Thursday, May 7, 2020
2B JTD / 22 / Savira Balqis Q. / 1841160007
JTD 2D / 15 / Narulita Dwi Nugrahaini / 1841160017
Pasar Tradisional Masih Ramai dan Rawan Penyebaran Covid-19
Tempat yang kemungkinan bisa menjadi tempat penyebaran Covid-19 di lingkungan saya adalah Pasar tradisional yang berada satu desa dengan rumah saya. Pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli. Pasar merupakan tempat umum yang didatangi oleh banyak orang, sehingga sangat mungkin menjadi tempat penyebaran Covid-19. Pedagang dan penjual pun tidak hanya berasal dari daerah tempat saya tinggal, namun beberapa juga banyak yang dari luar daerah. Hal ini tentu membuat peluang penyebaran Covid-19 menjadi lebih besar.
Pasar tersebut tidak serta merta ditutup karena merupakan salah satu tempat matapencaharian masyarakat. Selain itu pasar merupakan tempat yang menyediakan kebutuhan pokok bagi masyarakat. Hal itu menjadi penghambat yang membuat pemerintah setempat tidak melakukan penutupan pasar. Namun pihak pengurus pasar telah menghimbau penjual dan pembeli yang akan memasuki pasar tersebut harus menggenakan masker, menghindari antrean panjang dan kerumunan serta menyediakan tempat cuci tangan, sabun dan juga handsanitizer. Dengan dibuatnya himbauan tersebut saya rasa sudah cukup baik untuk menghindari penyebaran wabah Covid-19 ini.
Agar penyebaran Covid-19 tidak semakin parah, pemerintah daerah seharusnya membuat solusi agar penjual dan pembeli tidak dirugikan oleh wabah tersebut. Misalnya menghimbau penjual untuk menjajakan dagangan nya dengan sistem online, sehingga pembeli bisa membeli kebutuhan pokok tanpa keluar rumah. Selain itu hal ini juga bisa menguntungkan bagi pengendara ojek online karena apabila penjual tidak bisa mengantarkan pesanan pembeli secara langsung, penjual bisa memanfaatkan pengendara ojek online untuk mengantarkan barang tersebut.
Adanya wabah Covid-19 ini sangat merugikan penjual, sebabnya nilai penjualan dipastikan turun. Harga kebutuan pokok sangat tidak stabil yang bisa menyebabkan pendapatan penjual menurun bahkan menyebabkan kerugian besar. Saya mengambil contoh harga daging ayam dan telur di pasar yang menurun drastis bahkan perkilo hanya dihargai tiga belas ribu rupiah. Peternak ayam bisa saja mengalami kebangkrutan apabila kasus ini berlarut larut. Pekerja mungkin saja kehilangan pekerjaan karena peternak tidak sanggup memberikan gaji kepada karyawaannya.
Nama : Narulita Dwi Nugrahaini
JTD kelas / nomer urut / NIM : JTD 2D / 15 / 1841160017
Alamat : Jalan Kelud 06 Tawang, Wates, Kediri
Koordinat lokasi : 7° 55' 20''S 112°07'51''E
Referensi : https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4957376/begini-virus-corona-lumpuhkan-ekonomi-ri
JTD 2B / 05 / Amar Farrichil Ayyubi / 1841160042
JTD 2C / 03 / Anastasya Meliana C / 1841160089
Pasar Sebagai Tempat Kemungkinan Penyebaran Virus Covid-19
Di situasi yang sangat rawan ini, pemerintah sudah memberi himbauan bagi seluruh rakyat nya untuk membatasi kegiatan di luar rumah, membatasi pertemuan dan melakukan kontak fisik dengan orang lain. Hal tersebut direalisasi oleh pemerintah dengan mengeluarkan surat keputusan untuk melakukan Work from home, study from home, dan Pray from home. Keputusan ini dibuat dengan harapan dapat memutus rantai penyebaran virus Covid-19, dengan catatan masyarakat harus patuh dalam menjalankan himbauan ini.
Namun kenyataannya, himbauan pemerintah ini tidak sepenuhnya dipatuhi oleh masyarakat. Masih banyak orang yang beraktivitas di luar rumah seperti biasa seolah-olah menyepelekan dan tidak peduli dengan apa yang terjadi. Di sisi lain memang cukup banyak pula orang-orang yang memang harus bekerja di luar rumah untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Sebagai contoh, di lingkungan dekat tempat saya tinggal ada sebuah pasar yang masih beroperasi seperti biasa dan masih banyak orang pula yang pergi ke pasar untuk membeli bahan makanan.
Pasar merupakan salah satu tempat di dekat tempat saya tinggal yang mempunyai kemungkinan menjadi tempat penyebaran Covid-19. Mengapa demikian? Banyak factor yang membuat pasar menjadi tempat dengan kemungkinan penyebaran virus Covid-19 lumayan tinggi. Seperti yang kita tahu, pasar adalah tempat berjualan berbagai macam bahan makanan mentah. Banyak pedagang yang menjajakan dagangannya untuk mencari uang dan banyak pula pembeli yang berdatangan untuk membeli kebutuhan pangan mereka. Di pasar pula banyak pedagang dari luar daerah yang mengirimkan dagangannya untuk dijual kembali di pasar tersebut. Lingkungan pasar yang kotor, kumuh, dan bau juga sangat berpotensi dalam perkembangan virus dan bakteri.
Namun apabila orang-orang memang membutuhkan pasar sebagai lapangan kerja mereka, tidak semudah itu pemerintah meminta mereka untuk tidak bekerja dan hanya tinggal di rumah. Inilah hambatan yang cukup memberi dampak dalam pengatasan virus Covid-19 ini. Namun hambatan tersebut dapat diminimalisisr lagi dengan beberapa Tindakan pencegahan seperti, pemakaian masker, pemakaian sarung tangan, dan tetap menjaga kebersihan saat bekerja. Kedisiplinan dan sikap kepedulian terhadap orang lain berperan penting untuk mempercepat menanganan penyebaran virus Covid-19 ini. Daerah saya ini, tepatnya di Kota Batu, merupakan daerah dengan tingkat kedisiplinan warga yang cukup tinggi, bisa dilihat dari jalanan yang relative sepi setiap harinya dan jumlah orang yang positif Covid-19 yang sedikit dan dapat teratasi.
Apabila kasus ini masih berlarut-larut dan tidak lekas selesai tentu akan sangat berdampak besar terutama di bidang ekonomi. Krisis ekonomi tidak dapat dipungkiri cepat atau lambat akan terjadi. Perusahaan-perusahaan banyak yang merugi sehingga berdampak pada karyawannya. Pemotongan gaji diterapkan dimana-mana dan banyak perusahaan yang sudah melakukan PHK terhadap karyawannya. Tindak PHK tersebut menyebabkan angka pengangguran bertambah.
Nama : Anastasya Meliana C
Kelas : 2C JTD
No/nim: 03 / 1841160089
Alamat : Perumahan Batu Permai, Jl. Kakaktua No.82, Kota Batu.
Koordinat : -7.8861233, 112.5315495
Referensi : https://www.youtube.com/watch?v=ZmWtQebY0kc
JTD 2B / 03 / ALDA ARDELIA / 1841160002
Dalam masa pandemi covid-19 saat ini tanpa kita sadari banyak sekali tempat-tempat yang berpotensi menjadi tempat penyebaran virus corona atau covid-19, salah satunya yaitu pasar tradisional. Telah kita ketahui bahwa pasar tradisonal adalah tempat transaksi antara penjual dan pembeli dan pasar tradisional memiliki gambaran situasi yang penuh dan berdesak-desakan, apalagi pada saat bulan ramadhan seperti ini dimana para pembeli banyak berbelanja untuk kebutuhan berbuka puasa dan sahur dan juga berbelanja untuk persiapan hari raya idul fitri, maka tak dipungkiri pasar tradisional kini menjadi tempat yang berbahaya karena dapat berpotensi menyebarkan virus corona yang dikarenakan banyaknya kerumunan para pembeli di pasar.
Pemerintah daerah telah berusaha maksimal untuk menekan rantai penyebaran covid-19 termasuk pada area pasar tradisonal dengan menerapkan social distancing sesuai dengan anjuran pemerintah pusat dan mewajibkan untuk menggunakan masker kain bagi para penjual dan pembeli dan juga semua orang yang berada atau bekerja dilingkungan pasar tradisional, namun ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah karena masih banyaknya masyarakat yang kurang edukasi tentang covid-19 ini sehingga tidak sedikit dari masyarakat yang masih enggan untuk menggunakan masker. Pemerintah daerah tetap berusaha untuk mengedukasi masyarakat agar taat dalam mengikuti protocol kesehatan ini, dan seiring berjalannya waktu masyarakat tampaknya perlahan-lahan mengerti dan mulai banyak yang menggunakan masker pada saat beraktivitas diluar rumah, termasuk pada saat ke pasar saya melihat sudah banyak yang menggunakan masker baik itu pedagang maupun pembeli. Namun tak hanya itu saja, pandemi covid-19 ini menimbulkan dampak yang sangat besar bagi siapa saja termasuk pada pasar tradisonal, dikarenakan banyak pabrik yang tutup karena pandemi ini maka menyebabkan karyawan pabrik kehilangan penghasilan dan juga proses produksi pabrik terhenti. Hal ini menyebabkan pendistribusian barang-barang produksi pabrik kepada para penjual di pasar tradisional juga ikut terhenti sehingga pasar tradisional yang dulu penuh dan berdesak-desakan kini mulai terlihat sepi.
Sudah sangat jelas bahwa efek dari pandemi ini merugikan berbagai pihak baik itu Negara dan juga masyarakat kecil, maka dari itu kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk tetap mengikuti himbauan-himbauan dari pemerintah untuk menekan penyebaran covid-19 di Indonesia dengan melakukan social distancing di daerah kita masing-masing dan kita harus yakin bahwa pandemi ini akan segera berakhir sehingga kita dapat beraktivitas dengan normal kembali dan memperbaiki sektor perekonomian di Indonesia.
- Nama : Alda Ardelia
- JTD 2B / 03 / 1841160002
- Alamat : Ds. Gesikharjo, Kec. Palang, Kab. Tuban, Jawa Timur
- Koordinat lokasi : -6,9029801, 112,1388620
- Referensi : https://drive.google.com/file/d/1aC2dYvw7qiqhOP3h1SGqG6SXAoZ2RXEe/view?usp=sharing
JTD 2C / 13 / Hillyatul Aulia / 1841160062
Dalam lingkungan saya terdapat beberapa aktivitas yang memungkinkan terjadinya penyebaran COVID-19. Seperti contonya pada hari Senin lalu para petani melakukan panen padi, panen tersebut dilakukan lebih dari 7 petani sehingga dapat memungkinkan terjadinya penularan COVID-19. Hal seperti ini juga tidak dapat secara mentah disalahkan, karena itu merupakan mata penghasilan mereka. Namun aktivitas yang terpaksa dilakukan seperti ini dapat dicegah dengan menggunakan masker, jaga jarak aman, tidak menyentuh anggota badan (mata, hidung, dan mulut), serta cuci tangan sebelum menyentuh anggota tubu yang dilarang.
Hambatan-hambatan dalam penangan COVID antara lain:
1. Sulitnya APD
Sulitnya mendapatkan alat kesehatan dan utamanya alat pelindung diri (APD) dan masker. Menteri kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan saat ini dua alat itu menjadi kebutuhan utama di seluruh dunia.
Sulitnya APD berdampak pada tenaga medis yang akhirnya hanya menggunakan seadanya seperti jas hujan atau hazmat suit yang tidak sesuai standard.
2. Petugas Medis
Beban kerja petugas medis di rumah sakit rujukan sangat tinggi. Beban kerja mereka tinggi karena jumlah pasien virus corona yang masuk terus meningkat setiap harinya.
3. Karantina Tenaga Medis
Dibutuhkan lokasi khusus untuk mengkarantina para tenaga medis yang menangani pasien COVID-19. Sejauh ini, sejumlah pihak swasta sudah ikut membantu memberikan tempatnya. Namun Terawan mengatakan, jumlah fasilitas masih jauh dari cukup.
4. Obat atau Vaksin
Hingga saat ini masih belum ditemukan obat atau vaksin untuk mencegah virus corona. Maka dari itu, langkah yang dilakukan adalah menggunakan tamiflu (Sebuah obat antivirus, sebuah inhibitor neuraminidase yang digunakan dalam penanganan influenza A dan B, dan banyak dikenal sebagai obat yang dianjurkan untuk menangani flu burung) sebagai pengobatan.
5. Masyarakat
Kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengkarantina diri dalam kurun waktu tertentu masih kurang. Hal ini dilakukan guna memutus rantai penularan COVID-19. Kurangnya kesadaran masyarakat menyebabkan penyebaran semakin meluas
Potensi-potensi pada daerah untuk meyakinkan pemerinta dan masyarakat dalam pandemic ini salah satunya adalah kepedulian yang tinggi satu sama lain. Kepedulian pada para pekerja yang terdampak COVID-19 dengan pembagian sembako. Serta kepedulian sosialisasi pemutusan mata rantai COVID-19 dengan membagi masker.
Hadirnya wabah pandemi covid-19 secara mengglobal ini tentu berdampak kepada semua sendi-sendi bidang kehidupan, termasuk tentunya bidang ekonomi dan sosial. Berikut ini contoh beberapa dampaknya bagi prekonomian:
· terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi global dan nasional
· menurunnya nilai kurs Rupiah terhadap mata uang asing
· banyaknya badan usaha yang mengalami kebangkrutan
· menurunnya daya beli masyarakat, terutama terhadap sejumlah kebutuhan sekunder dan tersier
· pembangunan sarana dan prasarana negara tersendat
Nama : Hillyatul Aulia
JTD 2C / 13 / 1841160062
Alamat : Tembelang, Jombang
Koordinat Lokasi : -7,4956 112,2344
Referensi :
JTD 2D / 07 / Ersha Auranalia / 1841160069
- Taman
- Pabrik
- Mall
- Tempat nongkrong
- Pasar
- Rumah sakit
- Tempat yang ramai pengunjung lainnya
- Dll.
Hambatan-hambatan pemerintah dalam penanganan penyebaran Covid-19 ini, yaitu :
1. Beban kerja mereka tinggi karena jumlah pasien virus corona yang masuk terus meningkat setiap harinya. beban kerja petugas medis di rumah sakit rujukan sangat tinggi.
2. Masih banyak masyarakat yang tidak mendengarkan himbauan pemerintah untuk tetap tinggal dirumah, dan menghindari keramaian.
3. Adanya kesulitan dalam melakukan mobilisasi tenaga kesehatan antar fasilitas kesehatan.
4. Dibutuhkan lokasi khusus untuk mengkarantina para tenaga medis yang menangani pasien Covid-19. Sejauh ini, sejumlah pihak swasta sudah ikut membantu memberikan tempatnya. Namun jumlah fasilitas masih jauh dari cukup.
5. Saat ini masih belum ditemukan obat atau vaksin untuk mencegah virus corona. Maka dari itu, langkah yang dilakukan adalah menggunakan tamiflu (Sebuah obat antivirus, sebuah inhibitor neuraminidase yang digunakan dalam penanganan influenza A dan B, dan banyak dikenal sebagai obat yang dianjurkan untuk menangani flu burung) sebagai pengobatan.
Beberapa sektor yang merasakan ekonomi sudah terserang, mulai dari hotel, jasa travel, maskapai, sektor manufaktur, dan sector lainnya juga merasakan dampaknya.
Beberapa sektor bisnis dan sebagian perusahaan telah melaksanakan perintah dari pemerintah, yaitu dengan melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK kepada karyawan nya. Ada juga yg merumahkan pegawai tanpa gaji. Sehingga membuat para pegawai bingung untuk mendapatkan pemasukan.
Dampak yang disebabkan oleh Covid-19 bagi para pekerja :
1. Pekerja wajib bekerja dirumah dan tanpa bayaran
2. PHK
3. Cuti atau libur tanpa gaji
4. Ancaman tertular Covid-19 bagi sesama pekerja
Dampak yang disebabkan oleh Covid-19 bagi perusahaan :
1. Hanya mampu bertahan beberapa bulan kedepan
2. Tidak ada kolaborasi
3. Produksi terganggu
4. Sulit mengatasi karyawan
Nama : Ersha Auranalia
JTD kelas / nomer urut / NIM : JTD 2D / 07 / 1841160069
Alamat : Putat Gede Barat III No. 44, Surabaya
Koordinat lokasi : 7°17'15.4"S 112°41'44.4"E
Referensi : https://accurate.partners/news/dampak-serta-ancaman-covid-19-bagi-pekerja-dan-perusahaan/
JTD2A/07/Fanizha Dwi Anggraini/1841160011
Setelah melakukan pengamatan terhadap lingkungan di sekitar rumah saya. Terdapat colokan listrik dinding yang leleh dan terbakar. Berdasarkan standar K3 mengenai LOTO (Lock-Out Tag-Out) membahas tentang isolasi perangkat tertentu termasuk salah satu nya stored energy atau energi tersimpan. Stored energy atau energi tersimpan adalah suatu energi dalam satuan tertentu yang tersimpan pada suatu rangkaian instalasi tertentu dan jika terjadi kegagalan dapat berpotensi mengakibatkan ledakan, kebakaran, cidera pada manusia, kerusakan ringan hingga berat pada peralatan atau material dan dapat menimbulkan kerusakan lingkungan. Efek serta bahaya jika menggunakan colokan dinding yang rusak dan meleleh akan menyebabkan kebakaran, kerusakan alat yang digunakan, kecelakaan serta korsleting listrik (hubung singkat). Posisi colokan dinding tersebut berada di dapur yang berdekatan dengan material berbahaya lainnya seperti kompor gas serta percikan air. Letak
JTD_2B/17/1841160058
JTD 2D / 07 / Ersha Auranalia / 1841160069
Tempat disekitar saya yaitu di Surabaya yang kemungkinan menjadi tempat penyebaran Covid-19 :
- Taman
- Mall
- Tempat nongkrong
- Pasar
- Pabrik
- Rumah sakit
- Tempat yang ramai pengunjung lainnya
- Dll.
Hambatan-hambatan pemerintah dalam penanganan penyebaran Covid-19 ini, yaitu :
1. Beban kerja mereka tinggi karena jumlah pasien virus corona yang masuk terus meningkat setiap harinya. beban kerja petugas medis di rumah sakit rujukan sangat tinggi.
2. Masih banyak masyarakat yang tidak mendengarkan himbauan pemerintah untuk tetap tinggal dirumah, dan menghindari keramaian.
3. Adanya kesulitan dalam melakukan mobilisasi tenaga kesehatan antar fasilitas kesehatan.
4. Dibutuhkan lokasi khusus untuk mengkarantina para tenaga medis yang menangani pasien Covid-19. Sejauh ini, sejumlah pihak swasta sudah ikut membantu memberikan tempatnya. Namun jumlah fasilitas masih jauh dari cukup.
5. Saat ini masih belum ditemukan obat atau vaksin untuk mencegah virus corona. Maka dari itu, langkah yang dilakukan adalah menggunakan tamiflu (Sebuah obat antivirus, sebuah inhibitor neuraminidase yang digunakan dalam penanganan influenza A dan B, dan banyak dikenal sebagai obat yang dianjurkan untuk menangani flu burung) sebagai pengobatan.
Beberapa sektor yang merasakan ekonomi sudah terserang, mulai dari hotel, jasa travel, maskapai, sektor manufaktur, dan sector lainnya juga merasakan dampaknya.
Beberapa sektor bisnis dan sebagian perusahaan telah melaksanakan perintah dari pemerintah, yaitu dengan melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK kepada karyawan nya. Ada juga yg merumahkan pegawai tanpa gaji. Sehingga membuat para pegawai bingung untuk mendapatkan pemasukan.
Dampak yang disebabkan oleh Covid-19 bagi para pekerja :
1. Pekerja wajib bekerja dirumah dan tanpa bayaran
2. PHK
3. Cuti atau libur tanpa gaji
4. Ancaman tertular Covid-19 bagi sesama pekerja
Dampak yang disebabkan oleh Covid-19 bagi perusahaan :
1. Hanya mampu bertahan beberapa bulan kedepan
2. Tidak ada kolaborasi
3. Produksi terganggu
4. Sulit mengatasi karyawan
JTD 2C/09/Elvira Rahayu/1841160003
"Tempat tempat di sekitar lingkungan saya yang mempunyai kemungkinan menjadi penyebaran Covid-19"
Tempat yang memiliki kemungkinan menjadi tempat penyebaran Covid-19 di sekitar lingkungan saya adalah pasar tradisonal. Karena para penjual di pasar tradisional kurang memperhatikan kebersihan sekitar, tidak melakukan social distancing dan tidak jarang dari mereka enggan memakai masker, ketika di tanya alasan mengapa mereka enggan memakai masker para pedagang berdalih bahwa mereka tidak akan terjangkit virus corona dan menggunakan masker juga mengganggu aktivitas mereka karena kesulitan bernafas. Kurangnya pemahaman tentang betapa cepat virus corona menyebar membuat orang awam seperti pedagang di pasar menjadi menyepelekan virus corona. Keadaan pasar yang penuh sesak juga dapat menjadi tempat penyebaran virus corona yang cukup cepat, apalagi virus corona menular melalui droplet atau melalui benda yang kita sentuh yang mana sebelumnya terkena percikan cairan bersin atau batuk dari orang yang menderita penyakit corona. Karena saat kita ingin membeli sesuatu di pasar tradisional biasanya kita akan menyentuh barang yang akan kita sentuh tersebut, contoh saat kita ingin membeli buah nangka, kita pasti mengecek nangka terebut matang atau belum dengan cara memencet buah tersebut. Apabila tiak mencuci tangan sebelum pulang, virus corona dapat terbawa pulang kerumah.
Kurangnya kesadaran serta kepedulian dari para pedagang itu yang menyulitkan pemerintah untuk melakukan penerapan social distancing untuk mengurangi penyebaran virus corona. Social distancing di pasar juga dianggap menyulitkan mereka untuk berdagang karena luas pasar yang sudah cukup sesak dipadati oleh pedagang itu sendiri, sehingga berjualanpun harus berdempetan. Hal tersebut cukup masuk akal, ditinjau dari keadaan pasar disini yang bisa dikatakan terlalu sesak. Sehingga apabila pada hari-hari tertentu (orang Madura menyebutnya dengan 'pasaran'), pasar tersebut akan amat sangat penuh sampai kesulitan untuk bergerak. Kabupaten Sampang memiliki potensi alam yang luar biasa. Sampang juga memiliki sumber daya alam yang melimpah ruah, seperti ikan ikan dari laut, hasil pertanian seperti tembakau, padi dan jagung hingga garam dari tambak yang diharapkan dapat membuat pemerintah setempat melakukan upaya yang optimal dalam mengatasi virus corona ini. Sehingga para nelayan, petani serta pekerja tambak dapat bekerja dengan tenang dan aman. Apabila para pekerja tersebut terjamin keamanannya dalam bekerja, maka hasil yang mereka dapatkan juga maksimal.
Dampak ekonomi juga dirasakan oleh pedagang di pasar tradisonal, karena merebaknya virus corona para pembeli tak jarang memilih untuk tidak pergi ke pasar atau pergi ke pasar saat benar benar membutuhkan saja, sedangkan bagi ibu rumah tangga pergi ke pasar adalah kegiatan rutin yang dilakukan setiap beberapa hari sekali, mengikuti jadwal kapan beroperasinya pasar tersebut. Tak sedikit dari ibu ibu memilih untuk menunggu tukang sayur keliling menghampiri rumah mereka ketimbang harus berdesak desakan di pasar. Hal itu yang membuat pendapatan pedagang di pasar tradisonal sedikit menurun ketimbang di hari biasanya(saat belum ada virus corona) apalagi dengan penerapan social distancing. Apabila ini terus berlarut larut tidak menutup kemungkinan bahwa para pedagang bisa kehilangan pembelinya karena (sebagian) ibu-ibu memilih untuk tidak pergi ke pasar. Para pedagang pasti akan akan merasakan dampak dari virus corona ini karena pendapatannya tidak sebanyak dulu lagi. Karena banyak juga pedagang yang sudah amat renta yang menjual kebutuhan masak seadanya dan menggantungkan kehidupan dari berjualan di pasar yang pasti akan sangat kesulitan dengan keadaan seperti ini. Saya berharap pemerintah setempat dapat mengambil keputusan dan langkah yang tepat dan cepat terkait kondisi ini. Terima kasih
Elvira Rahayu
JTD 2C/09/1841160003
Jl. Kristal Torjun, Kec. Torjun Kab. Sampang
-7.156327,113.198102
Refrensi dari lingkungan sekitar, seperti pasar tradisonal
2A JTD / 16 / Mikhail Ashshidiqie Rachman / 1841160092
COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan. Ini merupakan virus baru dan penyakit yang sebelumnya tidak dikenal sebelum terjadi wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019.
Anda dapat mengurangi risiko terinfeksi atau menyebarkan COVID-19 dengan cara melakukan beberapa langkah pencegahan:
1. Seringlah mencuci tangan Anda dengan air bersih mengalir dan sabun, atau cairan antiseptik berbahan dasar alkohol. Mengapa? Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun, atau cairan antiseptik berbahan dasar alkohol dapat membunuh virus di tangan Anda.
2. Jaga jarak setidaknya 1 meter dengan orang yang batuk-batuk atau bersin-bersin. Mengapa? Ketika batuk atau bersin, orang mengeluarkan percikan dari hidung atau mulutnya dan percikan ini dapat membawa virus. Jika Anda terlalu dekat, Anda dapat menghirup percikan ini dan juga virus COVID-19 jika orang yang batuk itu terjangkit penyakit ini.
3. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut. Mengapa? Tangan menyentuh berbagai permukaan benda dan virus penyakit ini dapat tertempel di tangan. Tangan yang terkontaminasi dapat membawa virus ini ke mata, hidung atau mulut, yang dapat menjadi titik masuk virus ini ke tubuh Anda sehingga Anda menjadi sakit.
Sangat menghawatirkan, ketika negara suatu saat harus memutuskan lockdown untuk sementara waktu. Dampak perekonomian bagi kelompok menengah ke bawah akan sangat besar. Ekonomi mereka yang setiap harinya hanya ditopang oleh pendapatan pada hari itu juga. Pemasukan menjadi sangat rentan karena ketika mereka tidak bekerja, maka pendapatan mereka juga tidak ada. Lain halnya, bagi mereka yang berprofesi sebagai ASN atau pegawai lembaga formal, meskipun mereka tidak bekerja selama dua pekan karena kerja dari rumah, gaji mereka di awal bulan depan masih tetap utuh. Bayangkan kalau pegawai informal, pedagang kecil-kecilan, dan orang yang kerjanya serabutan, tentu mereka sangat rentan dengan kemiskinan. Satu hari saja mereka tidak bekerja, maka tidak ada yang dapat dimakan untuk hari itu dan esoknya.
Tidak usah jauh-jauh berpikir. Hari-hari terakhir ini saja, transportasi online sangat sepi. Pendapatan mereka turun drastis karena tidak ada yang mengorder. Begitu juga sektor pariwisata sudah tutup. Jutaan orang yang hidupnya tergantung sektor pariwisata menjadi pengangguran. Jutaan pengelola dan pegawai destinasi parisiwasata menganggur. Pemilik dan pegawai warung penjaja makanan dan toko souvenir berhenti bekerja. Pengola jasa travel berhenti operasi. Ratusan ribu penyedia jasa trasportasi, supir dan kru bus pariwisata, dan pemandu wisata menganggur.
-
LOCK OUT TAG OUT ( L O T O ) TUGAS LANJUTAN ( perhatikan jumlah kata ). TUGAS UNTUK 22 APRIL 2020 S/D 24 APRIL 2020 ( TUTUP JAM 18....
-
ERGONOMICS VIDEO 1 VIDEO 2 VIDEO 3 VIDEO 4 UNTUK KELAS JTD 2A, 2B, 2C, 2D. PELAJARI SEMUA TAYANGAN VIDEO DIATAS,...
-
TUGAS / LATIHAN Mulai hari Rabu tanggal 6 Mei jam 07.30 s/d Jum’at 8 Mei jam 15.00 WIB Kerjakan Tugas / Latihan ini, kirim melal...