatan di luar rumah, membatasi pertemuan dan melakukan kontak fisik dengan orang lain. Hal tersebut direalisasi oleh pemerintah dengan mengeluarkan surat keputusan untuk melakukan Work from home, study from home, dan Pray from home. Keputusan ini dibuat dengan harapan dapat memutus rantai penyebaran virus Covid-19, dengan catatan masyarakat harus patuh dalam menjalankan himbauan ini.

Namun kenyataannya, himbauan pemerintah ini tidak sepenuhnya dipatuhi oleh masyarakat. Masih banyak orang yang beraktivitas di luar rumah seperti biasa seolah-olah menyepelekan dan tidak peduli dengan apa yang terjadi. Di sisi lain memang cukup banyak pula orang-orang yang memang harus bekerja di luar rumah untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Sebagai contoh, di lingkungan dekat tempat saya tinggal ada sebuah pasar yang masih beroperasi seperti biasa dan masih banyak orang pula yang pergi ke pasar untuk membeli bahan makanan.

Pasar merupakan salah satu tempat di dekat tempat saya tinggal yang mempunyai kemungkinan menjadi tempat penyebaran Covid-19. Mengapa demikian? Banyak factor yang membuat pasar menjadi tempat dengan kemungkinan penyebaran virus Covid-19 lumayan tinggi. Seperti yang kita tahu, pasar adalah tempat berjualan berbagai macam bahan makanan mentah. Banyak pedagang yang menjajakan dagangannya untuk mencari uang dan banyak pula pembeli yang berdatangan untuk membeli kebutuhan pangan mereka. Di pasar pula banyak pedagang dari luar daerah yang mengirimkan dagangannya untuk dijual kembali di pasar tersebut. Lingkungan pasar yang kotor, kumuh, dan bau juga sangat berpotensi dalam perkembangan virus dan bakteri.

Namun apabila orang-orang memang membutuhkan pasar sebagai lapangan kerja mereka, tidak semudah itu pemerintah meminta mereka untuk tidak bekerja dan hanya tinggal di rumah. Inilah hambatan yang cukup memberi dampak dalam pengatasan virus Covid-19 ini. Namun hambatan tersebut dapat diminimalisisr lagi dengan beberapa Tindakan pencegahan seperti, pemakaian masker, pemakaian sarung tangan, dan tetap menjaga kebersihan saat bekerja. Kedisiplinan dan sikap kepedulian terhadap orang lain berperan penting untuk mempercepat menanganan penyebaran virus Covid-19 ini. Daerah saya ini, tepatnya di Kota Batu, merupakan daerah dengan tingkat kedisiplinan warga yang cukup tinggi, bisa dilihat dari jalanan yang relative sepi setiap harinya dan jumlah orang yang positif Covid-19 yang sedikit dan dapat teratasi.

Apabila kasus ini masih berlarut-larut dan tidak lekas selesai tentu akan sangat berdampak besar terutama di bidang ekonomi. Krisis ekonomi tidak dapat dipungkiri cepat atau lambat akan terjadi. Perusahaan-perusahaan banyak yang merugi sehingga berdampak pada karyawannya. Pemotongan gaji diterapkan dimana-mana dan banyak perusahaan yang sudah melakukan PHK terhadap karyawannya. Tindak PHK tersebut menyebabkan angka pengangguran bertambah.

 



Nama   : Anastasya Meliana C

Kelas   : 2C JTD

No/nim: 03 / 1841160089

Alamat : Perumahan Batu Permai, Jl. Kakaktua No.82, Kota Batu.

Koordinat : -7.8861233, 112.5315495

 

Referensi : https://www.youtube.com/watch?v=ZmWtQebY0kc 

 

JTD 2B / 03 / ALDA ARDELIA / 1841160002

Dalam masa pandemi covid-19 saat ini tanpa kita sadari banyak sekali tempat-tempat yang berpotensi menjadi tempat penyebaran virus corona atau covid-19, salah satunya yaitu pasar tradisional. Telah kita ketahui bahwa pasar tradisonal adalah tempat transaksi antara penjual dan pembeli dan pasar tradisional memiliki gambaran situasi yang penuh dan berdesak-desakan, apalagi pada saat bulan ramadhan seperti ini dimana para pembeli banyak berbelanja untuk kebutuhan berbuka puasa dan sahur dan juga berbelanja untuk persiapan hari raya idul fitri, maka tak dipungkiri pasar tradisional kini menjadi tempat yang berbahaya karena dapat berpotensi menyebarkan virus corona yang dikarenakan banyaknya kerumunan para pembeli di pasar. 


Pemerintah daerah telah berusaha maksimal untuk menekan rantai penyebaran covid-19 termasuk pada area pasar tradisonal dengan menerapkan social distancing sesuai dengan anjuran pemerintah pusat dan mewajibkan untuk menggunakan masker kain bagi para penjual dan pembeli dan juga semua orang yang berada atau bekerja dilingkungan pasar tradisional, namun ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah karena masih banyaknya masyarakat yang kurang edukasi tentang covid-19 ini sehingga tidak sedikit dari masyarakat yang masih enggan untuk menggunakan masker. Pemerintah daerah tetap berusaha untuk mengedukasi masyarakat agar taat dalam mengikuti protocol kesehatan ini, dan seiring berjalannya waktu masyarakat tampaknya perlahan-lahan mengerti dan mulai banyak yang menggunakan masker pada saat beraktivitas diluar rumah, termasuk pada saat ke pasar saya melihat sudah banyak yang menggunakan masker baik itu pedagang maupun pembeli. Namun tak hanya itu saja, pandemi covid-19 ini menimbulkan dampak yang sangat besar bagi siapa saja termasuk pada pasar tradisonal, dikarenakan banyak pabrik yang tutup karena pandemi ini maka menyebabkan karyawan pabrik kehilangan penghasilan dan juga proses produksi pabrik terhenti. Hal ini menyebabkan pendistribusian barang-barang produksi pabrik kepada para penjual di pasar tradisional juga ikut terhenti sehingga pasar tradisional yang dulu penuh dan berdesak-desakan kini mulai terlihat sepi.


Sudah sangat jelas bahwa efek dari pandemi ini merugikan berbagai pihak baik itu Negara dan juga masyarakat kecil, maka dari itu kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk tetap mengikuti himbauan-himbauan dari pemerintah untuk menekan penyebaran covid-19 di Indonesia dengan melakukan social distancing di daerah kita masing-masing dan kita harus yakin bahwa pandemi ini akan segera berakhir sehingga kita dapat beraktivitas dengan normal kembali dan memperbaiki sektor perekonomian di Indonesia.



JTD 2C / 13 / Hillyatul Aulia / 1841160062

COVID - 19


Dalam lingkungan saya terdapat beberapa aktivitas yang memungkinkan terjadinya penyebaran COVID-19. Seperti contonya pada hari Senin lalu para petani melakukan panen padi, panen tersebut dilakukan lebih dari 7 petani sehingga dapat memungkinkan terjadinya penularan COVID-19. Hal seperti ini juga tidak dapat secara mentah disalahkan, karena itu merupakan mata penghasilan mereka. Namun aktivitas yang terpaksa dilakukan seperti ini dapat dicegah dengan menggunakan masker, jaga jarak aman, tidak menyentuh anggota badan (mata, hidung, dan mulut), serta cuci tangan sebelum menyentuh anggota tubu yang dilarang.

Dalam foto tidak terlihat petani yanh sedang bekerja mungkin dikarenakan sedang libur. 


Hambatan-hambatan dalam penangan COVID antara lain:

1.       Sulitnya APD

Sulitnya mendapatkan alat kesehatan dan utamanya alat pelindung diri (APD) dan masker. Menteri kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan saat ini dua alat itu menjadi kebutuhan utama di seluruh dunia.

Sulitnya APD berdampak pada tenaga medis yang akhirnya hanya menggunakan seadanya seperti jas hujan atau hazmat suit yang tidak sesuai standard.

2.       Petugas Medis

Beban kerja petugas medis di rumah sakit rujukan sangat tinggi. Beban kerja mereka tinggi karena jumlah pasien virus corona yang masuk terus meningkat setiap harinya.

3.       Karantina Tenaga Medis

Dibutuhkan lokasi khusus untuk mengkarantina para tenaga medis yang menangani pasien COVID-19. Sejauh ini, sejumlah pihak swasta sudah ikut membantu memberikan tempatnya. Namun Terawan mengatakan, jumlah fasilitas masih jauh dari cukup.

4.       Obat atau Vaksin

Hingga saat ini masih belum ditemukan obat atau vaksin untuk mencegah virus corona. Maka dari itu, langkah yang dilakukan adalah menggunakan tamiflu (Sebuah obat antivirus, sebuah inhibitor neuraminidase yang digunakan dalam penanganan influenza A dan B, dan banyak dikenal sebagai obat yang dianjurkan untuk menangani flu burung) sebagai pengobatan.

5.       Masyarakat

Kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengkarantina diri dalam kurun waktu tertentu masih kurang. Hal ini dilakukan guna memutus rantai penularan COVID-19. Kurangnya kesadaran masyarakat menyebabkan penyebaran semakin meluas

Potensi-potensi pada daerah untuk meyakinkan pemerinta dan masyarakat dalam pandemic ini salah satunya adalah kepedulian yang tinggi satu sama lain. Kepedulian pada para pekerja yang terdampak COVID-19 dengan pembagian sembako. Serta kepedulian sosialisasi pemutusan mata rantai COVID-19 dengan membagi masker.

Hadirnya wabah pandemi covid-19 secara mengglobal ini tentu berdampak kepada semua sendi-sendi bidang kehidupan, termasuk tentunya bidang ekonomi dan sosial. Berikut ini contoh beberapa dampaknya bagi prekonomian:

·  terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi global dan nasional

·  menurunnya nilai kurs Rupiah terhadap mata uang asing

·  banyaknya badan usaha yang mengalami kebangkrutan

· menurunnya daya beli masyarakat, terutama terhadap sejumlah kebutuhan sekunder dan tersier

·  pembangunan sarana dan prasarana negara tersendat

 

Nama : Hillyatul Aulia

JTD 2C / 13 / 1841160062

Alamat : Tembelang, Jombang

Koordinat Lokasi : -7,4956 112,2344

Referensi : 

JTD 2D / 07 / Ersha Auranalia / 1841160069

Tempat disekitar saya yaitu di Surabaya yang kemungkinan menjadi tempat penyebaran Covid-19 :

-          Taman

-          Pabrik

-          Mall

-          Tempat nongkrong

-          Pasar

-          Rumah sakit

-          Tempat yang ramai pengunjung lainnya

-          Dll.

Hambatan-hambatan pemerintah dalam penanganan penyebaran Covid-19 ini, yaitu :

1.       Beban kerja mereka tinggi karena jumlah pasien virus corona yang masuk terus meningkat setiap harinya. beban kerja petugas medis di rumah sakit rujukan sangat tinggi.

2.      Masih banyak masyarakat yang tidak mendengarkan himbauan pemerintah untuk tetap tinggal dirumah, dan menghindari keramaian.

3.      Adanya kesulitan dalam melakukan mobilisasi tenaga kesehatan antar fasilitas kesehatan.

4.      Dibutuhkan lokasi khusus untuk mengkarantina para tenaga medis yang menangani pasien Covid-19. Sejauh ini, sejumlah pihak swasta sudah ikut membantu memberikan tempatnya. Namun jumlah fasilitas masih jauh dari cukup.

5.      Saat ini masih belum ditemukan obat atau vaksin untuk mencegah virus corona. Maka dari itu, langkah yang dilakukan adalah menggunakan tamiflu (Sebuah obat antivirus, sebuah inhibitor neuraminidase yang digunakan dalam penanganan influenza A dan B, dan banyak dikenal sebagai obat yang dianjurkan untuk menangani flu burung) sebagai pengobatan.

Beberapa sektor yang merasakan ekonomi sudah terserang, mulai dari hotel, jasa travel, maskapai, sektor manufaktur, dan sector lainnya juga merasakan dampaknya.

Beberapa sektor bisnis dan sebagian perusahaan telah melaksanakan perintah dari pemerintah, yaitu dengan melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK kepada karyawan nya. Ada juga yg merumahkan pegawai tanpa gaji. Sehingga membuat para pegawai bingung untuk mendapatkan pemasukan.

Dampak yang disebabkan oleh Covid-19 bagi para pekerja :

1.      Pekerja wajib bekerja dirumah dan tanpa bayaran

2.      PHK

3.      Cuti atau libur tanpa gaji

4.      Ancaman tertular Covid-19 bagi sesama pekerja

Dampak yang disebabkan oleh Covid-19 bagi perusahaan :

1.      Hanya mampu bertahan beberapa bulan kedepan

2.      Tidak ada kolaborasi

3.      Produksi terganggu

4.      Sulit mengatasi karyawan

 

Nama  :  Ersha Auranalia

JTD kelas / nomer urut / NIM :  JTD 2D / 07 / 1841160069

Alamat :  Putat Gede Barat III No. 44, Surabaya

Koordinat lokasi   :  7°17'15.4"S 112°41'44.4"E

Referensi   : https://accurate.partners/news/dampak-serta-ancaman-covid-19-bagi-pekerja-dan-perusahaan/

 

JTD2A/07/Fanizha Dwi Anggraini/1841160011

JTD2A/07/Fanizha Dwi Anggraini/1841160011

Setelah melakukan pengamatan terhadap lingkungan di sekitar rumah saya. Terdapat colokan listrik dinding yang leleh dan terbakar. Berdasarkan standar K3 mengenai LOTO (Lock-Out Tag-Out) membahas tentang isolasi perangkat tertentu termasuk salah satu nya stored energy atau energi tersimpan. Stored energy atau energi tersimpan adalah suatu energi dalam satuan tertentu yang tersimpan pada suatu rangkaian instalasi tertentu dan jika terjadi kegagalan dapat berpotensi mengakibatkan ledakan, kebakaran, cidera pada manusia, kerusakan ringan hingga berat pada peralatan atau material dan dapat menimbulkan kerusakan lingkungan. Efek serta bahaya jika menggunakan colokan dinding yang rusak dan meleleh akan menyebabkan kebakaran, kerusakan alat yang digunakan, kecelakaan serta korsleting listrik (hubung singkat). Posisi colokan dinding tersebut berada di dapur yang berdekatan dengan material berbahaya lainnya seperti kompor gas serta percikan air. Letak

JTD_2B/17/1841160058

Masih Beroperasinya Mall Olympic Garden (MOG)
Disini saya akan membahas atau menidentifikasi tempat-tempat yang rawan dan rentan terjadinya klaster baru penyebaran covid-19 ini, saya memberi contoh disalah satu mall di malang yaitu Mall Olympic Garden adalah 1 dari sekian banyak Mall di malang ini yang masih beroperasi, hal ini rawan membuat terjadinya klaster baru dimasa pandemi saat ini apalagi masyarakat akan menjalani puasa ramadhan dan tentunya mereka akan berbondong bondong untuk membeli bahan pokok dan diakhir akan menjalani hari raya idul fitri dan membuat tradisi untuk membeli pakaian yang baru sangat menjadi bahkan sebuah keharusan di Indonesia ini bahkan sudah ada wacana dari pemrintah pusat bahwa lebaran tahun ini ditiadakan terlebuh dahulu untuk menghindari penyebaran yang luas.
Akan tetapi disini saya pernah sekali mengunjungi tempat tersebut saat dimana masa pendemi masih berkelanjutan, disana untuk masuk kedalam mall harus melalui 2 tahapan terlebih dahulu yaitu sudah disediakan tempat cuci tangan terlebih dahulu kemudian susudah mencuci tangan yaitu pengecekan suhu tubuh terlebih dahulu baru bisa masuk kedalam mall tersebut akan tetapi tidak disediakannya bilik untuk penyemprotan pakaian hal tersebut juga tidak mengurangi antusias pengunjung yang sangat ramai.
Saya berkesempatan bertanya terhadap kepala operasional Mall Olmpic Garden yang kebetulan beliau adalah tetangga saya sendiri, beliau berkata jika ada korban yang terkena disini maka tempat ini akan ditutup selama 14 hari maka dari itu saya memperketat alur masuk yaitu dengan melakukan cuci tangan dan pengecekan suhu tubuh, dan juga beliu tidak tidak melalukan PHK terhadap karyawan-karyawannya bahkan meminta tambahan pengamanan dari pihak kepolisian. Beliau sangat memikirkan juga aspek keamanan dan juga kesehatan para karyawannya yaitu pada saat malam atau mall tutup dimasa saat ini sangat rawan terjadinya pencurian dan pembobolan bahkan dengan dikeluarkannya ribuan napi oleh pemerintah dengan berdalil menghindari klaster baru covid-19 ini akan tetapi effek yang terjadi malah mantan napi yang baru keluar dari tahanan tidak kapoknya untuk berulah kembali, dengan adannya ini beliau memikirkan 2 aspek tersebut dengan menaruh 2 penjaga disetiap pintu-pintu keluar masuk mall tersebut dengan menerapkan 1 orang berjaga dan 1 orang diwajibkan tidur dan nantinya akan bergantian selama 3 jam sekali untuk berjaga, jika ada karyawannya yang tidak beristirahat atau tidur maka karyawan tersebut akan terkena SP1 tegur beliau. Dan juga beliau sudah bekerja sama dengan pihak kepolisian apabila ada pejahat bersenjata maka sudah disiapkan kode atau sandi untuk menghubungi pihak kepolisian tutur beliau.
Untuk dari dampak segi ekonomi beliau menuturkan memberi jaminan tidak ada pengurangan gaji dan kesejahteraan bagi karyawan-karyawannya bahkan gaji disana tetap UMR tidak ada pemotongan sama sekali bahkan salah satu karyawan memuat inisiatif untuk menyisihkan sebagian gaji untuk didonasikan kepada pihak pihak yang lebih membutuhkan, karena dimasa pandemi ini sangat banyak yang membutuhkan apalagi banyak pengurangan jam kerja bahkan marak terjadinya PHK

Muhammad Naufal Apsara Firyadha
JTD_2B/17/1841160058
Jl simpang candi panggung no.29 lowokwaru kota malang
-7.495759 122.234688



JTD 2D / 07 / Ersha Auranalia / 1841160069



Tempat disekitar saya yaitu di Surabaya yang kemungkinan menjadi tempat penyebaran Covid-19 :

-          Taman

-          Mall

-          Tempat nongkrong

-          Pasar

-          Pabrik

-          Rumah sakit

-          Tempat yang ramai pengunjung lainnya

-          Dll.

Hambatan-hambatan pemerintah dalam penanganan penyebaran Covid-19 ini, yaitu :

1.       Beban kerja mereka tinggi karena jumlah pasien virus corona yang masuk terus meningkat setiap harinya. beban kerja petugas medis di rumah sakit rujukan sangat tinggi.

2.      Masih banyak masyarakat yang tidak mendengarkan himbauan pemerintah untuk tetap tinggal dirumah, dan menghindari keramaian.

3.      Adanya kesulitan dalam melakukan mobilisasi tenaga kesehatan antar fasilitas kesehatan.

4.      Dibutuhkan lokasi khusus untuk mengkarantina para tenaga medis yang menangani pasien Covid-19. Sejauh ini, sejumlah pihak swasta sudah ikut membantu memberikan tempatnya. Namun jumlah fasilitas masih jauh dari cukup.

5.      Saat ini masih belum ditemukan obat atau vaksin untuk mencegah virus corona. Maka dari itu, langkah yang dilakukan adalah menggunakan tamiflu (Sebuah obat antivirus, sebuah inhibitor neuraminidase yang digunakan dalam penanganan influenza A dan B, dan banyak dikenal sebagai obat yang dianjurkan untuk menangani flu burung) sebagai pengobatan.

Beberapa sektor yang merasakan ekonomi sudah terserang, mulai dari hotel, jasa travel, maskapai, sektor manufaktur, dan sector lainnya juga merasakan dampaknya.

Beberapa sektor bisnis dan sebagian perusahaan telah melaksanakan perintah dari pemerintah, yaitu dengan melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK kepada karyawan nya. Ada juga yg merumahkan pegawai tanpa gaji. Sehingga membuat para pegawai bingung untuk mendapatkan pemasukan.

Dampak yang disebabkan oleh Covid-19 bagi para pekerja :

1.      Pekerja wajib bekerja dirumah dan tanpa bayaran

2.      PHK

3.      Cuti atau libur tanpa gaji

4.      Ancaman tertular Covid-19 bagi sesama pekerja

Dampak yang disebabkan oleh Covid-19 bagi perusahaan :

1.      Hanya mampu bertahan beberapa bulan kedepan

2.      Tidak ada kolaborasi

3.      Produksi terganggu

4.      Sulit mengatasi karyawan

JTD 2C/09/Elvira Rahayu/1841160003

"Tempat tempat di sekitar lingkungan saya yang mempunyai kemungkinan menjadi penyebaran Covid-19"

Tempat yang memiliki kemungkinan menjadi tempat penyebaran Covid-19 di sekitar lingkungan saya adalah pasar tradisonal. Karena para penjual di pasar tradisional kurang memperhatikan kebersihan sekitar, tidak melakukan social distancing dan tidak jarang dari mereka enggan memakai masker, ketika di tanya alasan mengapa mereka enggan memakai masker para pedagang berdalih bahwa mereka tidak akan terjangkit virus corona dan menggunakan masker juga mengganggu aktivitas mereka karena kesulitan bernafas. Kurangnya pemahaman tentang betapa cepat virus corona menyebar membuat orang awam seperti pedagang di pasar menjadi menyepelekan virus corona. Keadaan pasar yang penuh sesak juga dapat menjadi tempat penyebaran virus corona yang cukup cepat, apalagi virus corona menular melalui droplet atau melalui benda yang kita sentuh yang mana sebelumnya terkena percikan cairan bersin atau batuk dari orang yang menderita penyakit corona. Karena saat kita ingin membeli sesuatu di pasar tradisional biasanya kita akan menyentuh barang yang akan kita sentuh tersebut, contoh saat kita ingin membeli buah nangka, kita pasti mengecek nangka terebut matang atau belum dengan cara memencet buah tersebut. Apabila tiak mencuci tangan sebelum pulang, virus corona dapat terbawa pulang kerumah.

Kurangnya kesadaran serta kepedulian dari para pedagang itu yang menyulitkan pemerintah untuk melakukan penerapan social distancing untuk mengurangi penyebaran virus corona. Social distancing di pasar juga dianggap menyulitkan mereka untuk berdagang karena luas pasar yang sudah cukup sesak dipadati oleh pedagang itu sendiri, sehingga berjualanpun harus berdempetan. Hal tersebut cukup masuk akal, ditinjau dari keadaan pasar disini yang bisa dikatakan terlalu sesak. Sehingga apabila pada hari-hari tertentu (orang Madura menyebutnya dengan 'pasaran'), pasar tersebut akan amat sangat penuh sampai kesulitan untuk bergerak. Kabupaten Sampang memiliki potensi alam yang luar biasa. Sampang juga memiliki sumber daya alam yang melimpah ruah, seperti ikan ikan dari laut, hasil pertanian seperti tembakau, padi dan jagung hingga garam dari tambak yang diharapkan dapat membuat pemerintah setempat melakukan upaya yang optimal dalam mengatasi virus corona ini. Sehingga para nelayan, petani serta pekerja tambak dapat bekerja dengan tenang dan aman. Apabila para pekerja tersebut terjamin keamanannya dalam bekerja, maka hasil yang mereka dapatkan juga maksimal.

Dampak ekonomi juga dirasakan oleh pedagang di pasar tradisonal, karena merebaknya virus corona para pembeli tak jarang memilih untuk tidak pergi ke pasar atau pergi ke pasar saat benar benar membutuhkan saja, sedangkan bagi ibu rumah tangga pergi ke pasar adalah kegiatan rutin yang dilakukan setiap beberapa hari sekali, mengikuti jadwal kapan beroperasinya pasar tersebut. Tak sedikit dari ibu ibu memilih untuk menunggu tukang sayur keliling menghampiri rumah mereka ketimbang harus berdesak desakan di pasar. Hal itu yang membuat pendapatan pedagang di pasar tradisonal sedikit menurun ketimbang di hari biasanya(saat belum ada virus corona) apalagi dengan penerapan social distancing. Apabila ini terus berlarut larut tidak menutup kemungkinan bahwa para pedagang bisa kehilangan pembelinya karena (sebagian) ibu-ibu memilih untuk tidak pergi ke pasar. Para pedagang pasti akan akan merasakan dampak dari virus corona ini karena pendapatannya tidak sebanyak dulu lagi. Karena banyak juga pedagang yang sudah amat renta yang menjual kebutuhan masak seadanya dan menggantungkan kehidupan dari berjualan di pasar yang pasti akan sangat kesulitan dengan keadaan seperti ini. Saya berharap pemerintah setempat dapat mengambil keputusan dan langkah yang tepat dan cepat terkait kondisi ini. Terima kasih


Elvira Rahayu

JTD 2C/09/1841160003

Jl. Kristal Torjun, Kec. Torjun Kab. Sampang

-7.156327,113.198102

Refrensi dari lingkungan sekitar, seperti pasar tradisonal

2A JTD / 16 / Mikhail Ashshidiqie Rachman / 1841160092

COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan. Ini merupakan virus baru dan penyakit yang sebelumnya tidak dikenal sebelum terjadi wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019.

Anda dapat mengurangi risiko terinfeksi atau menyebarkan COVID-19 dengan cara melakukan beberapa langkah pencegahan:

1.      Seringlah mencuci tangan Anda dengan air bersih mengalir dan sabun, atau cairan antiseptik berbahan dasar alkohol. Mengapa? Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun, atau cairan antiseptik berbahan dasar alkohol dapat membunuh virus di tangan Anda.

 

2.      Jaga jarak setidaknya 1 meter dengan orang yang batuk-batuk atau bersin-bersin. Mengapa? Ketika batuk atau bersin, orang mengeluarkan percikan dari hidung atau mulutnya dan percikan ini dapat membawa virus. Jika Anda terlalu dekat, Anda dapat menghirup percikan ini dan juga virus COVID-19 jika orang yang batuk itu terjangkit penyakit ini.

 

3.      Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut. Mengapa? Tangan menyentuh berbagai permukaan benda dan virus penyakit ini dapat tertempel di tangan. Tangan yang terkontaminasi dapat membawa virus ini ke mata, hidung atau mulut, yang dapat menjadi titik masuk virus ini ke tubuh Anda sehingga Anda menjadi sakit.

 

Sangat menghawatirkan, ketika negara suatu saat harus memutuskan lockdown untuk sementara waktu. Dampak perekonomian bagi kelompok menengah ke bawah akan sangat besar. Ekonomi mereka yang setiap harinya hanya ditopang oleh pendapatan pada hari itu juga. Pemasukan menjadi sangat rentan karena ketika mereka tidak bekerja, maka pendapatan mereka juga tidak ada. Lain halnya, bagi mereka yang berprofesi sebagai ASN atau pegawai lembaga formal, meskipun mereka tidak bekerja selama dua pekan karena kerja dari rumah, gaji mereka di awal bulan depan masih tetap utuh. Bayangkan kalau pegawai informal, pedagang kecil-kecilan, dan orang yang kerjanya serabutan, tentu mereka sangat rentan dengan kemiskinan. Satu hari saja mereka tidak bekerja, maka tidak ada yang dapat dimakan untuk hari itu dan esoknya.

Tidak usah jauh-jauh berpikir. Hari-hari terakhir ini saja, transportasi online sangat sepi. Pendapatan mereka turun drastis karena tidak ada yang mengorder. Begitu juga sektor pariwisata sudah tutup. Jutaan orang yang hidupnya tergantung sektor pariwisata menjadi pengangguran. Jutaan pengelola dan pegawai destinasi parisiwasata menganggur. Pemilik dan pegawai warung penjaja makanan dan toko souvenir berhenti bekerja. Pengola jasa travel berhenti operasi. Ratusan ribu penyedia jasa trasportasi, supir dan kru bus pariwisata, dan pemandu wisata menganggur.