Malangnya para Kaum Pedagang di Pasar Gresik PPI
Pasar merupakan tempat bertemunya para pedagang dan pembeli, di pasar juga terjadi transaksi guna untuk memenuhi kebutuhan para warga dan menstabilkan ekonomi suatu bangsa, namun tanpa disadari pasar merupakan tempat menyebarnya suatu makhluk organisme yang dapat membahayakan kesehatan para manusia jika mereka tidak menerapkan pola hidup yang sehat.
Disini saya akan membahas nasib malang yang dialami oleh salah satu pasar di Gresik yaitu pasar PPI yang dikabarkan telah ditutup pada tanggal 15 April 2020 hingga 14 hari kedepan, disebabkan oleh virus corona yang menyebabkan 30 orang positif terinfeksi Covid-19.
1. Dampak Covid-19
A. Dampak pada para pedagang
· Banyak dari mereka semakin susah dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
· Terjadi kesenjangan sosial dan keresahan para pedagang.
· Banyak masyarakat mengeluh kan karena mereka tidak mampu memenuhi kehidupannya yang mengakibatkan mereka menjadi pengangguran.
· Banyak juga para pedagang yang harus gulung tikar.
B. Dampak pada pasar PPI
· Pasar menjadi semakin sepi dikarenakan banyak pembeli yang mulai khawatir jikalau mereka bertransaksi disini maka akan membahayakan kesehatanya.
· Skenario terburuk adalah pasar menjadi ditutup untuk masyarakat
· Jika pasar semakin sepi maka pasar akan terbengkalai dan bahkan banyak dari fasilitas pasar menjadi rusak ini menyebabkan pedagang enggan untuk
· berjualan dan para pembeli semakin resah bila banyak fasilitas yang semakin rusak.
2. Langkah Penanggulangan selama Covid-19
· Pemerintah daerah memberikan permakanan 3x sehari dan multivitamin.
· Melakukan tes SWAB masal.
· Menutup sementara tempat yang dirasa menimbulkan penyebaran Covid-19.
· Melakukan disinfektan di jalan dan pada tempat umum.
· Menghimbau masyarakat untuk tetap tenang.
Nama : Galih Muhammad Ichsan
JTD 2B/ 13 / 1841160001
Alamat : Jl. K.H Agus Salim No.48, Ngadirejo Blitar
Koordinat lokasi : 08 04 00,2 S , 112 11 04,05 E
Referensi :
https://surabaya.liputan6.com/read/4244867/jurus-pemkot-surabaya-cegah-penyebaran-corona-covid-19
No comments:
Post a Comment
TERIMAKASIH