KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

POLITEKNIK NEGERI MALANG

KELAS JTD 2A, 2B, 2C, 2D


Saturday, April 4, 2020

SMK3

MATERI HARI RABU 8 APRIL 2020
TEKAN TOMBOL-TOMBOL VIDEO
DIBAWAH INI LALU PUTAR SATU PERSATU

MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

IDENTIFIKASI KECELAKAAN KERJA


BERIKAN PENJELASAN YANG ANDA TANGKAP DARI PENAYANGAN  MENGENAI  VIDEO-VIDEO DIATAS MINIMAL 200 KATA DALAM KOLOM KOMENTAR DIBAWAH INI (SETIAP ORANG 1 KOMENTAR) jangan lupa kiri atas sebutkan: kelas / no urut / nama / NIM

88 comments:

  1. 2A JTD/12/Isrul An Nuriah/1841160033

    Manajemen k3 pada suatu pekerjaan maupun perusahaan adalah menjadi suatu manajemen yg sangat penting, karena pada sistem manajemen secara keseluruhan itu meliputi struktur organisasi perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan pencapaian dan pemeliharaan kebijakan k3 dalam rangka  pengendalian resiko yang berkaitan dgn kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman dan nyaman, manajemen k3 sangat penting juga untuk mengurangi tingkat kecelakaan kerja,dimana kecelakaan kerja itu sangat dapat merugikan perusahaan maupun pekerja, jadi untuk mencegahnya adalah menjadi sesuatu yang sgt penting, kita harus sgt memperhatikan hal itu, dan jangan mudah meremehkan, kita juga harus mematuhi setiap aturan yg sudah tertuliskan di UUD, dalam suatu perusahaan semua nya harus paham betul dengan aturan2 yg sudah tertulis, agar semua dapat melindungi satu sama lain.

    Identifikasi kecelakaan kerja juga menjadi satu hal yg sangat penting, agar kita dapat mengetahui sebab terjadinya suatu kecelakaan dan solusi agar tidak terjadi lagi kecelakaan yg sama dan juga mencari solusi agar dapat meningkatkan keamaan dalam suatu perusahaan sesuai hasil identifikasi. kita harus sangat memperhatikan langkah2 identifikasi kecelakaan kerja, agar kita mendapat kan informasi yg akurat, setelah teridentifikasi secara akurat maka kita juga harus profesional dalam menyampaikan informasi kepada seluruh pekerja di suatu perusahaan. Semuanya ini dilakukan adalah hanya untuk menjadikan suatu perusahaan yang aman dan nyaman bagi semua pekerjanya.

    ReplyDelete
  2. 2C JTD/09/Elvira Rahayu/1841160003
    Disini saya ingin memberikan komentar terkait video tersebut. Pada video ini, narator memberikan penjelasan yang cukup jelas mengenai penting nya manajemen keselamatan dan kesehatan kerja. Mulai dari alasan penerapan keselamatan kerja(alasan manusiawi,ekonomi, uu, dan menjaga nama baik institusi) hingga dampak kecelakaan kerja pada korban dan orang orang sekitar korban. Kecelakaan dapat menimbulkan banyak kerugian. Bukan hanya pada korban namun juga pada keluarga, sahabat, organisasi atau orang orang disekitar korban yang turut sedih atas kecelakaan yang menimpa korban. Tak hanya itu, kecelakaan juga dapat merugikan secara finansial. Pihak perusahaan atau institusi harus menjaga atau melindungi pekerjanya agar aman dari kecelakaan kerja.
    Pada video kedua berisi penjelasan tentang identifikasi kecelakaan kerja, pada video tersebut narator lebih concern pada menjelaskan tentang proses pelaporan kejadian yang mencakup 5 hal. Identifikasi kecelakaan kerja penting untuk dilakukan agar dapat menemukan titik awal terjadinya kecelakaan kerja. Pengumpulan informasi meliputi kondisi sebelum kejadian, selama kejadian, sesudah kejadian, personil yang terlibat serta tindakan yang diambil, lingkungan serta informasi lainnya mengenai kejadian kecelakaan. Inti dari komentar saya adalah manajemen keselamatan dan kesehatan kerja merupakan hal yang penting untuk ditaati karena dapat meminimalisir angka kecelakaan kerja saat bekerja, begitu pula pihak stakeholder dan pemimpin para karyawan agar juga mengikuti dan memastikan bahwa mereka memberikan fasilitas dengan standar keamaan yang layak pada pekerjanya sesuai SOP. Identifikasi kecelakaan kerja juga tak kalah penting, dari identifikasi kecelakaan kerja, dapat ditemukan sumber terjadinya kecelakaan, bagaimana cara penangannya, dan tindakan yang diambil agar kecelakaan serupa tidak terulang kembali di masa yang akan datang.

    ReplyDelete
  3. 2A JTD/11/Irma Dyah Alfianti/1841160040

    Keselamatan dan kesehatan tenaga kerja merupakan unsur penting yang tidak dapat dipisahkan di setiap aktivitas perusahaan. Perusahaan dalam rangka mencapai tujuannya, melakukan kegiatan aman dan terbebas dari kondisi merugikan perusahaan diantaranya kecelakaan kerja. Kegiatan aman perusahaan perlu diimbangi dengan upaya keselamatan dan kesehatan kerja. Peraturan-peraturan K3 dimaksud bertujuan untuk mencegah kerugian individu dalam bentuk kecelakaan fisik tenaga kerja, maupun kerugian perusahan berupa terhentinya kegiatan operasional perusahaan yang bersifat sementara maupun yang mengakibatkan terhentinya kegiatan operasional perusahaan serta dampak kerusakan lingkungan akibat tidak terpenuhinya upaya keselamatan dan kesehatan kerja dari perusahaan secara benar. Perusahaan juga mampu menghindarkan organisasi perusahaan secara keseluruhan maupun bagian-bagian dari organisasi perusahaan dari sanksi hukum yang merugikan perusahaan maupun pengawasan-pengawasan lembaga-lembaga atau institusi yang tidak menguntungkan organisasi perusahaan. Hal tersebut merupakan keberhasilan dalam mewujudkan kedamaian pergaulan hidup.

    Kecelakaan kerja merupakan suatu kejadian atau peristiwa yang jelas tidak dikehendaki dan sering kali tidak terduga semula yang dapat menimbulkan kerugian baik waktu, harta benda atau properti maupun korban jiwa yang terjadi di dalam suatu proses kerja industri atau yang berkaitan dengan pekerjaan. Langkah pertama manajemen risiko kesehatan di tempat kerja adalah identifikasi atau pengenalan bahaya kesehatan yang bertujuan memantau resiko-resiko bahaya yang jarang diketahui atau beberapa resiko bahaya yang tidak dihiraukan dalam pekerjaan, padahal beresiko kecelakaan atau pada kesehatan lalu menentukan cara pelaksanaan kendali bahaya dan mengurangi resiko kecelakaan dan yg terakhir menentukan tindakan tepat yang dapat dilakukan jika terjadi kecelakaan kerja.

    ReplyDelete
  4. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  5. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  6. 2C JTD/21/Rosario Febry Dayu Putra/1841160030

    Izin berkomentar terkait video di atas.
    Pada video pertama yaitu manajemen keselamatan dan kesehatan kerja menjelaskan tentang pentingnya suatu manajemen dan kesehatan kerja di area kerja contohnya seperti di perusahaan. Pada video tersebut membahas seberapa pentingnya suatu manajemen dan keselamatan kerja yang meliputi aspek seperti :
    1. Kemanusiaan (manusiawi)
    Dengan membiarkan suatu tenaga kerja/karyawan mengalami kecelakaan kerja tanpa melakukan suatu aksi reaksi nyata merupakan suatu tindakan yang melanggar aspek manusiawi. Korban akan mengalami kerugian fisik bahkan psikis, keluarga serta pihak institusi akan dirugikan. Oleh karena itu suatu institusi wajib menyediakan lapangan pekerjaan yang sesuai dengan standar manajemen dan kesehatan kerja.
    2. Ekonomi
    Dengan membiarkan suatu tenaga kerja/karyawan mengalami kecelakaan kerja merupakan suatu tindakan yang dapat menyebabkan kerugian ekonomi perusahaan/institusi. Seperti rusaknya alat serta fasilitas perusuhaan, biaya penanganan dan santunan pada korban kecelakaan. Maka dari itu manajemen keselamatand dan kesehatan kerja perlu diterapkan agar institusi/perusahaan dapat menjaga stabilitas ekonominya.
    3. Undang-undang
    Dengan banyak kecelakaan kerja yang disebabkan oleh banyak pembangunan yang menggunakan teknologi modern yang tidak diimbangi dengan kesadaran keselamatan kerja. Contoh nya pada tenaga kerja di bidang kontruksi, maka dari itu pemerintah lewat UUD 1945 pasal 27 ayat 2 dan UU RI nomer 14 tahun 1969 tentang ketentuan-kententuan pokok ketenagakerjaan yaitu mengenai perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja berusaha mempertegas perlindungan tenaga kerja terhadap aspek K3. Sehingga dengan adanya aturan terkait pihak perusahaan/instusi dapat menerapkan pasal-pasal tersebut pada lingkungan kerja dan dapat menjamin keselamatan setiap tenaga kerja yang ada.
    4. Nama baik serta reputasi perusahaan/institusi
    Manajemen keselamatan dan kesehatan kerja terbukti berdampak pada nama baik dan reputasi perusahaan/institusi. Tinggi nya tingkat keselamatan kerja, maka akan menjamin pula tingkat kepercayaan atau reputasi suatu institusi (perusahaan) yang secara tidak langsung akan memberi keuntungan perusahaan/institusi terkait.

    Pada video kedua yaitu mengenai identifikasi kecelakaan kerja menjelaskan tentang penyebab terjadinya kecelakaan kecelakaan kerja serta solusi agar adanya tindakan perbaikan sehingga tidak adanya kecelakaan kerja yang terulang kembali terhadap tenaga kerja serta lingkungannya. Identifikasi kecelakaan kerja terdiri dari 5 tahapan antara lain :
    1. Tahap pengumpulan data
    Dilakukan agar data data setelah kejadian dapat terkumpul dan mempermudah kita dalam proses analis. Menurut saya dengan adanya pengumpulan data maka dapat mempermudah tindakan yang diambil selanjutnya pada suatu kasus.
    2. Penilaian
    Pada tahapan ini, kita dapat mengambil informasi tentang suatu kasus meliputi pengaruhnya terhadap lingkungan serta upaya penanganan kasus dan juga tindakan yang akan dilakukan.
    3. Tindakan Korektif
    Tindakan ini dapat meningkatkan kita terhadap resiko keamanan dan juga persentase kemungkinan kejadian, serta mengetahui penyebab-penyebab dasar kecelakaan seperti kebijakan yang dilakukan oleh perusahaan/institusi, faktor dari personal tenaga kerja (mental), dan faktor lingkungan (bangunan serta area kerja).
    4. Memberikan informasi
    Dengan membagi informasi mengenai kecelakaan kerja di papan pengumuman/meeting seperti penyebab kecelakaan kerja dapat menjadi langkah tenaga kerja untuk lebih berhati-hati dan lebih patuh terhadap standar K3.
    5. Tindak lanjut
    Tahap ini menjelaskan tentang bagaimana upaya agar suatu kecelakaan kerja tidak dapat terulang. Pentingnya tahapan ini sangat bergantung pada tahap tahap sebelumnya sebagai dasar dalam pengambilan tindakan kedepannya. Menurut saya tahapan ini merupakan tujuan pada identifikasi kecelakaan kerja. Maka dari itu tahapan tindak lanjut sangat amat diperlukan dan dilaksanakan bagi setiap institusi/perusahaan dalam upaya menjamin K3 pada setiap tenaga kerja.

    Terimakasih

    ReplyDelete
  7. JTD 2A/06/Erlita Putri Wahyu/1841160031

    Manajemen K3

    Sistem manajemen K3 diterapkan karena beberapa alasan diantaranya yaitu Alasan manusiawi, ekonomi, nama baik perusahaan, UU dan peraturan. Kecelakaan kerja yang menimbulkan dampak bagi pekerja dan keluarga pekerja serta dapat menghambat berlangsungnya operasional perusahaan. Kecelakaan kerja menyebabkan kecacatan bahkan menghilangkan nyawa pekerja karena resiko pekerjaan yang dilakukan. Apabila pekerjaan tidak sesuai dengan standar keamanan maka akan menuai banyak dampak negatif yang akan ditimbulkan. Kerugian ekonomi seperti kerusakan mesin, bahan bangunan dan santunan kecelakaan sehingga dapat mengurangi biaya operasional perusahaan. Alasan selanjutnya yaitu UU dan peraturan karena menggunakan terdapat pekerjaan yang menggunakan teknologi modern sehingga perusahaan perlu menerapkan beberapa aturan yang ditujukan untuk melindungi kesehatan dan keselamatan para pekerja dengan resiko tertentu. Norma kesehatan dan keselamatan kerja memerlukan rehabilitasi dalam mengatasi kecelakaan kerja sesuai dengan UU RI No.1 tahun 1970, UU RI 13 th 2003 pasal 86 tentang ketenagakerjaan. Setiap perusahaan harus memiliki manajemen K3 untuk menjaga Reputasi atau citra sangat penting karena berhubungan citra perusahaan khususnya perusahaan di bidang jasa maka akan meningkatkan kepercayaan masyarakat pada perusahaan apabila perusahaan tersebut menerapkan standar K3 dengan baik. Upaya pencegahan dan penanganan terhadap kecelakaan kerja perlu dilakukan untuk mencegah dan mengurangi terjadinya kecelakaan kerja yang sama dikemudian hari.

    Identifikasi Kecelakaan Kerja

    Identifikasi Kecelakaan Kerja dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
    1) Pengumpulan data: berupa hal-halyang terkait sebelum, selama dan setelah kecelakaan kerja agar tidak ada rekayasa terhadap kejadian yang sebenarnya sehingga dapat dilakukan upaya pencegahan dan penanganan yang tepat terhadap kecelakaan kerja yang terjadi.
    2) Penilaian: berupa identifikasi, pengelompokan berdasarkan pentingnya masalah serta alasan terjadinya kecelakaan kerja dan analisa terhadap kecelakaan kerja. 3) Tindakan korektif: berupa kebijakan dan keputusan manajemen (pengaturan prosedur kerja dan prosedur komunikasi), faktor personal pekerja dan faktor lingkungan.
    4) Menginformasikan: berupa penyampaian informasi kepada seluruh pihak yang terkait terhadap terjadinya kecelakaan kerja dan terhadap lingkungan sekitar.
    5) Tindak lanjut: berupa tindakan yang diambil setelah melakukan proses identifikasi kecelakaan kerja yang terjadi sebagai upaya pencegahan dan penanganan terhadap kecelakaan kerja yang merupakan tanggung jawab perusahaan.



    Pasuruan, 08 April 2020
    Erlita Putri Wahyu

    ReplyDelete
  8. 2D JTD/17/Reva Rikat Asih/1841160019
    1. Pada video pertama mengenai manajemen keselamatan dan kesehatan kerja, memberikan penjelasan yang sudah cukup jelas dan tepat mengenai pentingnya mewujudkan tanggung jawab suatu institusi/perusahaan. Manajemen keselamatan dan kesehatan kerja tersebut memang perlu dilakukan untuk pekerja sebagai seorang makhluk sosial, sebagai manusia yang mempunyai rasa manusiawi, kita sendiri harus saling memberikan kepedulian kita terhadap sesama manusia. Meskipun di lapangan terjadi antara pekerja/buruh dan pemilik perusahaan/proyek. Hal ini juga menghindari alasan ekonomi atau terjadinya kerugian ekonomi dari pekerja/buruh maupun pemilik institusi/perusahaan, kerugian kerusakan peralatan biaya, bantuan jika terjadinya kecelakaan dan biaya santunan. Pada perlakuan manajemen tersebut, juga sudah diatur dalam peraturan Undang Undang RI NO 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan mempertegas mengenai dalam aspek K3 dijelaskan dalam pasal 86 ayat 1 setiap pekerja/buruh berhak mendapatkan keselamatan, kesehatan kerja dan moral harkat dan martabat sesuai nilai-nilai agama dan pasal 87 ayat 1 setiap perusahaan wajib menerapkan manajemen K3 yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan.Mengenai pemberlakuan manajemen K3 ini,juga untuk menjaga nama baik institusi/ perusahaan. Berhubungan dengan kepercayaan antara perusahaan lain dan pemilik perusahaan/proyek untuk mendukung reputasi perusahaan.

    2. Pada video identifikasi kecelakaan kerja hal tersebut sudah cukup jelas dalam mengatasi maupun menganalisa kecelakaan kerja yang terjadi.Pada video ini lebih menjelaskan mengenai dilakukannya beberapa tahapan dalam melaporkan proses kejadian(kecelakaan kerja), meliputi tahapan pengumpulan data meliputi analisa kejadian (sebelum dan setelah kejadian), personil termasuk tindakan yang diambil, tahap penilaian meliputi identifikasi masalah dan penyebab kejadian kecelakaan kerja, tahap tindakan korektif dengan mempertimbangkan dari faktor personal pekerja (motivasi,keadaan fisik dan mental dan kepedulian pribadi) dan faktor lingkungan sekitar, tahap menginformasikan, dan tahap tindak lanjut yaitu untuk menentukan apakah tndakan perbaikan telah efektif memecahkan masalah agar kejadian tidak terulang kembali.

    ReplyDelete
  9. JTD 2A / 01 /Ad Reana Vidya R. / 1841160052

    Manajemen dan keselamatan kerja
    Dalam video tersebut ada beberapa aspek, yaitu:
    1. Kemanusiaan : Mengabaikan karyawan yang mengalami kecelakaan kerja tanpa melakukan suatu aksi reaksi nyata merupakan suatu tindakan yang melanggar aspek kemanusiaan. Korban akan mengalami kerugian fisik bahkan psikis, serta pihak institusi akan dirugikan. Maka suatu institusi wajib menyediakan lapangan pekerjaan yang sesuai dengan standar manajemen dan kesehatan kerja.
    2. Ekonomi : Mengabaikan karyawan yang mengalami kecelakaan kerja merupakan suatu tindakan yang dapat menyebabkan kerugian ekonomi perusahaan. Misalkan krusakan alat, biaya penanganan dan santunan pada korban kecelakaan. Maka manajemen keselamatan dan kesehatan kerja perlu diterapkan untuk menjaga stabilitas ekonominya.
    3. Undang-undang : Pemerintah melalui UUD 1945 pasal 27 ayat 2 dan UU RI nomer 14 tahun 1969 tentang ketentuan-kententuan pokok ketenaga kerjaan yaitu mengenai perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja berusaha mempertegas perlindungan tenaga kerja terhadap aspek K3. Dengan aturan terkait pihak perusahaan dapat menerapkan pasal-pasal tersebut pada lingkungan kerja dan dapat menjamin keselamatan setiap tenaga kerja yang ada.
    4. Reputasi perusahaan : Semakin tinggi tingkat keselamatan kerja, maka tingkat kepercayaan atau reputasi suatu perusahaan yang secara tidak langsung akan memberi keuntungan perusahaan terkait.

    Identifikasi kecelakaan kerja

    Tentang penyebab terjadinya kecelakaan kecelakaan kerja serta solusi agar adanya tindakan perbaikan sehingga meminimalisir kecelakaan kerja yang terulang kembali terhadap tenaga kerja serta lingkungannya. Terdapat 5 tahap identifikasi kecelakaan kerja :
    1. Tahap pengumpulan data : Dilakukan agar data setelah kejadian dapat terkumpul dan mempermudah proses analisa. Hal ini dapat mempermudah tindakan yang diambil selanjutnya pada suatu kasus.
    2. Penilaian : Tahap mengetahui dan memahami informasi suatu kasus yaitu pengaruh terhadap lingkungan serta upaya penanganan kasus dan juga tindakan yang akan dilakukan.
    3. Tindakan Korektif : Tindakan ini dapat meningkatkan keamanan dan juga persentase kemungkinan terjadinya kasus, serta mengetahui penyebab-penyebab dasar kecelakaan seperti kebijakan yang dilakukan, faktor dari personal, dan faktor lingkungan.
    4. Memberikan informasi : Membagi informasi mengenai kecelakaan kerja di papan pengumuman atau pesan pribadi seperti penyebab kecelakaan kerja. Hal ini dapat menjadi peringatan tenaga kerja untuk lebih berhati-hati dan mematuhi standar K3.
    5. Tindak lanjut : Hal ini sangat bergantung pada tahap sebelumnya sebagai dasar dalam pengambilan tindakan kedepannya. Tahapan tindak lanjut sangat amat diperlukan untuk setiap perusahaan dalam upaya menjamin K3 terhadap tenaga kerja.

    ReplyDelete
  10. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  11. JTD 2A/20/Muhamad Iqbal Maulana Firmansyah/1841160048

    Saya mengkomentari 2 video yang telah saya tonton, disini saya menyimpulkan bahwa Manajemen K3 sangatlah penting karena Keselamatan Kesehatan Kerja sangat dibutuhkan, Manajemen K3 dibagi menjadi 4 aspek yaitu aspek manusiawi, aspek Ekonomi, aspek Undang undang, dan aspek nama baik institusi. Yang pertama adalah aspek Manusia, jika ditinjau dari sudut pandang para pekerja, Manajemen K3 sangat diperlukan karena mereka pasti tidak ingin terjadi sebuah kecelakaan yang menimbulkan diri mereka mengalami cacat dan rugi, aspek ekonomi yaitu Penerapan K3 yang ditinjau dari finansial. Menurut saya hal ini dapat menekan banyak biaya kerugian yang diakibatkan oleh sebuah kecelakaan, aspek Undang-undang, Pemerintah sangat menjamin keamanan dan keselamatan semua rakyatnya termasuk juga para buruh dan pekerja hal ini dibuktikan oleh Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan dan Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, dan yang terakhir adalah aspek nama baik institusi, pastinya perusaahaan sangat ingin konsumen dan client percaya pada prestasi dan kualitas pekerja, produk, dan jasanya, Jadi kesimpulan saya adalah Manajemen K3 sangat mempengaruhi perkembangan SDM, Ekonomi, Kemajuan bangsa, dan kualitas Institusi atau perusahaan.
    Identifikasi Kecelakaan kerja, jika terjadi sebuah hal yang tidak diinginkan akibat kecelakaan kerja, maka kita perlu mengidentifikasinya supaya hal itu tidak terulang kembali esok hari. Tahapan identifikasi kecelakaan kerja dimulai dari Pengumpulan data, Penilaian, Tindakan Korektif, Info, dan Tindak lanjut. Tahap pertama adalah pengumpulan data, pengumpulan data dilakukan setelah kecelakaan kerja terjadi data yang dikumpulkan berupa waktu, penyebab, dan siapa yang menjadi korbanya, data yang dikumpulkan haruslah lengkap agar tidak terjadi kesalahan dalam proses analisa, tahap selanjutnya adalah Penilaian, pada tahap ini data akan diolah dan di identifikasi, mulai dari penyebab masalah sampai pada solusinya, tahapan selanjutnya adalah tindakan korektif, pada tahap ini tim manajemen K3 akan menarik kesimpulan dari analisa yang telah dilakukan, tim manajemen K3 akan membuat rencana pencegahan kecelakaan kerja agar para pekerja tidak ada yang mengalami kesalahan yang sama, yang selanjutnya adalah tahap info, disini tim Manajemen K3 akan menyebarkan informasi berupa arahan untuk para pekerja agar mematuhi dan menerapkan K3, dan tahapan yang terakhir adalah Tindak lanjut atau lebih tepatnya yaitu Evaluasi.

    ReplyDelete
  12. JTD-2A / 05 / Elsa Firmaniar / 1841160008

    A. MANAJEMEN K3
    Alasan manajemen k3 mempunyai beberapa aspek penting yaitu :
    1. Manusiawi, Membiarkan terjadinya kecelakaan dan tidak menolongnya adalah tindakan yang tidak mausiawi, Hal ini karena kejadian yang dialami tidak hanya menimbulkan penderitaan missal kematian, melainkan juga penderitaan keluarga, oleh karena itu harus ada kewajiban melindungi dgn mnyediakan lapangan kerja
    2. Ekonomi, Kecelakan kerja akan menimbulan kerugian ekonomoni misalnya, kerusakan mesin dan biaya satunan kecelakaaan sehingga dalam
    3. UU, Hal ini dikeluarkan oleh pemerintah oleh Lembaga keselamatan. Hal ini dibuktikan dengan adanya UUD 1945 Pasal 27 Ayat 2 kemudian ditetapkan UU RI. Didalamnya diatur keselamatan kerja dalam Pasal 9, Pasal 10. Dengan perkembangan UU RI tentang ketenagakerjaan dengan adanya aspek keselamtan kerja.
    4. Nama baik institusi, Nama baik merupakan sumber daya untuk bersaing, maka dari itu prestasi keselamatan kerja penting bagi nama perusahaan. Maka dari itu perlu lah dalam menerapkan manajemen K3 didalam perusahaan.
    Aspek diatas sangat diperlukan mengingat banyaknya kecelakaan kerja yang terjadi saat dilapangan maupun didalam ruangan. Hal ini menunjukkan bahwa K3 sangat dibutuhkan bahkan diwajibkan bagi seluruh perusahaan manapun. Diterapkankannya UU juga menjadi bentuk kemanusiaan yang sangat dijunjung tinggi. Oleh karena itu, K3 mempunyai peran penting dalam apapun yang berlangsung diperusahaan baik perushaan itu sendiri maupun karyawan.

    B. IDENTIFIKASI KECELAKAAN KERJA
    Alasan yang didasarkan analisa dan pelaporan kecelakaan kerja agar dapat diidentifikasi kecelakaan kerja sehingga kecelekaan tidak akan terulang lagi. Terdapat 5 tahapan identifikasi kecelakaan kerja sebagai berikut.
    1. Tahapan pengumpulan data, merupakan memulai dalam analisa data, hal ini dilakukan setelah kejadian terjadi keselakaan, sehingga data tidak ada rekayasa dan mudah dianalisis. Informasi yang dikumpulkan merupakan data sebelum dan selama kejadian berlangsung..
    2. Tahap penilaian, meliputi :
    a. Identifikasi masalah
    b. Penentuan pentingnya masalah
    c. Identifikasi penyebab dan kondisi kejadian
    d. Alsan mengapa dan analisan penyebabnya
    3. Tindakan korektif, dilakukan untuk mengurangi kecelakaan kerja, hal ini berdasarkan hasil analisis kecelakaan kerja. Penyebab dasar dapat dikelompokan
    a. Kebijaka dan kputusan manjemen, missal target produksi keselamatan
    b. Faktor personal pekerja, misalnya motivasi dan keaddan fisik mental pekerja
    c. Faktor lingkungan, misalnya seperti temperature bisng atau yang lainya
    4. Tahapan diinformasi, Hal ini harus dinformasikan meliputi penyebab dan kronologi kecelakaan agar kecelakaan serupa tidak terulang lagi ynag melewati daily news.
    5. Tahapan tindak lanjut, merupakan tahapan menentukan apakah tindak lanjut yang ditetapkan telah efektif untuk mencegah kejadian kembali terulang atau tidak.
    Identifikasi kecelakaan kerja itu sendiri mempunyai bentuk pencegahan dalam kecelakaan kerja ynag terjadi didalam institusi. Hal ini dilakukan untuk menekan angka kecelakan maupun kerugian yang akan dialami oleh perusahaan maupun karyawan dimasa yang akan dating. Sehingga perlu untuk mengetahui kecelakaan kerja itu sendiri.

    ReplyDelete
  13. 2C JTD/ 14 / Jihan Intan / 1841160116
    Manajemen Kesehatan dan Keselamatan kerja
    Pentingnya hal tersebut, dapat ditinjau dari
    a. Alasan manusiawi, oleh karena itu perusahaan harus menerapkan sistem manajemen
    Tersebut agar tidak terjadi sesuatu yang merugikan beberapa aspek.
    b. Alasan Ekonomi, akan menimbulkan kerusakaan pada beberapa aspek, dan mengeluarkan biaya yg tidak banyak. Oleh karena itu perusahaan harus tanggap dalam menerapkan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja, agar tidak mendapat kerugian dari hal hal yang tidak diinginkan, serta dapat menghemat biaya. Namun tetap harus ada nya pengeluaran biaya darurat untuk sewaktu waktu jika ada kejadian yang tidak diinginkan.
    c. Alasan Perundang undangan, pemerintah telah menetapkan pada undang undang. Tepatnya di UUD 1945 pasal 27 ayat 2 dan UU RI nomer 14 tahun 1969 tentang ketentuan-kententuan pokok ketenaga kerjaan yaitu mengenai perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja berusaha mempertegas perlindungan tenaga kerja terhadap aspek K3.jadi mau tidak mau sebagai warga sipil, perusahaan harus patuh terhadap yang di perintahkan.
    d. Alasan Reputasi Perusahaan, Jika suatu perusahaan menerapkan kegiatan manajemen tersebut dengan baik, maka nama perusahaan itu sendiri yang akan dikenal orang dan dapat dipercayai tentang keselamatan karyawannya.

    Identifikasi Kecelakaan kerja
    Alasan diadakannya identifikasi kecelakaan kerja adalah agar bisa ditelusuri penyebab, serta untuk mencegah kejadian yang serupa. Ada 5 tahapan yang dibahas pada video tersebut
    1. Pengumpulan data
    Harus data yang murni, belum adanya rekayasa dari data data yang diambil. Informasi yang dikumpulkan pun harus ada nya point sebelum, selama, dan sesudah kejadian itu sendiri terjadi.
    2. Tahap Penilaian
    Tahap penilaian pun ada point yang harus dicantumkan, seperti pengidentifikasi masalah, penyebab, dan alas an penyebab kejadian.
    3. Tindakan Korektif
    Dilakukan untuk menghindari kejadian yang sama dan menaikkan sistem manajemen itu sendiri agar lebih safety tentunya.
    4. Tahapan Informasi
    Informasi harus benar benar real, agar tau apa penyebabnya dengan cara menceritakan kronologi. Saksi yang berada di tempat kejadian bisa menceritakan itu semua dengan cara meeting, papan informasi.
    5. Tahapan Tindak Lanjut
    Kegiatan ini sangat sangat penting, agar bisa memastikan tindakan tindakan yang telah diberikan sudah sangat efektif atau belum dalam menghadapi kecelakaan yang tidak diinginkan.

    ReplyDelete
  14. JTD 2A/ 10/ Intan Fadlilla/ 1841160072
    Dalam dunia kerja perusahaan – perusahaan harus menerapkan manajemen K3, agar terciptanya tempat kerja yang aman dan nyaman. Diantaranya struktur management meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan pencapaian, pemeliharaan kebijakan K3. Management sangat penting untuk mengurangi tingkat kecelakaan kerja, diman kecelakaan kerja itu sangat merugikan untuk perusahaan, pekerja, dan lingkungan disekitar Kawasan kerja. Jadi kita jangan menganggap meremehkan hal itu. Pemerintah sudah mengatur dan membahas tentang Kesehatan dan keamanan kerja Di dalam perundang-undangan maka dari itu kita harus mematuhi aturan yang sudah tertulis diundang-undang, agar semua dapat melindungi satu sama lain.
    Pada lingkup dunia kerja Identifikasi kecelakaan kerja merupahan hal yang penting juga, karena agar kita mengetahui sebab sebab terjadinya kecelakaan kerja dan menemukan solusinya agar tidak terjadi lagi kecelakaan dan meminimalisir resiko kecelakaan. Dengan kita menemukan solusinya maka kita dapat meningkatkan keamanan dalam suatu perusahaan sesuai hasil identifikasi. Dalam mengidentifikasi suatu masalah kita harus memperhatikan Langkah - Langkah identifikasi kecelakaan kerja, agar hasil yang didapatkan akurat. Sesudah mendapatkan hasil identifikasi kecelakaan secara akurat maka kita harus menyampaikan informasi secara professional kepada seluruh pekerja di perusahaan. Maka dari itu identifikasi dilakukkan agar semua pihak aman dan selamat, serta tidak ada pihak yang dirugikan.

    ReplyDelete
  15. JTD2C/ 17 /MITODIUS NICHO/ 1841160080
    A. Manajemen K3
    Keselamatan Kerja adalah hal yang tidak boleh diremehkan bagi para pekerja maupun manajer suatu perusahaan. Jika sebuah kecelakaan kerja terjadi, kedua pihak yang terkena akibatnya akan mengalami kerugian. Kerugian yang saya maksud tidak hanya kerugian fisik seperti: Uang dan luka. Kerugian non fisik juga pasti terjadi, seperti : Trauma, Psikis, Kesedihan pihak keluarga, berkurangnya kepercayaan sosial terhadap perusahaan, tercemarnya nama baik perusahaan. Kerugian non fisik seperti ini akan lebih susah diselesaikan. Susah diselesaikan karena perusahaan harus megatasi masalah yang berkaitan dengan orang eksternal yang jumlahnya pasti banyak mengingat di Indonesia jika salah seorang kenalan ada kecelakaan atau apapun itu maupun besar ataupun kecil. Berita mengenai hal itu akan tersebar semakin luas dan susah untuk dikendalikan. Apalagi jika hal tersebut menyangkut nyawa seseorang. Nama baik perusahaan akan tercemar dan bisa berakibat hilangnya kepercayaan investor. Oleh sebab itu Keselamatan Kerja perlu dilakukan.
    B. Identifikasi kecelakaan kerja
    Identifikasi kecelakaan kerja juga tidak boleh diremehkan karena merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan. Identifikasi ini berguna untuk mencegah hal serupa terjadi dikemudian hari. Langkah langkah identifikasi kecelakaan kerja juga harus kita perhatikan dengan seksama karena sangat berkaitan antara langkah satu dengan langkah yang lain. Jika kita melewati atau meremehkan salah satu langkah saja maka hasil identifikasi tidak akan optimal.

    ReplyDelete
  16. 2CJTD/18/Muhammad abdurrohman/184116001
    Video yang ke-1
    Manajemen keselamatan dan Kesehatan kerja
    Menciptakan tenaga kerja yang produktif, sehat dan berkualitas membutuhkan suatu Sistem Manajemen yang khusus mengatur mengenai K3. Hal ini bertujuan :
    1. Sebagai alat untuk mencapai derajad kesehatan tenaga kerja yang setinggitingginya, baik buruh, petani, nelayan, pegawai negeri, atau pekerjapekerja bebas.
    2. Sebagai upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit dan kecelakaankecelakaan akibat kerja, pemeliharaan, dan peningkatan kesehatan dan gizi tenaga kerja, perawatan dan mempertinggi efisiensi dan daya produktivitas
    tenaga manusia dan penglipat ganda kegairahan serta kenikmatan kerja.
    Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengkajian, tanggung jawab, prosedur, proses, dan sumber daya yang dibutuhkan dalam pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian, dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisiensi dan produktif.
    Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja terdiri dari beberapa subsistem, yaitu penetapan kebijakan, subsistem perencanaan K3, subsistem pelaksanaan K3, subsistem pengukuran dan evaluasi, serta subsistem peninjauan ulang dan perbaikan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja oleh manajemen.
    Manajemen memiliki kewenangan dalam mengontrol setiap aktivitas kerja. Namun seringkali aktivitas tersebut tidak terkontrol dengan baik. Hal ini disebabkan oleh:
    1. Manajemen K3 yang kurang terencana dengan baik
    2. Kurang cepat atau kurang mendalamnya standar perencanaan
    3. Pelaksanaan standar yang tidak tepat
    Perencanaan manajemen K3 meliputi:
    1. Kepemimpinan dan administrasinya
    2. Manajemen keselamatan dan kesehatan kerja terpadu
    3. Pengawasan
    4. Analisis pekerjaan dan procedural
    5. Penelitian dan analisis pekerjaan
    6. Latihan bagi tenaga kerja
    7. Penyediaan alat pelindung diri (APD)
    8. Peningkatan kesadaran terhadap keselamatan dan kesehatan kerja
    9. Sistem pemeriksaan dan pendataan

    Video yang ke-2
    Identifikasi kecelakaan kerja
    Tentang penyebab terjadinya kecelakaan kecelakaan kerja serta solusi agar adanya tindakan perbaikan sehingga meminimalisir kecelakaan kerja yang terulang kembali terhadap tenaga kerja serta lingkungannya. Terdapat 5 tahap identifikasi kecelakaan kerja :
    1. Tahap pengumpulan data : Dilakukan agar data setelah kejadian dapat terkumpul dan mempermudah proses analisa. Hal ini dapat mempermudah tindakan yang diambil selanjutnya pada suatu kasus.
    2. Penilaian : Tahap mengetahui dan memahami informasi suatu kasus yaitu pengaruh terhadap lingkungan serta upaya penanganan kasus dan juga tindakan yang akan dilakukan.
    3. Tindakan Korektif : Tindakan ini dapat meningkatkan keamanan dan juga persentase kemungkinan terjadinya kasus, serta mengetahui penyebab-penyebab dasar kecelakaan seperti kebijakan yang dilakukan, faktor dari personal, dan faktor lingkungan.
    4. Memberikan informasi : Membagi informasi mengenai kecelakaan kerja di papan pengumuman atau pesan pribadi seperti penyebab kecelakaan kerja. Hal ini dapat menjadi peringatan tenaga kerja untuk lebih berhati-hati dan mematuhi standar K3.
    5. Tindak lanjut : Hal ini sangat bergantung pada tahap sebelumnya sebagai dasar dalam pengambilan tindakan kedepannya. Tahapan tindak lanjut sangat amat diperlukan untuk setiap perusahaan dalam upaya menjamin K3 terhadap tenaga kerja.


    ReplyDelete
  17. 2C-JTD/15/Latansyah Maulana Virnandani/1841160083
    1.Pentingnya manajemen K3
    Perusaahaan/ institusi harus menyediakan tempat kerja yang aman para pegawai bisa bekerja dengan aman dan nyaman. Apabila terjadi sebuah kecelakaan maka kerugiaan akan menimpa karyawan dan perusahaan itu sendiri. Kerugiaan tersebut ada yang bisa dihitung dengan nominal uang dan ada yang tidak bisa dihitung dengan uang. Keselamatan dan Kesehatan kerja sudah diatur dalam perundang undangan jadi setiap suatu usaha harus sesuai standart yang telah diatur oleh sistem perundang undangan yang berlaku.Di Indonesia sendiri ada beberapa peraturan yang mengatur tentang keselamatan dan kesehatan kerjas Seperti :
    UUD 1945 Pasal 27 Ayat 2
    “tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”
    UU No.14 tahun 1969 “tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja”
    Pasal 1. = Tenaga kerja adalah tiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik di dalam maupun di luar hubungan kerja guna menghasil- (2) Pemerintah mengatur penyebaran tenaga kerja sedemikian rupa sehingga memberi dorongan kearah penyebaran tenaga kerja.
    UU No.13 tahun 2003 tentang ketenaga kerjaan
    Yang bertujuan untuk :
    -Memberdayakan dan Mendayagunakan Tenaga Kerja Secara Optimal dan Manusiawi
    -Mewujudkan Pemerataan Kesempatan Kerja dan Penyediaan Tenaga Kerja yang Sesuai dengan Kebutuhan Pembangunan Nasional dan Daerah
    -Memberikan Perlindungan Kepada Tenaga Kerja Dalam Mewujudkan Kesejahteraan dan Meningkatkan Kesejahteraan Tenaga Kerja dan Keluarganya.
    Apabila suatu perusahaan menerapkan Keselamatn dan kesehatan kerja maka perusahaan tersebut dapat di nilai sebagai perusahan yang berperstasi.

    2.Identifikasi Kecelakaan Kerja
    Alasan utama adalah agar dapat diidentifikasi dan dapat dilakukan perbaikan agar tidak terulang nya kembali suatu kejadian kecelakaan sehingga dapat melindungi pekerja dan lingkungan kerja. Lima tahapan Identifikasi/analisa yaitu :
    a.Pengumpulan data
    b.Tahap penilaian
    c.Tahap tindakan korektif
    d.Tahap Informasi
    e.Tahap Tindak Lanjut

    ReplyDelete
  18. 2D JTD/21/Sania Ahva Yuniar/1841160081
    Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan salah satu faktor penting sehingga dapat mempengaruhi produktivitas karyawan. Resiko kecelakaan serta penyakit akibat kerja sering terjadi karena aturan K3 tidak berjalan dengan baik. Hal tersebut dapat berdampak pada tingkat produktivitas karyawan. Pada umumnya kecelakaan kerja disebabkan oleh dua faktor yakni manusia dan lingkungan. Faktor manusia yaitu tindakan tidak aman dari manusia seperti sengaja melanggar peraturan keselamatan kerja yang diwajibkan atau kurang terampilnya pekerja itu sendiri. Sedangkan faktor lingkungan adalah keadaan tidak aman dari lingkungan kerja yang menyangkut antara lain peralatan atau mesin¬-mesin.
    Perusahaan yang baik diwajibkan benar¬-benar menjaga keselamatan dan kesehatan karyawannya dengan membuat aturan tentang keselamatan dan kesehatan kerja yang dilaksanakan oleh seluruh karyawan dan pimpinan perusahaan. Perlindungan tenaga kerja dari bahaya dan penyakit akibat kerja atau akibat dari lingkungan kerja sangat dibutuhkan oleh karyawan agar merasa aman dan nyaman dalam menyelesaikan pekerjaannya. Tenaga kerja yang sehat akan bekerja produktif, sehingga diharapkan produktivitas kerja karyawan meningkat. Memperhatikan hal tersebut, maka aturan K3 dan produktivitas kerja karyawan menjadi penting untuk dikaji, dalam tujuannya mencapai visi dan misi perusahaan. Dapat dikatakan bahwa produktivitas merupakan rasio yang berhubungan dengan keluaran (output) terhadap satu atau lebih dari keluaran tersebut. Lebih spesifik lagi, produktivitas adalah volume barang dan jasa yang sebenarnya digunakan secara fisik pula.
    Dalam hal ini, keselamatan kerja menyangkut peralatan yang dipakai oleh karyawan dalam bekerja, guna melindunginya dari resiko-resiko yang tidak terduga agar terhindar dari kecelakaan kerja. Resiko kesehatan merupakan faktor¬faktor dalam lingkungan kerja yang bekerja melebihi periode waktu yang ditentukan. Kesehatan kerja bertujuan guna mewujudkan tenaga kerja sehat, produktif dalam bekerja, berada dalam keseimbangan yang prima antara kapasitas kerja, beban kerja dan keadaan lingkungan kerja, serta terlindungi dari penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja.
    Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan hal yang wajib diperhatikan dan penting agar dapat meningkatkan produktifias kerja karyawan. Bila perusahaan secara khusus memperhatikan aturan K3 maka, karyawan dapat bekerja dengan aman, tentram dan produktif dalam bekerja.

    ReplyDelete
  19. 2D JTD/22/Shinta Dwiyana Saraswati/1841160038

    izin memberikan pendapat mengenai kedua video tersebut.

    video ke 1 menurut saya terdapat penjelasan pentingnya sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang dapat ditinjau/dilhat dari beberapa aspek yakni:
    satu,manusiawi jika ada pekerja yang mengalami kecelakaan kerja dan tidak memerbaiki keadaan maka akan mengalami tidak hanya kehilangan bagian tubuh/cacat/kematian tetapi juga psikis bahkan merugikan perusahaan dan keluarga yang terhubung oleh korban oleh karena itu tidak boleh menghiraukan pentingnya manajemenen k3 dan melakukan tindakan preventiv untuk mencegah kecelakaan kerja dengan menyediakan lapangan kerja yang aman bagi para pekerja
    kedua,ekonomi : kecelakaan kerja dapat berimbas pada kerugian ekonomi hal ini dikarenakan rusaknya alat,biaya banguan,biaya pengobatan,biaya santunan kecelakaan.oleh karena itu diperlukan langkah-langkah pencegahaan kecelakaan kerja dan kontraktor dapat mengatur biaya pengeluaran sebagai tindakan preventif apabila terdapat kecelakaan kerja.
    Ketiga, UU, Hal ini dikeluarkan oleh pemerintah dan Lembaga keselamatan kerja.Dengan perkembangan UU RI tentang ketenagakerjaan dengan adanya aspek keselamatan dan kesehatan kerja.hal ini dikarenakan pekerjaan kontruksi merupakan sumber kecelakaan kerja bahkan meskipun uu telah dibuat banyak orang yang menghiraukan APD dan perkembangan teknologi.
    Keempat,nama baik institusi hal ini dikarenakan sebagai persaingan dalam jasa dan prestasi di berbagai perusahaan kerja,bahkan memberikan keuntungan kepada perusahaan karena tingkat kepercayaan dalam keamanan kerja

    Video ke 2: identifikasi kecelakaan kerja (ada 5 tahapan)
    1.pengumpulan data:memulai analisa penyebab kecelakaan kerja.Setelah kejadian agar tidak ada yang hilang dan harus dikumpulkan selama kejadian(personil,tindakan,lingkungan) dan yang berkaitan
    2.penilaian:identifikasi masalah,penyebab dan kondisi serta alasan kejadian.
    3.tindakan korektif: hal ini dilakukan untuk mengurangi kemungkinan kejadian yang sama dan peningkatan keselamatan kerja dan kenyamanan berdasarkan analisis sebelumnya.
    4.tahap informasi: harus dikomunikasikan terhadap pekerja berupa papan informasi.yakni proses,tindakan dan tindakan preventif mencegah kecelakaan kerja.
    5.tahap tindaklanjut: tahapan menentukan apakah tindak lanjut yang ditetapkan telah efektif agar kecelakaan kerja tidak terjadi lagi
    Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa kecelakaan kerja bahwa tindakan preventif lebih diperlukan daripada tindakan sesudah kejadian kecelakaan kerja,oleh karena itu baik perusahaan maupunkaryawan harus mempunyai kesadaran masing-masing.

    ReplyDelete
  20. JTD 2D / 08 / FADILA LARASATI / 1841160066


    Pada video pertama menjelaskan tentang Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja. Sistem manajemen K3 sendiri adalah rangkaian kegiatan yang teratur dan saling berhubungan secara keseluruhan yang berguna dalam pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja agar dapat menciptakan suasana tempat kerja yang aman.
    Alasan pentingnya Sistem Manajemen K3 untuk diterapkan dalam perusahaan yaitu;
    Alasan Manusiawi : perusahaan mempunyai kewajiban untuk melindungi pekerja atau siswanya dengan cara menyediakan lapangan kerja yang aman demi alasan kemanusiaan
    Alasan Ekonomi ; Setiap kecelakaan kerja menimbulkan kerugian ekonomi yang memicu kerugian perusahaan
    Alasan UU dan Peraturan ; UU dan peraturan dikeluarkan oleh pemerintah/organisasi bidang keselamatan kerja dengan pertimbangan bahwa masih banyak kecelakaan yang terjadi, makin meningkatnya pembangunan.
    Nama Baik Institusi : . Prestasi keselamatan kerja perusahaan mendukung reputasi perusahaan. Prestasi keselamatan kerja yang baik akan memberikan keuntungan kepada perusahaan secara tidak langsung. Perusahaan yang memiliki reputasi yang baik dapat mempengaruhi kemampuannya dalam bersaing. Ini sangat penting karena berhubungan dengan kepercayaan dari pemberi tugas/pemilik proyek.

    Pada video ke-2 lebih dijelaskan mengenai alasan yang mendasari dilakukan analisa dan pelaporan penyebab kejadian kecelakaan yang mencakup lima tahapan yaitu: tahap pengumpulan data yaitu pengumpulan informasi meliputi kondisi sebelum kejadian, selama kejadian, sesudah kejadian, personil yang terlibat serta tindakan yang diambil, lingkungan serta informasi lainnya mengenai kejadian kecelakaan, tahap penilaian yang meliputi mengetahui dan memahami informasi suatu kasus yaitu pengaruh terhadap lingkungan serta upaya penanganan kasus dan juga tindakan yang akan dilakukan, tindakan korektif yaitu tindakan yang dapat meningkatkan keamanan dan juga persentase kemungkinan terjadinya kasus, serta mengetahui penyebab-penyebab dasar kecelakaan seperti kebijakan yang dilakukan, faktor dari personal, dan faktor lingkungan, Tahap menginformasikan meliputi memberi informasi tentang kecelakaan kerja di papan pengumuman atau pesan pribadi. Tindakan ini dapat menjadi peringatan tenaga kerja untuk lebih berhati-hati dan mematuhi standar K3, dan tahap tindak lanjut yang menentukan apakah tindakan perbaikan telah efektif dalam memecahkan masalah. Kajian efektivitas sangat penting untuk memastikan bahwa tindakan perbaikan yang telah ditetapkan dapat mencegah kejadian tersebut terulang kembali.

    ReplyDelete
  21. 2DJTD/17/Nur Afifah Putri Alifia/1841160103
    1. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
    Terdapat beberapa point yang bisa kita ambil dari video diatas :
    1) Kita tidak boleh mengabaikan karyawan atau partner kerja yang mengalami kecelakaan karena itu melanggar aspek kemanuasiaan. Korban akan mengalami kerugian dari segalam aspek, serta pihak institusi juga akan ikut dirugikan, maka dari itu sebuah institusi harus menyediakan lapangan perkerjaan yang sesuai dengan standar manajemen keselamatan dan kesehatan kerja.
    2) Sebagai institusi wajib membayar biaya yang akan dikeluarkan untuk korban. Hal inilah yang dibutuhkan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja agar tidak terjadi kerugian dari segi ekonomi.
    3) Dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor: PER.05/MEN/1996, Pasal 1 butir 1 menjelaskan bahwa Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau biasa disebut dengan Sistem Manajemen K3 adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan, yaitu seperti nilai tanggung jawab, struktur organisasi, prosedur, proses, perencanaan, pelaksanaan dan berbagai macam sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan kualitas kerja, penerapan dari perencanaan yang telah di susun, hingga pada sebuah hasil atau pencapaian perusahaan, termasuk pula pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna tercitpanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
    4) Ketika angka dari tingkat keselamatan kerja dari suatu institusi tinggi, maka reputasi dari suatu institusi secara tidak langsung akan tinggi juga.

    2. Identifikasi Kecelakaan Kerja
    Identifikasi dibutuhkan untuk mengetahui sebab akibat ketika suatu kecelakaan kerja terjadi. Sehingga dengan adanya identifikasi kita bisa mengambil langkah selanjutnya yang akan dilakukan. Identifikasi kecelakaan kerja juga harus dengan prosedur yang benar, seperti kumpulkan informasi tentang kondisi lapangan saat kecelakaan terjadi sampai orang – orang yang berada di sekitar korban saat kecelakaan itu terjadi. Kemudian lakukan inspeksi secara langsung untuk menemukan potensi bahaya yang ada di tempat kerja. Kemungkinan besar bahaya akan muncul seiring dengan adanya perubahan area/proses kerja, mesin atau peralatan tidak memadai, pengabaian tindakan pemeliharaan/perbaikan yang tidak terlaksana dengan baik. Setelah itu, lakukan identifikasi bahaya terhadap kesehatan kerja. Bahaya kesehatan dapat menimbulkan penyakit yang diakibatkan oleh paparan suatu sumber bahaya di tempat kerja. Kemudian, lakukan investigasi pada setiap insiden yang terjadi. Dengan menyelidiki insiden dan membuat laporan secara menyeluruh, kita akan dengan mudah mengidentifikasi bahaya yang kemungkinan besar akan mengakibatkan sesuatu yang fatal di masa mendatang.

    ReplyDelete
  22. 2C-JTD / 24 / Yusril Ilham Ramadhan / 1841160059

    Perusahaan perlu berpartisipasi aktif dalam masalah K3 dengan menyediakan rencana yang baik, yang dikenal dengan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
    Dan untuk enciptakan tenaga kerja yang produktif, sehat dan berkualitas membutuhkan suatu Sistem Manajemen yang khusus mengatur mengenai K3. Hal ini bertujuan :

    1. Sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggitingginya, baik pekerja proyek, buruh, petani, nelayan, pegawai negeri, atau pekerja-pekerja bebas, serta semua sektor pekerjaan.
    2. Sebagai upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit dan kecelakaan-kecelakaan akibat kerja, pemeliharaan, dan peningkatan kesehatan dan gizi tenaga kerja, perawatan dan mempertinggi efisiensi dan daya produktivitas
    tenaga manusia dan penglipat ganda kegairahan serta kenikmatan kerja.

    Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja perlu disadari menjadi bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengkajian, tanggung jawab, prosedur, proses, dan sumber daya yang dibutuhkan dalam pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian, dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisiensi dan produktif.
    Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja terdiri dari beberapa subsistem, yaitu penetapan kebijakan, subsistem perencanaan K3, subsistem pelaksanaan K3, subsistem pengukuran dan evaluasi, serta subsistem peninjauan ulang dan perbaikan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja oleh manajemen.

    Kemudian identifikasi kecelakaan kerja,ini merupakan upaya untuk mengetahui, mengenal, dan memperkirakan adanya bahaya pada suatu sistem, seperti peralatan, tempat kerja, proses kerja, prosedur, dll.
    dalam video adalah protokol identifikasi yang meliputi pengumpulan semua informasi mengenai bahaya yang ada di tempat kerja, inspeksi secara langsung untuk menemukan potensi bahaya yang ada di tempat kerja, identifikasi bahaya terhadap kesehatan kerja, investigasi pada setiap insiden yang terjadi, identifikasi bahaya yang terkait dengan situasi darurat dan aktivitas non-rutin, pengelompokkan sifat bahaya yang teridentifikasi, tentukan langkah-langkah pengendalian sementara, dan tentukan prioritas bahaya yang perlu pengendalian secara permanen.

    ReplyDelete
  23. 2C JTD/16/Luthfi Akbar Shidqi/1841160073

    Pada video diatas yaitu manajemen kerja dan kesehatan kerja dijelaskan bahwa manajemen kerja dan keselamatan merupakan faktor utama dalam suatu organisasi perusahaan ataupun sebagainya. Dan pada video tersebut terdapat point point penting yaitu :
    1. Kemanusiaan atau manusiawi dimana jika karyawan mengalami kecelakaan kerja maka korban akan mengalami kerugian untuk dirinya sendiri yang bisa berupa luka ringan luka berat dan meninggal, Merugikan keluarga dan elemen perusahaan pada suatu organisasi.

    2. Ekonomi, dengan terjadinya suatu kecelakaan yang disebabkan melalaikan keselamatan kerja dapar mengakibatkan kerugian bagi suatu organisasi perusaan yang diampu, dan juga kerugian material seperti rusaknya fasilitas perusahaan yang berupa alat, biaya penyembuhan korban kecelakaan kerja dan hilangnya efektif jam kerja oleh karyawan sehingga sangat perlu untuk menerapkan manajemen kesalamatan dan kesehatan kerja agar perusahaan dapat mengurangi kemungkinan kerugian dan menjaga ekonomi perusahaan agar tetap stabil sehingga dapat mencapai target yang diinginkan

    3. Undang-undang
    Karena banyaknya kecelakaan kerja karena kurangnya kesadaran akan keselamatan kerja maka pemerintah mengeluarkan peraturan pada UUD 1945 Pasal 27 Ayat 2 tentang perlindungan dan hak warga negara indonesia dalam hal perkerjaan dan keseluruhan penunjang kehidupan dengan ukuran kriterianya adalah layak bagi kemanusiaan sehingga industri atau perusahaan dapat menjamin dan menerapkan sesuai undang undang dalam setiap aspek tenaga kerja

    4. Nama Baik dan reputasi dari perusahaan atau organisasi
    Dengan menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja dapat menunjang nama baik dan reputasi suatu perusahaan atau organisasi dikarenakan jika tingkat dijunjung tinggi maka akan berdampak kepada keuntungan perusahaan atau organisasi karena berkurangnya kecelakaan kerja yang dapat merugikan perusahaan

    5. Dalam identifikasi kecelakaan kerja terdapat 5 point yang dapat mengurangi kemungkinan dari kecelakaan kerja yaitu :
    a.) Pengumpulan data (analisis)
    Dalam point ini data data kecelakaan kerja dapat menunjang analisis dalam mengamati suatu kondisi di sebuah lingkungan kerja.
    b.) Analisa atau Penilaian
    Di point ini analisa bertujuan untuk menjawab pertanyaan 'mengapa kecelakaan kerja dapat terjadi' sehingga dapat menentukan 'bagaimana mencegah kecelakaan agar kerja serupa tidak terjadi lagi'
    c.) Memberikan pengetahuan tentang data data kecelakaan yang terjadi di suatu organisasi agar setiap karyawan lebih mematuhi peraturan akan kesehatan dan keselamatan kerja
    d.) Menindak lanjuti setiap kecelakaan kerja sehingga kecelakaan kerja serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari dan dapat meningkatkan presentase keselamatan dan kesehatan kerja di lingkup organisasi atau perusahaan.

    ReplyDelete
  24. 2A-JTD / 17 / Miranti Sukmaningrum / 1841160050

    Pada video pertama

    Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja sangat lah penting untuk diterapkan dalam suatu pekerjaan atau dalam suatu perusahaan. Penerapan tersebut memiliki alasan yaitu :
    1. Kemanusiaan (Manusiawi)
    Masih kurangnya pemahaman masyarakat umum dan pengusaha khususnya akan pentingnya K3. Ini lah penyebab banyaknya kecelakaan kerja terjadi. Hal ini dapat ditangani oleh pengusaha atau institute yang akan membuka lowongan pekerjaan dengan cara aman atau lingkingan yang tidak membahayakan pekerja. Karena jika terjadi kecelakaan kerja maka yang dirugikan adalah pengusaha tersebut.
    2. Masalah Ekonomi
    Semakin banyaknya kecelakaan kerja yang terjadi, maka kerugian yang didapat bisa berupa kerusakan mesin, biaya pengobatan, kecacatan pada pekerja dan biaya santunan kecelakaan.
    3. Karena UU dan Peraturan
    Di Indonesia telah dibentuk suatu undang-undang tentang K3, jika suatu perusahaan tidak menerapkan sistem ini maka perusahaan tersebut akan terkena sanksi dari pemerintah. Dalam video, Negara Indonesia sangat melindungi para pekerja dan buruh dengan membentuk undang-undang yang telah diperbarui.
    4. Nama Baik Institute
    Reputasi suatu perusahaan sangat penting untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan lainnya. Jika suatu perusahaan dikenal baik maka akan dengan mudah mendapat kepercayaan dari para pekerja. Serta prestasi tersebut secara tidak langsung berdampak pada reputasi nanti yang akan dilihat oleh calon pekerja.

    Pada video kedua

    Identifikasi Kecelakaan Kerja dilakukan untuk mengurangi dan mengantisipasi kecelakaan kerja yang akan terjadi dimasa mendatang. Dalam tahap pelaporan identifikasi tersebut mencangkup 5 tahap yaitu :
    1. Tahap pengumpulan data, tahap yang sangat penting untuk menganalisa suatu kecelakaan kerja. Pengumpulan data dilakukan setelah kejadian terjadi. Hal ini dilakukan agar semua informasi tidak hilang dan dipalsukan, informasi yang diperlukan antara lain sebelum, saat terjadi, dan setelah kejadian.
    2. Tahap penilaian. a) identifikasi masalah, b) penentuan pentingnya masalah, c) identifikasi penyebab, kondisi, dan tindakan sebelum dan selama kejadian, d) identifikasi dan analis alasan penyebab kejadian tersebut.
    3. Tahap Tindakan korektif. Mempertimbangkan 3 faktor utama penyebab kejadian yaitu working condition, sistem manajemen keselamatan kerja, dan human factor.
    4. Tahap penginformasian. Hasil analisis dari suatu kejadian harus diinformasikan kepada seluruh stakeholder melalui meeting, sedangkan untuk para staff dapat diinformasikan dengan papan pengumuman, news later, dan daily meeting.
    5. Tahap tindak-lanjut. Tahap ini menentukan efektif tidaknya suatu perbaikan untuk memecahkan masalah sudah efektif atau belum. Semakin efektif tingkat pencegahan dan perbaikan, maka kecelakaan kerja semakin berkuarang

    ReplyDelete
  25. JTD 2C / 22 / Tabita Maudina / 1841160120
    Video 1 – Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
    Berdasarkan apa yang telah disampaikan dalam video diatas mengenai manajemen kesehatan dan keselamatan kerja, maka dapat disimpulkan bahwa untuk menciptakan tenaga kerja yang produktif, sehat dan berkualitas membutuhkan suatu Sistem Manajemen yang khusus mengatur mengenai K3. Hal tersebut merupakan suatu upaya dari perusahaan untuk menghindari serta meminimalisir kecelakaan kerja yang menyebabakan kerugian baik dari pihak perusahaan maupun pihak tenaga kerja dan menjamin kesehatan keselamatan bagi para tenaga kerja karena sudah semestinya suatu institusi menyediakan lapangan kerja yang aman. Selain itu, Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja sendiri sudah diatur dalam UUD 1945.

    Video 2 – Identifikasi Kecelakaan Kerja
    Salah satu "penyebab utama" kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja adalah kegagalan untuk mengidentifikasi atau mengenali bahaya yang ada, atau bahaya yang sebenarnya dapat dicegah di tempat kerja. Maka dari itu penting adanya suatu upaya yaitu identifikasi kecelakaan kerja yang bertujuan untuk mengetahui, mengenal, dan memperkirakan adanya bahaya pada suatu sistem, seperti peralatan, tempat kerja, proses kerja, prosedur, dll. Hal ini berguna juga agar kecelakaan yang pernah terjadi tidak terulang kembali. Kecelakaan kerja dapat disebabkan oleh banyak faktor, maka dalam identifikasi kecelakaan terdapat tahap – tahap yang sangat penting sehingga tidak hanya melihat satu bahaya dan pengendalian saja, tapi membuat sebuah sistem atau prosedur yang tepat yang memungkinkan semua bahaya dan risiko di tempat kerja teridentifikasi dan pengendaliannya dilaksanakan secara berkelanjutan.

    ReplyDelete
  26. 2C-JTD / 07 / DIMAS ZUBALETA GUARDIOLA HERIYANTO / 1841160132

    Saya akan memberikan opini atau pendapat saya terhadap kedua video yang diunggah pada k3polinema.blogspot.com untuk materi kuliah keselamatan dan kesehatan kerja pada hari rabu 8 april 2020. Untuk video pertama yang membahas bab 9 tentang prosedur penanganan kecelakaan kerja yang bersubab pentingnya manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dalam video tersebut tersedia dubbing yang jelas dan beberapa foto yang menguatkan videonya sehingga membuat video tersebut tidak akan bosan dalam jangka waktu dekat. Sama halnya dengan salah satu video yang bersubab identifikasi kecelakaan kerja. Akan tetapi dalam video tersebut terdabat waktu yg seharunya dibuang atau dicut karena dubbing pada video telah berhenti akan lebih baik waktu yang hilang bisa dilanjutkan ke materi atau pembahasan selanjutnya. Dalam video pertama membahas Alasan mengenai penerapan manajemen k3 pada suatu pekerjaan maupun perusahaan. Hal tersebut dapat ditinjau dari aspek-aspek manusiawi,ekonomi, uu dan nama baik suatu institusi. Dan dalam video kedua membahas Alasan dasar dilakukannya analisa dan pelaporan terjadinya kejadian kecelakaan adalah agar dapat diindetifikasi dan tindakan perbaikan yang memadai untuk mencegah tidak terulangnya kejadiana sehingga melindungi pekerja dan lingkungan. Proses pelaporan dari suatu kejadian yaitu tahap pengumpulan data (kondisi sebelum,selama dan kejadian atau informasi lainya yang terjadi) tahap penilaian, tahap tindakan korektif (untuk mengurangi penyebab kecelakaan dan meningkatkan system keamanan dan keselamatan karyawan), tahap menginformasikan dan tahap tindak lanjut (tindakan perbaikan apakah efektif)

    ReplyDelete
  27. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  28. 2A JTD/02/Aurel Yllonia Saumi/1841160023

    K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) sangat penting dan dibutuhkan di lingkungan kerja. Karena K3 mencakupi kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan para pekerja. Tujuan K3 adalah untuk melindungi lingkungan kerja, para pekerja, keluarga pekerja, dan sebagainya. Jika kita mementingkan K3 selama kita bekerja, kejadian-kejadian yang diluar kontrol kita tidak akan terjadi jika kita berhati-hati. Sedangkan sebaliknya, jika kita tidak mementingkan K3, dapat memungkinkan kejadian apapun bisa menimpa kita. Selain itu, K3 juga memastikan bahwa pekerja tetap berada dalam kondisi aman. Para pekerja juga bisa saling mengingatkan atau memastikan bahwa mereka masing-masing sudah mematuhi K3 atau belum. Manajemen K3 ini sebaiknya tidak dilupakan atau diremehkan, karena bisa merugikan untuk diri kita sendiri.
    Identifikasi kecelakaan kerja juga sangat penting, karena jika ada sesuatu yang terjadi, bisa langsung diidentifikasi agar kejadian tersebut tidak terjadi kembali. Langkah-langkah pada saat identifikasi kerja juga dapat menentukan informasi akurat apa saja yang diperlukan. Pada saat mengidentifikasi kejadiannya seperti apa, waktunya kapan, penyebab terjadinya, dan korbannya siapa, kita harus teliti dan berhati-hati agar tidak terjadi kesalahan saat mengidentifikasi. Kemudian, dianalisa agar kejadian tersebut tidak terulang atau bagaimana cara mencegah jika kejadian tersebut terulang lagi. Setelah itu, analisa tersebut diberitahukan kepada para pekerja agar mereka lebih mematuhi K3.

    ReplyDelete
  29. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  30. 2C-JTD/10/Fahril Ihza Nasrulloh/1841160119

    video pertama menjelaskan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau biasa disebut SMK3 merupakan bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman.

    Manfaat penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja bagi perusahaan dalah :
    a) Pihak manajemen dapat mengetahui kelemahan-kelemahan unsur system operasional sebelum timbul gangguan operasional, kecelakaan, insiden dan kerugian-kerugian lainnya
    b) Dapat diketahui gambaran secara jelas dan lengkap tentang kinerja K3 di perusahaan
    c) Dapat meningkatkan pemenuhan terhadap peraturan perundangan bidang K3
    d) Dapat meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan kesadaran tentang K3, khususnya bagi karyawan yang terlibat dalam pelaksanaan audit.
    e) Dapat meningkatkan produktivitas kerja

    Penerapan sistem manajemen kesehatan dan kesalamatan kerja bagi dunia industri/usaha memiliki banyak manfaat antara lain:
    a) Mengurangi jam kerja yang hilang akibat kecelakaan kerja
    b) Menghindari kerugian material dan jiwa akibat kecelakaan kerja
    c) Menciptakan tempat kerja yang efisien dan produktif karena tenaga kerja merasa aman dalam bekerja
    d) Meningkatkan image market terhadap perusahaan
    e) Menciptakan hubungan yang harmonis bagi karyawan dan perusahaan

    pada video ke-2 menjelaskan tentang identifikasi kecelakaan kerja, Kecelakaan kerja dapat terjadi kapan saja dan dimana saja yang dapat menimpa setiap pekerja. Kecelakaan kerja dapat menyebabkan kerugian bagi pekerja dan juga yang memperkerjakan. Maka dari itu mengidentifikasi bahaya kerja akan mengurangi bahkan mencegah bahaya melalui pengedalian bahaya kerja yang dilakukan melalui hasil analisa identifikasi bahaya kerja. Agar penanganan dari hasil identifikasi lebih maksimal maka perlu dilakukan sebuah penilaian resiko. Penilaian resiko adalah metode sistematis dalam melihat aktifitas kerja, memikirkan apa yang akan menjadi buruk, dan memutuskan untuk mencegah terjadinya kerugian, kerusakan, dan cidera di tempat kerja.

    ReplyDelete
  31. 2C JTD/19/Najibur Rohman/1841160032

    Di vidio pertama tentang manajemen keselamatan dan kesehatan kerja, membahas tentang pentingnya suatu manajemen dan kesehatan kerja di area kerja. Ada beberapa aspek manajemen dan keselamatan kerja, yaitu :
    1. Kemanusiaan (manusiawi)
    2. Ekonomi
    3. Undang-undang
    4. Nama baik serta reputasi perusahaan/institusi.
    Kecelakaan kerja yang menimbulkan dampak bagi pekerja dan keluarga pekerja serta dapat menghambat berlangsungnya operasional perusahaan. Kecelakaan kerja menyebabkan kecacatan bahkan menghilangkan nyawa pekerja karena resiko pekerjaan yang dilakukan, dengan membiarkan suatu tenaga kerja/karyawan mengalami kecelakaan kerja tanpa melakukan suatu aksi reaksi nyata merupakan suatu tindakan yang melanggar aspek manusiawi. Korban akan mengalami kerugian fisik bahkan psikis, keluarga serta pihak institusi akan dirugikan. Oleh karena itu suatu institusi wajib menyediakan lapangan pekerjaan yang sesuai dengan standar manajemen dan kesehatan kerja. Selain, kerugian fisik kecelakaan kerja juga menyebabkan kerugian ekonomi seperti : kerugian materil pada sebuah perusahaan. Dalam ketenaga kerjaan sudah diatur pada Undang Undang RI NO 13 Tahun 2003 tentang ketenaga kerjaan mempertegas mengenai dalam aspek K3 dijelaskan dalam pasal 86 ayat 1 setiap pekerja/buruh berhak mendapatkan keselamatan, kesehatan kerja dan moral harkat dan martabat sesuai nilai-nilai agama dan pasal 87 ayat 1 setiap perusahaan wajib menerapkan manajemen K3 yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan.

    video kedua mengenai identifikasi kecelakaan kerja, ada 5 tahap mengidentifikasi kecelakaan kerja, yaitu :
    1. Tahap pengumpulan data
    Merupakan tahap penting untuk memulai analisa. Karena tahap ini kita dapat mengetahui informasi apa saja yang terjadi sebelum dan sesudah terjadinya sebuah kecelakaan kerja
    2. Penilaian
    3. Tindakan Korektif
    Dilakukan untuk mengurangi penyebab kemungkinan kejadian dan meningkakat sistem keselamatan kerja
    4. Memberikan informasi
    5. Tindak lanjut
    Dengan mengidentifikasi kecelakaan kerja diharapkan dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja

    Terimakasih

    ReplyDelete
  32. MOCHAMAD FAIZ IRAWANTO N0 19/1841160045 2A JTD

    Keselamatan dan kesehatan tenaga kerja merupakan unsur penting yang tidak dapat dipisahkan di setiap aktivitas perusahaan. Perusahaan dalam rangka mencapai tujuannya, melakukan kegiatan aman dan terbebas dari kondisi merugikan perusahaan diantaranya kecelakaan kerja. dalam mewujudkan tujuan perusahaan maka akan diterapkan sistem K3 guna menunjang keselamatan dan keamanan para pekerja paada saat bekerja . pentingnya K3 yaitu untuk mengurangi kecelakaan kerja dan korban jiwa didalamnya, perlu kesadaran penuh dalam menjalankan K3 , baik dari pihak pengawas maupun dari pihak pekerja itu sendiri dengan mengenakan APD lengkap serta memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah dalam UUD, perusahaan wajib mengawasi dan memberikan arahan kepada pekerja mengenai K3
    Identifikasi kecelakaan kerja penting dilakukan sebab guna untuk mengetahui dan menelusuri sebab akibat yang akan ditimbulkan kepada pekerja maupun perusahaan. Identifikasi kecelakaan dapat dilaporkan dengan urutan kejadian yang riil dan meminta keterangan kepada yang bersangkutan. Hal ini dilakukan supaya kecelakaan yang serupa tidak terulang kembali dan perusahaan dapat menanggulangi dan mengevaluasi kerja dan menemukan solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah yang timbul akibat kecelakaan kerja. Dalam menangani problem tersebut haruslah para pekerja paham akan keselamatan diri sendiri dan orang lain. Kecelakaan kerja dapat disebabkan oleh beberapa factor yaitu : human error,alat tak memadai dan penempatan.


    ReplyDelete
  33. TANIA NURINDINI / 24 / 2D-JTD

    A. MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA.

    Dari video yang telah dipublikasikan, saya dapat menyimpulkan beberapa hal.
    1. Ketika karyawan mengalami kecelakaan kerja, perusahan harus mampu membantu korban untuk sehat kembali. Serta meningkatkan perlindungan terhadap pekerja. (Manusiawi)

    2. Perusahaan harus mampu untuk mengcover segala biaya yang dikeluarkan ketika terjadi kecelakaan kerja. Hal ini mengakibatkan kerugian pada perusahaan. (Ekonomi)

    3. Terdapat UU yang harus dipatuhi oleh pemilik perusahaan, yaitu untuk menjaga keselamatan dan kesehatan para pekerja. (Peraturan dan UU)

    4. Perusahaan memiliki standar yang sesuai dengan manajemen keselamaran dan kesehatan kerja. Ketika hal ini terpenuhi maka reputasi perusahaan akan menjadi baik.

    B. IDENTIFIKASI KECELAKAAN KERJA.

    Pada video kedua dijelaskan bahwa identifikasi kecelakaan kerja sangat dibutuhkan, yaitu untik mengetahui kenapa/mengapa kecelakaan itu terjadi pada para pekerja. Apabila perusahaan mampu mengidentifikasinya, akan lebih mudah untuk mengambil keputusan tentang apa yang seharusnya dilakukan. Lalu, sebaiknya para pekerja diberi tahu apa saja peraturan dan ketentuan-ketentuan yang harus dilakukan dan tidak boleh dilanggar, agar keselamatan kerja pada setiap karyawan terjaga.

    ReplyDelete
  34. ANASTASYA MELIANA C / 2C JTD / 03

    Manajemen K3 sangatlah penting dan tidak bisa dipisahkan dari suatu pekerjaan dan perusahaan. Ada beberapa argumentasi mengenai pentingnya manajemen K3, yaitu :
    1. Alasan manusiawi
    Membiarkan terjadinya kecelakaan kerja tanpa berusaha melakukan sesuatu.
    2. Alasan ekonomi
    Setiap kecelakaan kerja yang terjadi pasti mengakibatkan kerugian ekonomi, seperti kerusakan sarana dan prasarana serta biaya pengobatan.
    3. Alasan UU dan Peraturan
    UU dan peraturan dikeluarkan oleh pemerintah dan badan organisasi yang bergerak di bidang K3 dengan pertimbangan bahwa masih banyak kecelakaan kerja yang terjadi.
    4. Nama baik institusi
    Prestasi di bidang keselamatan kerja memberikan keuntungan bagi perusahaan secara tidak langsung.

    Video yang ke 2 menjelaskan tentang identifikasi kecelakaan kerja. Identifikasi kecelakaan kerja merupakan hal yang sangat penting dilakukan setelah terjadinya suatu kecelakaan kerja. Mengapa demikian? Salah satu alas an pentingnya dilakukan identifikasi dan analisis bagaimana terjadinya suatu kecelakaan kerja adalah agar dapat mengetahui secara benar bagaimana kronologi kejadiannya sehingga didapatkan data yang akurat sebagai antisipasi pada masa yang akan datang agar tidak terjadi hal serupa. Dalam melakukan suatu analisis dan identifikasi kecelakaan kerja ada 5 tahap yang harus dilakukan, yaitu :
    1. Pengumpulan data
    Tahap pengumpulan data dilakukan setelah kecelakaan terjadi sehingga dipastikan tidak ada data yang hilang dan belum ada rekayasa perihal kronologi kejadian. Data yang didapat bisa memudahkan dalam proses analisis kejadian.
    2. Penilaian
    Tahap penilaian meliputi : identifikasi masalah, penentuan masalah, identifikasi penyebab, identifikasi alas an penyebab terjadinya kecelakaan dan analisis
    3. Tindakan Korektif
    Dilakukan untuk mengurangi penyebab kemungkinan kecelakaan kerja.
    4. Penginformasian
    Hasil analisis penyebab terjadinya kecelakaan harus disampaikan kepada semua stafholder. Bisa dilakukan melalui meeting.
    5. Tindak lanjut
    Pada tahap ini ditentukan apakah tindakan lanjutan sudah efektif untuk dilakukan dan apakah solusi yang diberikan sudah benar-benar solusi yang terbaik.

    ReplyDelete
  35. 2A JTD/03/Defandi Dwi Darmawan

    Video yang ke-1
    Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja sangat lah penting untuk diterapkan dalam suatu pekerjaan atau dalam suatu perusahaan. Penerapan tersebut memiliki alasan yaitu :
    1. Kemanusiaan (Manusiawi)
    Masih kurangnya pemahaman masyarakat umum dan pengusaha khususnya akan pentingnya K3. Ini lah penyebab banyaknya kecelakaan kerja terjadi.
    2. Ekonomi
    Semakin banyaknya kecelakaan kerja dapat menyebabkan banyaknya kerugian bagi perusahaan yang berupa biaya pengobatan,biaya perbaikan mesin.
    3. Undang-undang
    Pemerintah melalui UUD 1945 pasal 27 ayat 2 dan UU RI nomer 14 tahun 1969 tentang ketentuan-kententuan pokok ketenaga kerjaan yaitu mengenai perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja berusaha mempertegas perlindungan tenaga kerja terhadap aspek K3. Dengan aturan terkait pihak perusahaan dapat menerapkan pasal-pasal tersebut pada lingkungan kerja dan dapat menjamin keselamatan setiap tenaga kerja yang ada.
    4. Reputasi perusahaan
    Semakin tinggi tingkat keselamatan kerja, maka tingkat kepercayaan atau reputasi suatu perusahaan yang secara tidak langsung akan memberi keuntungan perusahaan

    Video yang ke-2
    Identifikasi kecelakaan kerja
    Tentang penyebab terjadinya kecelakaan kecelakaan kerja serta solusi agar adanya tindakan perbaikan sehingga meminimalisir kecelakaan kerja yang terulang kembali terhadap tenaga kerja serta lingkungannya. Terdapat 5 tahap identifikasi kecelakaan kerja :
    1. Tahap pengumpulan data : Dilakukan agar data setelah kejadian dapat terkumpul dan mempermudah proses analisa. Hal ini dapat mempermudah tindakan yang diambil selanjutnya pada suatu kasus.
    2. Penilaian : Tahap mengetahui dan memahami informasi suatu kasus yaitu pengaruh terhadap lingkungan serta upaya penanganan kasus dan juga tindakan yang akan dilakukan.
    3. Tindakan Korektif : Tindakan ini dapat meningkatkan keamanan dan juga persentase kemungkinan terjadinya kasus, serta mengetahui penyebab-penyebab dasar kecelakaan seperti kebijakan yang dilakukan, faktor dari personal, dan faktor lingkungan.
    4. Memberikan informasi : Membagi informasi mengenai kecelakaan kerja di papan pengumuman atau pesan pribadi seperti penyebab kecelakaan kerja. Hal ini dapat menjadi peringatan tenaga kerja untuk lebih berhati-hati dan mematuhi standar K3.
    5. Tindak lanjut : Hal ini sangat bergantung pada tahap sebelumnya sebagai dasar dalam pengambilan tindakan kedepannya. Tahapan tindak lanjut sangat amat diperlukan untuk mengurangi jumlah kecelakaan pada suatu perusahaan

    ReplyDelete
  36. JTD 2C / 02 / Amartya S. Putri / 1841160053

    Manajemen K3 dalam suatu perusahaan sangatlah penting karena peningkatan keselamatan dan kesehatan atau pencegahan kecelakaan harus lebih diutamakan daripada tindakan penanggulangan.

    Dalam video pertama, dijelaskan bahwa pentingnya manajemen K3 meliputi beberapa argumentasi, yaitu :
    1. Alasan Manusiawi
    Membiarkan terjadinya kecelakaan tanpa adanya usaha untuk memperbaiki keadaan adalah suatu tindakan yang tidak manusiawi. Hal ini karena kecelakaan kerja yang menimpa karyawan atau tenaga kerja, tidak hanya menimbulkan penderitaan bagi korban, tetapi juga keluarga, dan perusahaan atau organisasi tersebut. Oleh karena itu, suatu institusi atau perusahaan wajib melindungi para pekerja dengan menyediakan lapangan kerja yang aman sesuai dengan standar manajemen keselamatan dan kesehatan kerja.
    2. Alasan Ekonomi
    Setiap kecelakaan kerja yang terjadi akan menyebabkan kerugian ekonomi pada perusahaan atau institusi tersebut. Contohnya seperti kerusakan mesin, kerusakan sarana prasana, kerusakan alat dan bahan, pengobatan korban kecelakaan, hingga santunan kecelakaan. Oleh karena itu, selain sebagai tindakan pencegahan, manajemen K3 juga diperlukan untuk menjaga kestabilan ekonomi perusahaan tersebut.
    3. Alasan Undang-Undang dan Peraturan
    UU dan peraturan dikeluarkan oleh pemerintah di bidang keselamatan kerja terkait kecelakaan yang banyak terjadi akibat kurangnya kesadaran mengenai K3, contohnya pada bidang konstruksi. Melalui UUD 1945 pasal 27 ayat 2, UU RI no 14 tahun 1969, dan UU RI no 1 tahun 2013, pemerintah mengatur ketentuan pokok ketenagakerjaan mengenai perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja bagi setiap tenaga kerja.
    4. Alasan Reputasi Perusahaan
    Tingkat ketinggian keselamatan kerja dalam suatu perusahaan atau institusi dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan dan reputasi perusahaan atau institusi terkait. Oleh karena itu, perusahaan atau intitusi dengan manajemen K3 yang baik dan terbukti memiliki tingkat keselamatan kerja yang tinggi akan memiliki reputasi yang baik pula.

    Video kedua menjelaskan tentang identifikasi kecelakaan kerja yang meliputi langkah-langkah identifikasi penyebab terjadinya kecelakaan serta solusi agar kecelakaan tersebut tidak terulang kembali. Adapun tahapannya adalah sebagai berikut :
    1. Tahap Pengumpulan Data
    Data yang dikumpulkan berupa akar penyebab, personil yang terlibat serta kondisi setelah dan saat kejadian terjadi. Data harus segera dikumpulkan untuk mempermudah proses analisa.
    2. Tahap Penilaian.
    Pada tahap ini, penyebab dan alasan kecelakaan tersebut diidentifikasi untuk mengetahui upaya selanjutnya dalam penangganan kasus.
    3. Tindakan Korektif
    Tindakan ini dilakukan untuk meningkatkan keamanan dengan terlebih dahulu menganalisis penyebab dasar kecelakaan. Kecelakaan dapat terjadi akibat faktor keputusan manajemen, yang meliputi prosedur kerja, otoritas, pelatihan dan penempatan karyawan, komunikasi, dan kebersihan. Kemudian faktor personal pekerja yang meliputi motivasi, fisik mental, dan kesadaran diri. Serta faktor lingkungan yang meliputi kondisi sekitar, temperatur, aliran udara, cahaya, kondisi alam, dan keadaan gedung.
    4. Memberikan Informasi
    Hasil analisis penyebab kecelakaan kerja secara menyeluruh, selanjutnya diinformasikan kepada seluruh karyawan melalui daily meeting, atau papan informasi untuk meningkatkan kewaspadaan dan kedisiplinan dalam mematuhi standar K3 yang berlaku.
    5. Tindak Lanjut
    Tahapan tindak lanjut dilakukan untuk menentukan apakah tindakan perbaikan telah berjalan efektif. Kajian efektivitas sangat penting sebagai bentuk pencegahan agar kecelakaan yang terjadi tidak terulang kembali.

    Terima kasih.

    ReplyDelete
  37. 2C JTD/06/Dhandi Yudhit Yuniar/1841160106

    Video pertama menjelaskan prosedur penagangan kecelakaan kerja disitu saya menangkap bahwa, Pada Sistem manajemen K3 menerangkan rangkaian kegiatan yang beraturan dan saling berhubungan yang berguna dalam pengendalian resiko pada kegiatan kerja agar menciptakan suasana tempat kerja yang baik dan aman. Beberapa alasan pentingnya Sistem Manajemen K3 untuk diterapkan dalam sebuah perusahaan yaitu;
    Alasan Manusia, perusahaan mempunyai kewajiban untuk melindungi pekerja dengan cara menyediakan lapangan kerja yang aman demi alasan kemanusiaan.
    Alasan Ekonomi, Setiap kecelakaan kerja menyebabkan kerugian ekonomi yang memicu kerugian perusahaan.
    Alasan regulasi dan UU, regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah/ yang bersangkutan bidang keselamatan kerja dengan pertimbangan bahwa masih banyak kecelakaan yang terjadi, makin meningkatnya pembangunan.
    Dan nama baik Institusi, Prestasi keselamatan kerja perusahaan mendukung reputasi perusahaan. Prestasi keselamatan kerja yang baik akan memberikan keuntungan kepada sebuah perusahaan secara tidak langsung. Perusahaan yang memiliki reputasi yang baik dapat mempengaruhi kemampuannya dalam bersaing.
    Untuk video selanjutnya mejelaskan identifikasi kecelakaan kerja, kegiatan ini berfungsi agar kecelakaan kerja tersebut tidak diulangi lagi dikemudian hari. Proses pelaporan untuk identifikasi ada 5 tahap, yaitu:
    Pertama, Tahap pengumpulan data, tahap ini adalah tahap dasar yang akan menjadi acuan tahap-tahap selanjutnya karena data atau informasi merupakan hal yang mutlak dibutuhkan. Selanjutnya adalah tahap Penilaian, tahap ini merupakan pemrosesan dari data yang sudah dikumpulkan dan nantinya akan dilihat pengaruhnya terhadap sekitarnya. Tahap ketiga adalah Tindakan Korektif, tahap ini mulai ada keputusan dan kebijakan manajemen mengenai faktor-faktor yang melatar belakangi dan pengaturan kerja serta prosedur komunikasi. Tahap selanjutnya adalah tahap Menginformasikan, pada tahap ini semua hasil yang didapat mengenai terjadinya kecelakaan dan dampaknya pada sekitar diberitahukan kepada seluruh pihak yang terkait. dan tahap yang terakhir adalah Tindak lanjut, di tahap ini tindakan apa yang akan diambil oleh sebuah perusahaan tentunya agar kecelakaan tersebut tidak terulangi kembali karena itu merupakan tanggung jawab penuh perusahaan yang terkait.

    ReplyDelete
  38. 2C JTD/05/BIONDI ANDAN SAFARINDA/1841160022

    VIDIO 1

    Mengenai video satu hal yang saya tanggap dari narrator atau yang berbicara dalam video adalah manajemen keselamatan dan kesehatan kerja. Mulai dari hal hal terjadinya kecelakaan kerja yang dipengaruhi oleh faktor faktor tertentu salah satunya factor kelalaian pekerjanya sendiri. Beberapa penerapan keselamatan kerja sudah dilakukan salah satunya dengan uu dan kebijakan perusahaan. Kecelakaan dapat menyebabkan beberapa kerugian bukan hanya terjadi pada korban tetapi juga orang sekitar dan perusahaan itu sendiri haltersebut dikarenak bnyak hal yng berkaitan dengan kecelakaan tersebut. Kecelakaan juga menyebabkan kerugian dari segi psikis, finansial dan produktifitas dari pekerjanya sendiri. Banyak hal yang dijelskan oleh narrator salah satunya perlindungan hukum untuk korban kecelakaan kerja melalui undang undang. Oelh sebab itu kita haru saling menjaga agar selamat dari resiko kecelakaan kerja.

    VIDIO 2

    Video kedua berisi tetang indentifikasi dari kecelakaan kerj itu sendiri. Narrator atau pembicara dalam video lebih focus ke cara mengatasi kecelakaan kerja tersebut, yaitu ada 5 hal atau cara. Mengindentifikasi kecelakaan kerja sangatlah penting bagi kita para pekerja, rekan kerja maupun perusahaan itu sendiri karena kita harus mencari sumber dimana hal yang kita lalaikan dalam terjadinya kecelakaan kerja. Dalam pengindentifikasinya didapat suatu informasi yaitu 3 hal. Daiantaranya keadaan pekerja sebelum, saat dan sesudah terjadi kecelakaan kerja dan siapa saja yang terlibat dalah kejadian kecelakaan kerja tersebut. Hal yang harus diperhatikan adalah dalam kita bekerja jangan lupa safety first dikarenakan mencegah itu lebih baik dan kita harus tau hal hal yang menyebabkan kecelakaan kerja itu apa aja agar kita terhimdar dan saling menjaga satu sama lain antar pekerja. Ingat bahwa jika kita tidak hati hati maka yang kena bukan hanya kita tetapi keluarga, rekan maupun perusahaan akan kena, oleh karena itu SOP dalam bekerja harus betul betul dilaksanakan.

    ReplyDelete
  39. JTD 2C / 13 / Hillyatul Aulia / 1841160062

    Video 1 – Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
    Pentingnya Manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dalam lingkup kerja (contoh: Perusahaan) meliputi aspek:
    1. Kemanusiaan
    Membiarkan tenaga kerja mengalami kecelakaan kerja tanpa tindakan apapum atau suatu tindakan pencegahan merupakan tindakan yang melanggar aspek manusiawi.
    2. Ekonomi
    Rusaknya alat serta fasilitas atau bahkan biaya penangan atau biaya santunan pada korban dapar menyebabkan kerugian pada institusi/perusahaan.
    3. Undang-Undang
    Tingginya angka kecelakaan kerja menjadi pertimbangan bagi pemerintah serta badan organisasi yang bergerak pada bidang K3 mengeluarkan UU. UU diterapkan untuk meminimilasir atau menekan angka kecelakaan kerja.
    4. Nama baik serta reputasi perusahaan/institusi
    Tingginya tingkat keselamatan kerja akan menjamin reputasi suatu institusi dan secara tidak langsung akan memberikan keuntungan bagi institusi tersebut.

    Video 2 – Identifikasi Kecelakaan Kerja
    Identifikasi kecelakaan kerja diperlukan diperlukan untuk mengevaluasi sebagai upaya meminimilasir kecelakaan kerja. Identifikasi kecelakaan kerja mengevaluasi terkait kronologi kejadian dan langkah pencegahan pada waktu yang akan datang. Dalam hal ini terdapat 5 langkah yang perlu dilakukan, yaitu:
    1. Pengumpulan data
    Dilakukan setelah kejadian. Hal ini dilakukan agar semua informasi atau data meliputi sebelum, saat, dan setelah kejadian tidak hilang atau bahkan dipalsukan.
    2. Penilaian
    Tahap penilaian meliputi: identifikasi masalah; penentuan pentingnya masalah; identifikasi penyebab, kondisi, dan tindakan sebelum dan saat kejadian; identifikasi dan analisis alasan penyeab kerjadian tersebut.
    3. Tindakan Korektif
    Tahap ini dilakukan untuk mengurangi penyebab kemungkinan kecelakan kerja. Terdapat 3 faktor utama penyebab kejadian yang dipertimbangkan, yaitu: working condition, system manajemen keselamatan kerja, dan human factor.
    4. Penginformasian
    Hasil analisis harus di informasikan atau disampaikan kepada seluru stakeholder dan staff.
    5. Tindak lanjut
    Menentukan efektif tidaknya pemecahan masalah dalam analisis. Semakin efektif tingkat pencegahan dan perbaikan, maka tingkat kecelakaan kerja akan berkurang.

    ReplyDelete
  40. JTD 2C / 20 / Nurulita Nuraisy Sukmawati / 1841160065

    Saya akan memberikan penjelasan yang telah saya tangkap dari penayangan mengenai video – video di atas.
    Pada video pertama, dijelaskan tentang pentingnya penerapan sistem manajemen K3 pada suatu pekerjaan maupun perusahaan yang menurut beberapa argumentasi, hal tersebut dapat ditinjau dari aspek – aspek berikut:
    1.Manusiawi.
    Kecelakaan kerja dapat menyebabakan terjadinya kematian, cacat, luka berat, dan luka ringan yang membuat penderitaan pada korban beserta keluarganya. Kecelakaan kerja juga dapat menimbulkan kerugian pada keorganisasian atau perusahaan tersebut. Sehingga pihak perusahaan harus mennyediakan lapangan kerja yang aman.
    2.Ekonomi.
    Kecelakaan kerja dapat menimbulkan kerugian ekonomi serpeti terjadinya kerusakan pada unsur elemen perusahan yang dapat meningkatkan biaya pengobatan dan biaya kecelakaan, sehingga harus diatur dan dicegah untuk menghindari terjadinya kecelakaan dan kerugian.
    3.Undang – Undang dan Peraturan.
    Undang – undang dan peraturan dikeluarkan oleh pemerintah atau organisasi di bidang K3 dengan pertimbangan banyaknya terjadi kecelakaan seiring berkembangnya teknologi moderen tetapi K3 yang kurang diperhatikan. Hal ini diatur dalam UU RI No. 14 Tahun 1969 pasal 9 dan pasal 10, namun seiring dengan berjalannya waktu diganti dengan UU RI No.13 tahun 2003 pasal 86 dan 87 tahun 2003 yang mempertegas perlindungan tenga kerja terhadap aspek K3.
    4.Nama Baik Institusi.
    Prestasi keselamatan kerja suatu perusahaan akan mendukung reputasi perusahaan (nama baik institusi) itu sendiri agar dapat bersaing dengan perusahaan lain, sehingga dapat dikatakan bahwa prestasi keselamatan kerja yang baik akan memberikan keuntungan kepada perusahaan secara tidak langsung.

    Pada video kedua dijelaskan tentang pentingnya identifikasi kecelakaan kerja agar dapat memberikan tindakan perbaikan yang memadai untuk mencegah kecelakaan tersebut terulang, sehingga dapat melindungi pekerja dan lingkungan akar penyebabnya. Hal ini terdiri dari 5 tahap, yaitu:
    1.Pengumpulan Data.
    Tahap ini merupakan tahap penting untuk memulai analisa akar penyebab suatu kejadian. Pengumpulan data dilakukan tepat setelah kejadian terjadi untuk memastikan agar tidak ada data yang hilang, sehingga kondisinya masih murni belum adanya rekayasa dan dapat lebih mudah menganalisa mengenai terjadi tanpa mengorbankan keselamatan.
    2.Pengumpulan Data.
    Tahap ini meliputi identifikasi masalah, penentuan pentingnya masalah, identifikasi penyebab kondisi dan tindakan sebelum dan selama kejadian, identifikasi alasan mengapa penyebab kejadian dan menganalisa penyebabnya
    3.Tindakan.
    Perencanaan tindakan korektif harus berdsarkan hasil analisa dengan mempertimbangkan faktor utama penyebab kecelakaan yaitu, working condition, system management, dan human factor. Dlam hal ini, terdapat kelompok penyebab dasar kecelakaan yang saling berhubungan, yaitu kebijakan manajemen, faktor personal, dan faktor lingkungan.
    4.Menginformasikan.
    Hasil analisis penyebab kecelakaan harus dikomunikasikan dan diinformasikan kepada seluruh staff. Informasi harus disampaikan secara detail pada semua sarana prasarana informasi dan harus berisi penyebab dan proses terjadinya kecelakaan. Hal ini dilakukan agar dapat menekan dan mencegah terjadinya kecelakan serupa.
    5.Menindak Lanjut.
    Tahap ini untuk menentukan keefktifan tindakan perbaikan dalam memecahkan suatu masalah. Kajian efektifitas sangt penting dilakukan untuk memastikan bahwa tindakan perbaikan yang telah ditetapkan dapat mencegah kejadian agar tidak terulang kembali.

    ReplyDelete
  41. 2C JTD/23/VINCENTIUS ALVIN F.P./1841160130
    Saya ingin berkomentar tentang vidio pertama, tanggapan saya informasi yang di sampaikan cukup lengkap tentang menejemen K3 karena sudah mencangkup tentang faktor kemanusiaan,ekonomi, Undang-undang, hingga reputasi perusahaan. kerugian dari sebuah insiden kecelakaan tidak hanya merugikan orang yang menimpanya saja melainkan juga keluarga,perusahaan,maupun rekan kerja sekalipun. kecelakaan kerja juga dapat mempengaruhi fisik maupun mental sehingga produktifitas atau kinerja dari pekerja itu sendiri menjadi menurun, oleh karena itu kesadaran untuk menjaga keselamatan dan saling mengingatkan antara satu dengan yang lain juga sangat penting.
    Untuk vidio kedua berisikan identifikasi dari kecalakaan kerja, dalam vidio tersebut pengidentifikasian suatu kecelakaan kerja sangatlah penting karena untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan tempat kerja tersebut dan agar kecelakaan yang sama tidak terulang kembali. oleh karena itu terdapat 5 tahapan pengidentifikasian kecelakaan kerja yaitu :
    1. pengumpulan data
    pada tahap pengumpulan data ini berupa akar permasalahan terjadinya kecelakaan
    kerja
    2. tahap penilaian
    3. tindakan korektif
    4. memberikan informasi
    5. tindak lanjut

    ReplyDelete
  42. 2D JTD/06/Dina Nurika Fitriana/1841160051
    1.Pada video pertama ,mengenai Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja . Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan penerapan, pencapaian, pengkajian, dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. Pada video ini, narator memberikan penjelasan yang cukup jelas mengenai penting nya manajemen keselamatan dan kesehatan kerja. Mulai dari alasan penerapan keselamatan kerja(alasan manusiawi,ekonomi, uu, dan menjaga nama baik institusi) hingga dampak kecelakaan kerja pada korban dan orang orang sekitar korban. Setiap perusahaan harus memiliki manajemen K3 untuk menjaga Reputasi atau citra sangat penting karena berhubungan citra perusahaan khususnya perusahaan di bidang jasa maka akan meningkatkan kepercayaan masyarakat pada perusahaan apabila perusahaan tersebut menerapkan standar K3 dengan baik. Upaya pencegahan dan penanganan terhadap kecelakaan kerja perlu dilakukan untuk mencegah dan mengurangi terjadinya kecelakaan kerja yang sama dikemudian hari.
    2.Pada video kedua ,mengenai Identifikasi Kecelakaan Kerja. Identifikasi kecelakaan kerja penting untuk dilakukan agar dapat menemukan titik awal terjadinya kecelakaan kerja. Cara mengidentifikasi kecelakaan kerja melalui beberapa tahapan yaitu ,tahapan identifikasi kecelakaan kerja dimulai dari Pengumpulan data, Penilaian, Tindakan Korektif, Info, dan Tindak lanjut. Setelah mengidentifikasi tersebut hasil identifikasi diberitahukan kepada para pekerja agar mereka lebih mematuhi K3 dan untuk mengurangi terjadinya kembali kecelakaan kerja yang sejenis .

    ReplyDelete
  43. 2D / 20 / ROFY WAHYU R / 1841160091

    Keselamatan dan kesehatan kerja (WSH) adalah area penting dari bisnis atau organisasi apa pun. Kecelakaan serius atau insiden kesehatan yang buruk dapat menyebabkan banyak penderitaan dan kesulitan bagi pekerja, rekan kerja, dan keluarga serta teman-teman korban. Selain itu, organisasi yang terlibat dalam insiden WSH harus mengelola konsekuensi negatif termasuk peningkatan premi asuransi, kehilangan waktu dan penundaan, masalah moral, protes serikat pekerja dan masyarakat, dan kerugian reputasi. Di sisi lain, WSH yang baik dapat menghasilkan keunggulan organisasi.


    Kecelakaan di tempat kerja dapat berdampak negatif pada bisnis dalam banyak hal. Jika cukup serius, mereka dapat berakibat pada hilangnya produktivitas, berkurangnya semangat staf, meningkatnya ketidakhadiran, dan bahkan penutupan sementara atau permanen. Untuk alasan ini, penting bahwa staf dan pengusaha bekerja bersama untuk mengambil langkah-langkah yang wajar untuk mengurangi cedera yang terkait dengan pekerjaan, dan untuk mempertahankan catatan yang konsisten dari setiap cedera yang terjadi dalam bentuk catatan kecelakaan. Anda mungkin tidak dapat mencegah kecelakaan terjadi di tempat kerja tetapi, jika itu terjadi, Anda harus menanganinya secara sah dan bijaksana. Untuk melakukan itu, Anda harus menyimpan catatan setiap kecelakaan di tempat kerja (sering disebut ‘Daftar Cidera’) Insiden di tempat kerja adalah peristiwa apa pun yang membuat pekerja atau orang lain berisiko serius terhadap kesehatan atau keselamatan orang tersebut. Berbagai jenis cedera dan penyakit dapat diderita dari insiden di tempat kerja. Untuk mengetahui penyebab suatu insiden, dan untuk membuat perubahan yang tepat untuk menghilangkan atau mengurangi kemungkinan insiden yang sama terjadi lagi, Anda perlu melakukan penilaian risiko di lokasi kejadian.

    ReplyDelete
  44. 2C JTD/04/Anggraeni Dwi Lestariningsih/1841160079

    Izin mengomentari kedua video di atas.

    Video pertama menambah pengetahuan kita mengenai apa itu Manajemen K3, alasan penerapan manajemen K3 itu sendiri hingga penjelasan lebih rinci dari poin per poin yang sudah disebutkan sebelumnya. Manajemen K3 dalam sebuah pekerjaan atau perusahaan sangatlah perlu untuk diterapkan, dikarenakan hal ini sangat mempengaruhi bagian atau seluruh orang yang terlibat di dalamnya. Di dalam video juga dijelaskan beberapa alasan diterapkan K3, diantaranya adalah alasan kemanusiaan, alasan ekonomi, UU yang berlaku, serta nama baik perusahaan itu sendiri. Jika salah satu alasan ini tidak diterapkan dengan baik maka ini akan menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi seluruh pihak, khususnya perusahaan apabila sampai terjadi kecelakaan dalam lingkungan pekerjaan. Apabila alasan kemanusiaan tidak diterapkan dengan baik, maka hal tersebut pun akan berdampak buruk pada ekonomi contoh APD yang dipakai pada saat bekerja tidak sesuai, bukan tidak mungkin menyebabkan seseorang mengalami kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja, membuat perusahaan mengalami kerugian finansial melalui terhambatnya produksi barang dan finansial untuk biaya perawatan pekerja yang terluka. Dengan adanya UU, membuat pekerja dan perusahaan berhati-hati dalam dunia kerja sehingga lebih memperhatikan segala aspek dalam pekerjaan serta meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja. Semakin kecil tingkat kecelakaan kerja, semakin dinilai bagus kinerja dari seluruh pegawai dan nama perusahaan di mata pasar dan konsumen. Dari sini, dapat kita simpulkan bahwa alasan-alasan tersebut saling berkaitan satu sama lain dan tidak bisa dipisahkan salah satunya agar tidak terjadi kecelakaan kerja.

    Video kedua mengenai identifikasi kecelakaan kerja. Dimana, identifikasi ini didapat setelah adanya analisa dan pelaporan terjadinya kecelakaan kerja seperti yang dijelaskan pada video. Ada beberapa tahap dalam menganalisa, diantaranya adalah tahap pengumpulan data, tahap penilaian, tahap tindakan korektif, tahap menginformasikan, dan tahap tindak lanjut, .Tahap pengumpulan data sendiri merupakan awal dari proses menganalisa sebuah kecelakaan kerja dan ini merupakan sumber yang kita butuhkan. Ada banyak hal yang dikumpulkan dalam tahap ini, meliputi kondisi sebelum kejadian, kondisi selama kejadian, personil yang terlibat, serta hal-hal yang berkaitan dengan kecelakaan tersebut. Selanjutnya, ada tahap tindakan korektif dimana disini juga tidak kalah penting. Tindakan korektif ini diambil sesuai dengan data yang sudah dianalisa. Bagaimana tidak? Karena pada tahap ini, kita bisa meminimalisir kecelakaan kerja serupa agar tidak terulang kembali. Pada tahap menginformasikan, ada yang perlu diperhatikan yaitu seluruh pegawai atau pihak yang terlibat di dalam lingkungan kerja tersebut harus benar-benar mengetahui tentang analisa yang sudah ada sehingga memungkinkan tidak adanya kecelakaan serupa akibat kecerobohan tidak mengetahui informasi yang ada. Pada tahap terakhir yaitu tahap tindak lanjut inilah yang menjadi penentu apakah kita akan mencegah kecelakaan serupa terjadi lagi atau justru mengabaikannya dengan cara tidak mematuhi seluruh prosedur yang ada serta hasil analisa dari sebuah kecelakaan kerja.

    ReplyDelete
  45. 15. MIFTAHUL HUDA / JTD 2A / 15 / 1841160006

    Pada video pertama manajemen keselamatan dan kesehatan kerja menjelaskan tentang pentingnya suatu manajemen dan kesehatan kerja di area kerja contohnya seperti di perusahaan. Pada video tersebut membahas seberapa pentingnya suatu manajemen dan keselamatan kerja yang meliputi aspek seperti :
    1. Kemanusiaan (manusiawi)
    Dengan membiarkan suatu tenaga kerja/karyawan mengalami kecelakaan kerja tanpa melakukan suatu aksi reaksi nyata merupakan suatu tindakan yang melanggar aspek manusiawi. Korban akan mengalami kerugian fisik bahkan psikis, keluarga serta pihak institusi akan dirugikan. Oleh karena itu suatu institusi wajib menyediakan lapangan pekerjaan yang sesuai dengan standar manajemen dan kesehatan kerja.
    2. Ekonomi
    Dengan membiarkan suatu tenaga kerja/karyawan mengalami kecelakaan kerja merupakan suatu tindakan yang dapat menyebabkan kerugian ekonomi perusahaan/institusi. Seperti rusaknya alat serta fasilitas perusuhaan, biaya penanganan dan santunan pada korban kecelakaan. Maka dari itu manajemen keselamatan dan kesehatan kerja perlu diterapkan agar institusi/perusahaan dapat menjaga stabilitas ekonominya.
    3. Undang-undang
    Dengan banyak kecelakaan kerja yang disebabkan oleh banyak pembangunan yang menggunakan teknologi modern yang tidak diimbangi dengan kesadaran keselamatan kerja. Contoh nya pada tenaga kerja di bidang kontruksi, maka dari itu pemerintah lewat UUD 1945 pasal 27 ayat 2 dan UU RI nomer 14 tahun 1969 tentang ketentuan-kententuan pokok ketenagakerjaan yaitu mengenai perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja berusaha mempertegas perlindungan tenaga kerja terhadap aspek K3. Sehingga dengan adanya aturan terkait pihak perusahaan/instusi dapat menerapkan pasal-pasal tersebut pada lingkungan kerja dan dapat menjamin keselamatan setiap tenaga kerja yang ada.
    4. Nama baik serta reputasi perusahaan/institusi
    Manajemen keselamatan dan kesehatan kerja terbukti berdampak pada nama baik dan reputasi perusahaan/institusi. Tinggi nya tingkat keselamatan kerja, maka akan menjamin pula tingkat kepercayaan atau reputasi suatu institusi (perusahaan) yang secara tidak langsung akan memberi keuntungan perusahaan/institusi terkait.

    Pada video kedua identifikasi kecelakaan kerja mengevaluasi terkait kronologi kejadian dan langkah pencegahan pada waktu yang akan datang. Dalam hal ini terdapat 5 langkah yang perlu dilakukan, yaitu:
    1. Pengumpulan data
    Dilakukan setelah kejadian. Hal ini dilakukan agar semua informasi atau data meliputi sebelum, saat, dan setelah kejadian tidak hilang atau bahkan dipalsukan.
    2. Penilaian
    Tahap penilaian meliputi: identifikasi masalah; penentuan pentingnya masalah; identifikasi penyebab, kondisi, dan tindakan sebelum dan saat kejadian; identifikasi dan analisis alasan penyeab kerjadian tersebut.
    3. Tindakan Korektif
    Tahap ini dilakukan untuk mengurangi penyebab kemungkinan kecelakan kerja. Terdapat 3 faktor utama penyebab kejadian yang dipertimbangkan, yaitu: working condition, system manajemen keselamatan kerja, dan human factor.
    4. Penginformasian
    Hasil analisis harus di informasikan atau disampaikan kepada seluru stakeholder dan staff.
    5. Tindak lanjut
    Menentukan efektif tidaknya pemecahan masalah dalam analisis. Semakin efektif tingkat pencegahan dan perbaikan, maka tingkat kecelakaan kerja akan berkurang.

    ReplyDelete
  46. JTD 2D / 01 / A Muflih Zaizafuny / 1841160105

    Untuk Video ke-1
    Sistem Manajemen K3 adalah penting dan harus diterapkan dalam suatu perusahaan. Terdapat beberapa argumen tentang pentingnya manajemen K3, yaitu :

    1.Alasan UU dan Peraturan
    UU RI nomer 14 tahun 1969 tentang ketentuan-kententuan pokok ketenaga kerjaan yaitu mengenai perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja berusaha mempertegas perlindungan tenaga kerja terhadap aspek K3.
    2.Nama baik perusahaan
    Semakin tinggi tingkat keselamatan kerja, maka tingkat kepercayaan atau reputasi suatu perusahaan yang secara tidak langsung akan memberi keuntungan perusahaan tersebut.
    3.Alasan ekonomi
    Setiap kecelakaan kerja yang terjadi pasti mengakibatkan kerugian ekonomi, seperti kerusakan sarana dan prasarana serta biaya pengobatan.
    4.Alasan manusiawi
    Membiarkan terjadinya kecelakaan kerja tanpa berusaha melakukan sesuatu.

    Untuk Video ke 2 menjelaskan tentang identifikasi kecelakaan kerja.
    Identifikasi kecelakaan kerja merupakan hal yang sangat penting dilakukan setelah terjadinya suatu kecelakaan kerja. Dalam melakukan suatu analisis dan identifikasi kecelakaan kerja ada 5 tahap identifikasi kecelakaan kerja :
    1. Pengumpulan data
    Tahap pengumpulan data dilakukan setelah kecelakaan terjadi sehingga dipastikan tidak ada data yang hilang dan belum ada rekayasa perihal kronologi kejadian.Hal ini dapat mempermudah tindakan yang diambil selanjutnya pada suatu kasus.
    2. Penilaian
    Tahap mengetahui dan memahami informasi suatu kasus yaitu pengaruh terhadap lingkungan serta upaya penanganan kasus dan juga tindakan yang akan dilakukan.
    3. Tindakan Korektif
    Tindakan ini dapat meningkatkan keamanan dan juga persentase kemungkinan terjadinya kasus, dapat juga dilakukan untuk mengurangi penyebab kemungkinan kecelakaan kerja.
    4. Penginformasian
    Hasil analisis penyebab terjadinya kecelakaan harus disampaikan kepada semua stafholder. Bisa dilakukan melalui meeting. Hal ini dapat menjadi peringatan tenaga kerja untuk lebih berhati-hati dan mematuhi standar K3.
    5. Tindak lanjut
    Hal ini sangat bergantung pada tahap sebelumnya sebagai dasar dalam pengambilan tindakan kedepannya. Pada tahap ini ditentukan apakah tindakan lanjutan sudah efektif untuk dilakukan dan apakah solusi yang diberikan sudah benar-benar solusi yang terbaik.

    ReplyDelete
  47. JTD 2D/15/Narulita Dwi N/1841160017

    1. Pada video pertama dijelaskan mengenai pentingnya manajemen keselamatan kerja dan kesehatan kerja. Pada video pertama telah dijelaskan alasan alasan pentingnya manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yaitu :
    a. Alasan manusiawi, membiarkan terjadinya kecelakaan tanpa berusaha melakukan sesuatu hal yang melanggar aspek kemanusiaan. Tenaga kerja yang menjadi korban akan mengalami banyak kerguian. Tidak hanya itu tetapi juga akan merugikan pihak pihak lain.
    b. Alasan ekonomi, setiap kecelakaan kerja yang terjadi akan menimbulkan kerugian ekonomi. Misalnya mengakibatkan keruskan pada mesin, peralatan, bahan, biaya pengobatan korban dll. Oleh karena itu, manajemen keselamatan dan Kesehatan kerja perlu diterapkan.
    c. Alasan UU dan peraturan, UU dan peraturan diatur oleh pemerintah atau suatu organisasi bidang keselamatan kerja. Sehingga dengan dibuatnya peraturan atau undang undang, institusi dapat menerapkannya sehingga akan mengurangi terjadinya kecelakaan kerja.
    d. Nama baik institusi, suatu perusahaan yang mempunyai reputasi yang baik dapat mempengaruhi kemampuannya dalam bersaing dengan perusahaan lain. Prestasi keselamatan kerja yang baik dapat memberikan keuntungan kepada perusaahaan secara tidak langsung.



    2. Pada video kedua menjelaskan tentang Identifikasi kecelakaan kerja. Indentifikasi kecelakaan kerja dilakukan dengan langkah-langkah yaitu :
    a. Tahap pengumpulan data
    Dilakukan untuk mencari data yang mengakibatkan suatu kecelakaan dapat terjadi.
    b. Tahap penilaian
    Mengindentifikasi dan mengelompokkan berdasakan pentingnya suatu kejadian serta alasan terjadinya kejadin tersebut.
    c. Tahap Tindakan korektif
    Merupakan Tindakan untuk mengurangi penyebab kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja dan meningkatkan kinerja sistem keselamtan dan keamanan kerja.
    d. tahap pemberian informasi
    Merupakan penyampaian informasi penyebab kecelakaan kerja kepada tenaga kerja yang bersangkutan melalui media news latter, papan informasi dan sebagianya.
    e. Tahap tindak lanjut
    Merupakan Tindakan yang diambil setelah melakukan proses identifikasi kecelakaan kerja. Digunakan untuk menentukan sudah benar atau belum Tindakan pencegahan yang telah ditetapkan.

    ReplyDelete
  48. 2D JTD / 23 / Syamsul Huda Puji Ananta / 1841160056
    Disini saya akan berkomentar atas 2 video di atas:
    1.) MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
    Terdapat beberapa alasan yang mengungkapan pentingnya Sistem Manajemen K3 diterapkan dalam suatu perusahaan/laboratorium. Alasan tersebut dapat dilihat dari aspek manusiawi, ekonomi, UU dan Peraturan, serta nama baik (Adrian, dkk, 2009).
    Berikut adalah argumentasi betapa pentingnya Sistem Manajemen K3:
    a. Alasan Manusiawi.
    Membiarkan terjadinya kecelakaan kerja, tanpa berusaha melakukan sesuatu untuk memperbaiki keadaan, merupakan suatu tindakan yang tidak manusiawi.
    b. Alasan Ekonomi.
    kecelakaan kerja yang terjadi akan menimbulkan kerugian ekonomi, seperti kerusakan mesin, peralatan, bahan dan bangunan, biaya pengobatan, dan biaya santunan kecelakaan.
    c. Alasan UU dan Peraturan.
    UU dan peraturan dikeluarkan oleh pemerintah atau suatu organisasi bidang keselamatan kerja dengan pertimbangan bahwa masih banyak kecelakaan yang terjadi,makin meningkatnya pembangunan dengan menggunakan teknologi modern.
    d. Nama Baik Institusi.
    Suatu perusahaan yang mempunyai reputasi yang baik dapat mempengaruhi kemampuannya dalam bersaing dengan perusahaan lain.


    2.) IDENTIFIKASI KECELAKAAN KERJA
    Sistem manajemen K3 yang baik tidak hanya melihat salah satu bahaya dan pengendalian saja, tapi membuat sebuah sistem atau prosedur yang tepat yang memungkinkan semua bahaya dan risiko di tempat kerja teridentifikasi dan pengendaliannya dilaksanakan secara berkelanjutan.Untuk meminimalisir kecelakaan kerja juga penting untuk melakukan identifikasi kecelakaan kerja.
    Ada beberapa tahapan identifikasi kecelakaan kerja penting yang harus diperhatikan :
    1. Tahap mengumpulkan informasi/data
    2. Tahap penilaian
    3. Tahap tindakan korektif
    4. Tahapan informasi
    5. Tahapan tindak lanjut

    ReplyDelete
  49. 2D-JTD/03/Afiudin Irgi Alfarezi/1841160117

    Pemanajemenan kesehatan dan keselamatan kerja

    Banyak perusahaan yang masih menyepelekan prosedur Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Walau sebenarnya, posisi badan dan letak alat bantu kerja di kantor sangat erat hubungannya dengan produktivitas kerja.Bila mendengar kata Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja biasanya yang langsung terbayang ialah alat lindung diri dalam proyek misalnya helm, sarung tangan, tali pengaman, sepatu safety, atau pakaian tahan api. Tetapi nyatanya, Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja bukanlah sekedar hanya masalah keselamatan kerja, walau demikian juga kesehatan kerja.Prosedur keselamatan kerja sesungguhnya harus diaplikasikan pada semua perusahaan, tanpa ada melihat type industri perusahaan terebut. Perusahaan yang berisiko rendah meskipun harus turut standard Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja terutama office safety atau Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja di kantor.Terjadinya sebuah kecelakaan kerja sudah pasti akan jadi permasalahan yang besar untuk keberlangsungan hidup sebuah perusahaan. Kerugian yang akan terkena bukan sekedar berbentuk kerugian materi yang cukup besar namun kian lebih itu adalah munculnya korban jiwa yg tidak sedikit. Kehilangan sumber daya manusia adalah kerugian yang sangat besar hal semacam ini karena manusia adalah hanya satu sumber daya yg tidak dapat digantikan oleh tehnologi apa pun.Kerugian yang segera yang terlihat dari munculnya sebuah kecelakaan kerja adalah biaya penyembuhan dan kompensasi kecelakaan. Sedang biaya tidak segera yg tidak terlihat yaitu rusaknya alat-alat produksi, penghentian alat produksi, pengaturan manajemen keselamatan yang lebih baik, dan hilangnya waktu kerja.

    Identifikasi kecelakaan kerja

    Pencegahan kecelakaan kerja yang disebabkan oleh faktor peralatan dan lingkungan kerja dapat dilakukan dengan membuat prosedur kerja standar K3 dan prosedur kerja standar teknis. Pencegahan kecelakaan kerja pada uraian di atas, dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut

    1.Pencegahan Kecelakaan karena alat pengangkutan dan lalu lintas
    Pengaturan lalu lintas kendaraan, orang, barang dan peralatan harus mendapat perhatian dan pengawasan secara teratur.Penempatan barang, material dan peralatan di dalam gedung harus diatur sedemikian rupa, sehingga tidak mengganggu dan membahayakan pekerja dan penghuni pada saat pengangkutan dan pemindahannya. Ketentuan dan persyaratan pengangkutan dan pemindahan barang, material dan peralatan antara lain sebagai berikut:
    • Alat harus dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan.
    • Data dan informasi alat harus lengkap.
    • Perlengkapan tambahan harus ada dan berfungsi dengan baik.
    • Prosedur dan cara penggunaan alat harus benar.
    • Penempatan alat dan material harus baik dan teratur.

    2.Pencegahan Kecelakaan karena kejatuhan benda
    Pencegahan kecelakaan kerja yang disebabkan oleh benda-benda jatuh dan bagian bangunan yang rubuh antara lain sebagai berikut:
    • Perlu dipasang jaring atau jala pengaman di area bawah.
    • Harus dipasang tanda “Hati-hati, ada pekerjaan di atas”.
    • Dilarang membuang benda yang tidak terpakai ke bawah.
    • Penyimpanan/peletakan benda atau peralatan harus pada tempatnya.
    • Pemasangan material/peralatan harus baik dan pada tempatnya.

    3. Kecelakaan karena aliran listrik, kebakaran dan ledakan
    Pencegahan kecelakaan ini antara lain sebagai berikut :
    • Aliran listrik harus ditangani oleh pekerja yang ahli.
    • Pemeliharaan dan perbaikan kabel dan panel harus dilakukan secara kontinyu.
    • Pekerja harus teliti, hati-hati dan waspada serta mengamankan aliran listrik sebelum bekerja.
    • Pekerja dilarang merokok selama bekerja dan membuang api sekecil apapun di tempat bahan-bahan yang mudah terbakar.
    • Penyimpanan bahan-bahan yang mudah terbakar harus jauh dari sumber api dan diberi tanda dilarang merokok.

    ReplyDelete
  50. 2D-JTD/09/Galang Gastiadi/1841160115
    Pada video pertama dijelaskan tentang pentingnya penerapan sistem manajemen keselamatan kerja dan kesehatan kerja. Hal ini dapat dilihat dari aspek-aspek sebagai berikut:
    1.Manusiawi atau kemanusiaan, membiarkan suatu kecelakaan terjadi tanpa memberikan respon atau memberikan Tindakan pencegahan merupakan tidakan tidak manusiawi. Hal ini akan menyebabkan kematian, luka berat naupun ringan, juga kecacatan pada korban. Sehingga Institusi harus memberikan lapangan kerja yang aman.
    2.Ekonomi, kecelakaan kerja akan menimbulkan kerugian ekomoni. Seperti mengakibatkan kerusakan serta pengeluaran biaya untuk pengobatan korban yang ditanggung oleh perusahaan.
    3.Undang-Undang dan peraturan, UU dan peraturan dikeluarkan oleh pemerintah atau lembaga dibidang keselamatan kerja dengan pertimbangan banyaknya kecelakaan yang terjadi, sehingga dengan dibuatnya peraturan dan undang undang dapat melindungi tenaga kerja dari kecelakaan kerja.
    4.Nama baik institusi, tingginya prestasi keselamatan kerja suatu perusahaan dapat meningkatakan reputasi yang baik bagi nama perusahaan. Hal ini secara tidak langsung dapat memberikan keuntungan kepada perusahaan.


    Pada video yang kedua menjelaskan mengenai identifikasi kecelakaan kerja. Ada beberapa tahap untuk melakukan indentifikasi tersebut yaitu :

    1.Tahap pengumpulan data, merupakan tahap yang penting untuk memulai analisa akar penyebab suatu keajadian. Dilakukan setelah kejadian terjadi.
    2.Tahap penilaian, meliputi identifikasi masalah. Hal ini dilakukan untuk mengatahui Tindakan apa yang akan dilakukan selanjutnya untuk penangan kasus.
    3.Tahap Tindakan korektif, dilakukan untuk mengurangi penyebab kemungkinan kejadian dan meningkatkan kehandalan sistem keselamatan dan keamanan kerja.
    4.Tahap menginformasikan, membagikan hasil analisis penyebab kecelakaan kepada pekerja yang berhubungan dengan proses terjadinya kecelakaan secara detil.
    5. Tahap tindak lanjut, merupakan tahapan untuk menentukan apakah tindakan perbaikan telah efektif dalam memecahkan masalah kajian efektifitas sangat penting untuk memastikan bahwa tindakan perbaikan yang telah ditetapkan dapat mencegah kejadian agar tidak terulang kembali.

    ReplyDelete
  51. JTD-2C / 01 / Achmad Farchan Hadi / 1841160024

    A. Pentingnya Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
    Terdapat beberapa alasan mengenai penerapan manajemen K3, terdapat beberapa aspek :
    1. Manusiawi. Dengan membiarkan kecelakaan kerja dan tanpa usaha untuk memperbaiki situasi dan keadaannya merupakan suatu bentuk ketidakmanusiaan, karena bukan hanya korban yang merasakan juga keluarganya ikut merasakan.
    2. Ekonomi. Tiap kecelakaan kerja pasti akan menimbulkan kerugian ekonomi. Selain daripada biaya pengobatan dan tunjangan kesehatan, juga berdampak pada kerugian fasilitas dan juga infrastruktur baik alat ataupun bahan. Dengan memperhatikannya akan menekan kerugian ekonomi yang ditimbulkan.
    3. Undang - Undang dan peraturan. Undang - undang dan peraturan yang dikeluarkan pemerintah merupakan suatu keharusan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja, dengan adanya aturan yang jelas, maka akan terjamin apabila terjadi kecelakaan kerja, karena telah diatur hak perlindungan keselamatan jiwa atas setiap pekerja dan instansi perusahaan lebih baik lagi dalam menjaga K3. Karena mereka diwajibkan mengelola dan mengawasi baik K3.
    4. Nama baik perusahaan. Reputasi yang baik dari perusahaan atau institusi tentang pengelolaan yang baik dari K3, maka otomatis juga akan membangun kepercayaan dari klien atau kontraktor yang akan memakai jasa perusahaan dan institusi yang bersangkutan.
    B. Identifikasi Kecelakaan Kerja
    Identifikasi kecelakaan kerja perlu dilakukan untuk memperbaiki fasilitas K3 dan dapat meminimalisir terjadi resiko kecelakaan kerja, sehingga dapat melindungi pekerjaan dan lingkungan kerja. Terdapat beberapa tahapan yang harus diperhatikan :
    1. Tahap pengumpulan data. Merupakan tahapan penting untuk mengumpulkan suatu informasi penting terhadap kejadian peristiwa kecelakaan kerja, untuk dapat menganalisa penyebab terjadinya kecelakaan kerja. Informasi yang dikumpulkan berkaitan dengan kejadian sebelum, saat dan sesudah peristiwa, serta individu yang terlibat dan lingkungan kerja juga termasuk.
    2. Tahap penilaian. Meliputi identifikasi masalah, penentuan pentingnya masalah, identifikasi penyebab sebelum dan sesudah kejadian, identifikasi alasan penyebab terjadi kecelakaan kerja.
    3. Tahap tindakan korektif. Dilakukan untuk mengurangi penyebab kecelakaan kerja dan meningkatkan kehandalan sistem keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Peingkatan SOP perusahaan, lalu peningkatan moral sikap individu dengan pelatihan dan konseling, lalu peningkatan kualitas lingkungan kerja.
    4. Tahap menginformasikan. Penyebab kecelakaan kerja harus disampaikan pada tim pengawas dan diinformasikan kepada seluruh pekerja sebagai bentuk arahan agar tidak terjadi hal serupa.
    5. Tahap tindak lanjut. Menentukan efektifitas tindakan perbaikan yang telah ditetapkan agar tidak terjadi kembali.

    ReplyDelete
  52. 2B JTD/23/Ummi Rizki Alfi Stania/1841160021

    A. Pada video pertama menjelaskan beberapa alasan mengenai pentingnya Sistem Manajemen K3 diterapkan dalam suatu perusahaan dan pekerjaan.
    Alasan tersebut dapat kita tinjau dari berbagai aspek :
    1. Alasan Manusiawi, membiarkan terjadinya kecelakaan kerja tanpa berusaha melakukan sesuatu untuk memperbaiki keadaan merupakan suatu tindakan yang tidak manusiawi selain berdampak kepada karyawan yang akan mengalami cacat atau kematian hal tersebut juga akan membuat keluarganya menderita.
    Oleh karena itu pengusaha atau perusahaan mempunyai kewajiban untuk melindungi pekerjanya dengan cara membuat fasilitas kerja yang aman.
    2. Alasan Ekonomi, Setiap kecelakaan kerja yang terjadi akan menimbulkan kerugian ekonomi, seperti kerusakan alat alat kerja, biaya pengobatan, dan biaya santunan kecelakaan.
    Oleh karena itu, perusahaan harus melakukan pencegahan kecelakaan untuk mengantisipasi terjadinya cedera pada pekerja.
    3. Alasan UU dan Peraturan, Pada perlakuan manajemen tersebut juga sudah diatur dalam peraturan Undang Undang RI NO 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan mempertegas mengenai aspek K3 dijelaskan dalam pasal 86 ayat 1 setiap pekerja/buruh berhak mendapatkan keselamatan, kesehatan kerja dan moral harkat dan martabat sesuai nilai-nilai agama dan pasal 87 ayat 1 setiap perusahaan wajib menerapkan manajemen K3 yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan.
    4. Nama Baik Institusi, Suatu perusahaan yang mempunyai reputasi yang baik dapat mempengaruhi kemampuannya dalam bersaing dengan perusahaan lain. Prestasi keselamatan kerja perusahaan mendukung reputasi perusahaan itu, sehingga dapat dikatakan bahwa prestasi keselamatan kerja akan memberikan keuntungan kepada perusahaan secara tidak langsung.
    Oleh karena itu, perusahaan harus meningkatkan/menerapkan kualitas keselamatan kerja yang baik.


    B. Pada video kedua menjelaskan bahwa adanya alasan yang menjadi dasar dilakukannya analisa dan pelaporan terjadinya kecelakaan agar dapat diidentifikasi
    Identifikasi kecelakaan kerja terdiri dari 5 tahapan antara lain :
    1. Pengumpulan data
    Berbentuk hal-hal yang terkait sebelum, selama dan setelah kecelakaan kerja agar tidak ada rekayasa terhadap kejadian yang sebenarnya sehingga dapat dilakukan upaya pencegahan dan penanganan yang tepat terhadap kecelakaan kerja yang terjadi.
    2. Penilaian
    Berbentuk identifikasi, pengelompokan berdasarkan pentingnya masalah serta alasan terjadinya kecelakaan kerja dan analisa terhadap kecelakaan kerja.
    3. Tindakan korektif
    Berbentuk kebijakan dan keputusan manajemen (pengaturan prosedur kerja dan prosedur komunikasi), faktor personal pekerja dan faktor lingkungan.
    4. Menginformasikan
    Berbentuk penyampaian informasi kepada seluruh pihak yang terkait terhadap terjadinya kecelakaan kerja dan terhadap lingkungan sekitar.
    5. Tindak lanjut
    Berbentuk tindakan yang diambil setelah melakukan proses identifikasi kecelakaan kerja yang terjadi sebagai upaya pencegahan dan penanganan terhadap kecelakaan kerja yang merupakan tanggung jawab perusahaan.

    ReplyDelete
  53. 2A JTD/21/M. Noor Fahmi Arrasyid/1841160104



    Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
    Pentingnya menerapkan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja, alasan dari diterapkannya manajemen keselamatan dan kesehatan kerja adalah demi menjaga nama baik dan keselamatan dari karyawan yang bekerja , keperluan ekonomi dan institusi yang bersangkutan
    a) Alasan manusiawi, membiarkan terjadinya kecelakaan kerja tanpa berusaha melakukan sesuatu untuk memeperbaiki keadaan merupakan suatu tindakan yang tidak manusiawi hal ini dikarenakan kecelakaan hal ini dikarenakan kecelakaan yang terjadi tidak hanya menimbulkan penderitaan bagi korbannya
    b) Alasan ekonomi, setiap kecelakaan kerja yang terjadi akan menimbulkan kerugian di setiap factor nya baik dari mesin dan institusinya dan biaya pengobatan bagi pekerjanya oleh karena itu dengan melakukan langkah-langkah pencegahaan kecelakaan maka selain dapat mencegah terjadinya cedera pada pekerja dibagian institusi bisa dapat lebih menghemat biaya pengeluaran.
    c) Alasan UU dan peraturan. UU dan peraturan dikeluarkan oleh pemerintah atau suatu organisasi bidang keselamatan kerja dengan pertimbangan bahwa masih banyak kecelakaan yang terjadi makin meningkatnya pembangunan dengan menggunakan teknologi modern. Berdasarkan UUD 1945 pasal 27 ayat 2 tersebut kemudian ditetapkan UU RI No.14 tahun 1969 tentang ketentuan-ketentuan pokok ketenaga kerjaan. Dalam UU pokok ketenaga kerjaan tersebut diatur tentang perlindungan, keselamatan, dan kesehatan kerja
    d) Nama baik institusi, suatu perusahaan yang mempunyai reputasi yang baik dapat mempengaruhi kemampuannya dalam bersaing dengan perusahana lain. Reputasi atau citra perusahaan juga merupakan sumber daya penting terutama bagi industry jasa termasuk jasa konstruksi karena berhubungan dengan kepercayaan dari pemilik proyek untuk selalu menjaga keselamatan dan kesehatan kerja.

    Identifikasi Kecelakaan Kerja
    Analisa penyebab laporan dari suatu kejadian mencakup lima tahapan, yaitu :
    1. Tahap pengumpulan data, tahap pengumpulan data merupakan tahap untuk memulai analisa akar penyebab suatu kejadian.
    2. Tahap tindakan korektif , tindakan korektif dilakukan untuk mengurangi penyebab kemungkinan kejadian dan meningkatkan kehandalan system keselamatan dan keamanan. Dalam tahapan tindakan korektif ini telah didasari dengan mempertimbangkan tiga faktor utama penyebab kecelakaan , yaitu working condition , system manajemen , dan human faktor.

    3. Tahap menginformasikan , hasil analisis penyebab kecelakaan harus diinformasikan kepada semua yang bersangkutan dalam instansi. Penjelasan kepada pekerja yang berhubungan dengan proses terjadinya kecelakaan bertujuan untuk mengurangi Tindakan korektif yang akan dilakukan dan penekanan terhadap keterlibatan dalam rangka mencegah terjadimya kecelakaan serupa

    4. Tahap tindak lanjut , merupakan tahapan untuk menentukan apakah tindakan perbaikan telah efektif memecahkan masalah. Dalam hal ini sangat penting dilakukan agar kejadian atau kecelakaan kerja tidak dialami lagi dengna mengakibatkan kerugian didalam instansi itu sendiri

    ReplyDelete
  54. 2B-JTD/24/Yurike Aditya Eka Putri/1841160034

    Hal-hal yang dapat saya tangkap dari video (1) yaitu :
    video pertama menjelaskan tentang pentingnya sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang dapat ditinjau/dilhat dari beberapa aspek yakni:
    Pertama Manusiawi : jika ada pekerja yang mengalami kecelakaan kerja dan tidak memerbaiki keadaan maka akan mengalami tidak hanya kehilangan bagian tubuh/cacat/kematian tetapi juga psikis bahkan merugikan perusahaan dan keluarga yang terhubung oleh korban oleh karena itu tidak boleh menghiraukan pentingnya manajemenen k3 dan melakukan tindakan preventiv untuk mencegah kecelakaan kerja dengan menyediakan lapangan kerja yang aman bagi para pekerja.
    Kedua Ekonomi : kecelakaan kerja dapat berimbas pada kerugian ekonomi hal ini dikarenakan rusaknya alat,biaya banguan,biaya pengobatan,biaya santunan kecelakaan.oleh karena itu diperlukan langkah-langkah pencegahaan kecelakaan kerja dan kontraktor dapat mengatur biaya pengeluaran sebagai tindakan preventif apabila terdapat kecelakaan kerja.
    Ketiga UU : Hal ini dikeluarkan oleh pemerintah dan Lembaga keselamatan kerja.Dengan perkembangan UU RI tentang ketenagakerjaan dengan adanya aspek keselamatan dan kesehatan kerja.hal ini dikarenakan pekerjaan kontruksi merupakan sumber kecelakaan kerja bahkan meskipun uu telah dibuat banyak orang yang menghiraukan APD dan perkembangan teknologi.
    Keempat Nama Baik Institusi : hal ini dikarenakan sebagai persaingan dalam jasa dan prestasi di berbagai perusahaan kerja,bahkan memberikan keuntungan kepada perusahaan karena tingkat kepercayaan dalam keamanan kerja

    Sedangkan pada Video ke (2) membahas tentang identifikasi kecelakaan kerja (ada 5 tahapan) yaitu :
    1.pengumpulan data:memulai analisa penyebab kecelakaan kerja.Setelah kejadian agar tidak ada yang hilang dan harus dikumpulkan selama kejadian(personil,tindakan,lingkungan) dan yang berkaitan
    2.penilaian:identifikasi masalah,penyebab dan kondisi serta alasan kejadian.
    3.tindakan korektif: hal ini dilakukan untuk mengurangi kemungkinan kejadian yang sama dan peningkatan keselamatan kerja dan kenyamanan berdasarkan analisis sebelumnya.
    4.tahap informasi: harus dikomunikasikan terhadap pekerja berupa papan informasi.yakni proses,tindakan dan tindakan preventif mencegah kecelakaan kerja.
    5.tahap tindaklanjut: tahapan menentukan apakah tindak lanjut yang ditetapkan telah efektif agar kecelakaan kerja tidak terjadi lagi
    Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa kecelakaan kerja bahwa tindakan preventif lebih diperlukan daripada tindakan sesudah kejadian kecelakaan kerja,oleh karena itu baik perusahaan maupunkaryawan harus mempunyai kesadaran masing-masing.

    ReplyDelete
  55. 2D JTD / AINUN AZIZAH / 04

    PADA VIDEO KE-1
    Manajemen K3 sangatlah penting dan tidak bisa dipisahkan dari suatu pekerjaan dan perusahaan. Ada beberapa argumentasi mengenai pentingnya manajemen K3, yaitu :
    Alasan ekonomi : Setiap kecelakaan kerja yang terjadi pasti mengakibatkan kerugian ekonomi, seperti kerusakan sarana dan prasarana serta biaya pengobatan.
    Alasan UU dan Peraturan : UU dan peraturan dikeluarkan oleh pemerintah dan badan organisasi yang bergerak di bidang K3 dengan pertimbangan bahwa masih banyak kecelakaan kerja yang terjadi.
    Kemanusiaan (Manusiawi) : Masih kurangnya pemahaman masyarakat umum dan pengusaha khususnya akan pentingnya K3. Ini lah penyebab banyaknya kecelakaan kerja terjadi

    PADA VIDEO KE-2
    Menjelaskan tentang identifikasi kecelakaan kerja, Kecelakaan kerja dapat terjadi kapan saja dan dimana saja yang dapat menimpa setiap pekerja. Kecelakaan kerja dapat menyebabkan kerugian bagi pekerja dan juga yang memperkerjakan. Maka dari itu mengidentifikasi bahaya kerja akan mengurangi bahkan mencegah bahaya melalui pengedalian bahaya kerja yang dilakukan melalui hasil analisa identifikasi bahaya kerja. Identifikasi kecelakaan kerja itu sendiri mempunyai bentuk pencegahan dalam kecelakaan kerja ynag terjadi didalam institusi. Hal ini dilakukan untuk menekan angka kecelakan maupun kerugian yang akan dialami oleh perusahaan maupun karyawan dimasa yang akan dating. Sehingga perlu untuk mengetahui kecelakaan kerja itu sendiri.

    ReplyDelete
  56. JTD 2C/11/Faris Abdurrahman G/1841160101

    Pada video pertama telah diberikan penjelasan tentang seberapa pentingnya manajemen K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) pada suatu pekerjaan dan juga perusahaan, dimana hal tersebut sudah dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu aspek manusiawi, ekonomi, UU, dan nama baik perusahaan. Pada keempat aspek tesebut dijelaskan bahwa :
    • Kecelakaan kerja tidak hanya akan berdampak kepada korban (tenaga kerja) tersebut, tetapi juga akan berdampak pada keluarga korban maupun perusahaan itu sendiri.
    • Kecelakaan kerja akan menimbulkan berbagai kerugian dalam aspek ekonomi, seperti kerugian pada kerusakan alat – alat, untuk pembiayaan perawatan pekerja, dan juga uang santunan.
    • Kecelakaan kerja terjadi karena masih banyaknya pembangunan yang sudah memanfaatkan teknologi modern tetapi tidak diimbangi dengan kesadaran pada pentingnya K3.
    Maka dari itu untuk mengurangi resiko dan dampak yang ditimbulkan dari kecelakaan, dibutuhkan manajemen K3 yang baik dan juga lapangan kerja yang sesuai dengan standar K3 , dimana semua hal tersebut harus sudah diatur dalam UU. Sehingga, jika terdapat suatu perusahaan yang memiliki manajemen K3 yang baik, maka secara tidak langsung akan berdampak baik pada perusahaan itu sendiri dan meningkatkan nama baik perusahaan tersebut.

    Pada video kedua diterangkan tentang identifikasi suatu kecelakaan kerja agar dapat dicari penyebab dan juga solusinya, sehingga dapat dilakukan tidakan yang tepat agar dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja. Terdapat lima tahap dalam identifikasi suatu kecelakaan kerja, yaitu :
    • Tahap pengumpulan data, dilakukan agar dapat mempermudah dalam proses selanjutnya, yaitu tahap analisis atau penilaian.
    • Tahap Penilaian, pada tahap ini dilakukan proses pengambilan informasi dari data yang terkumpul.
    • Tahap korektif, pada tahap inin dicari penyebab dasar kecelakaan mulai dari factor personal, factor lingkungan, dan juga kebijakan dari perusahaan.
    • Menginformasikan, membagikan informasi tentang penyebab kecelakaan, dll kepada tenaga kerja lain.
    • Tindak lanjut, upaya penangganan terhadap kecelakaan kerja yang telah terjadi dan juga pencegahan terhadap kejadian berikutnya.

    ReplyDelete
  57. JTD 2D/18/Reyn GErel Sihombing/1841160110

    Dari kedua video tersebut sangat penting bagi kita untuk berhati hati agar kita sehat dan selamat terhadap apa yang kita kerjakan.Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi bagi pekerja dan pengusaha, tetapi juga dapat mengganggu proses produksi secara menyeluruh, merusak lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak pada masyarakat luas. Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan satu upaya pelindungan yang diajukan kepada semua potensi yang dapat menimbulkan bahaya. Hal tersebut bertujuan agar tenaga kerja dan orang lain yang ada di tempat kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat serta semua sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien.Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang terintegrasi berperan dalam menurunkan angka kejadian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Secara umum penyebab kecelakaan kerja dapat dibagi dalam:

    1.Kondisi berbahaya (unsafe condition), yaitu kondisi yang tidak aman dari peralatan / media elektronik, bahan, lingkungan kerja, proses kerja, sifat pekerjaan dan cara kerja

    2. Perbuatan berbahaya (unsafe act), yaitu perbuatan berbahaya dari manusia, yang dapat terjadi antara lain karena Kurangnya pengetahuan dan keterampilan pelaksana , Cacat tubuh yang tidak kentara (bodily defect), Keletihanan dan kelemahan daya tahan tubuh, Sikap dan perilaku kerja yang tidak baik, biasanya kecelakaan menyebabkan, kerugian material dan penderitaan dari yang paling ringan sampai kepada yang paling berat.

    Beberapa hal penting yang berhubungan dengan tingginya angka kecelakaan kerja serta penyakit akibat kerja dalam suatu perusahaan meliputi:

    Tidak dilibatkannya tenaga ahli K3 dan penggunaan metode pelaksanaan yang kurang tepat dalam perusahaan.
    Lemahnya pengawasan terhadap K3
    Kurang memadainya kualitas dan kuantitas ketersediaan peralatan pelindung diri.
    Kurang disiplinnya para tenaga kerja dalam mematuhi ketentuan mengenai K3.

    ReplyDelete
  58. 2D JTD/12/Muhamad Fauzan/1841160131

    Video Pertama, MANAJEMEN KESELAMATAM DAN KESEHATAN KERJA.

    Berdasarkan Video yang telah saya tonton dan simak, saya dapat membuat kesimpulan dari video tersebut.
    1.) MANUSIAWI, Ketika karyawan mengalami kecelakaan dalam kerja, perusahaan harus membantu maupun memfasilitasi korban sehingga dapat sembuh dan bekerja kembali.Serta mampu membenarkan beberapa aspek yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja di kemudian hari nanti.
    2.) EKONOMI, Perekonomian harus cukup untuk mengatasi segala biaya yang diperlukan ketika terjadi kecelakaan kerja bagi perusahaan. Dan hal ini juga dapat menjadi kerugian bagi perusahaan.
    3.) PERATURAN DAN UNDANG-UNDANG, Dengan adanya UU yang harus dipatuhi oleh pengelola maupun pemilik perusahaan, tujuannya demi menjaga kesehatan dan keselamatan dalam kerja dan tetap memberikan hak asasi manusia pada semua manusia di muka bumi.
    4.) Standar yang dimiliki oleh perusahaan harus sesuai dengan semua aspek dalam Manajemen keselamatan dan kesehatan kerja. Jika unsur unsur ini terpenuhi maka nama baik maupun reputasi perusahaan akan menjadi bagus.

    Video Kedua, IDENTIFIKASI KECELAKAAN KERJA.

    Berdasarkan Video yang telah saya tonton dan simak, Saya dapat membuat kesimpulan sebagai berikut.
    Identifikasi kerja sangat dibutuhkan dalam perusahaan untuk mengetahui faktor penyebab maupun terjadinya kecelakaan dalam kerja ketika suatu saat terjadi. Dan dengan adanya Identifikasi kerja ini kita dapat menentukan langkah selanjutnya yang harus kita lakukan. Identifikasi kerja juga harus dengan prosedur yang benar dan sesua, Contohnya, mengumpulkan informasi detail tentang kondisi tempat kerja yang akan dipakai sampai segala kemungkinan yang dapat terjadi di tempat itu saat bekerja. Lalu lakukan Inspeksi secara langsung guna menemukan segala potensi bahaya yang ada pada tempat kerja. Kemudian ada kemungkinan besar bahaya yang akan terjadi seiring dengan adanya waktu, fasilitas kerja yang tidak memadai, ketidak tahuan pegawai dalam keselamatan dan kesehatan kerja. Setelah semua itu lakukan identifikasi bahaya dalam Kesehatan kerja. Beberapa aspek yang dapat mengganggu kesehatan pekerja dapat menimbulkan penyakityang diakibatkan oleh paparan beberapa unsur bahaya dalam pekerjaan. Kemudian lakukan Investigasi pada setiap kejadian yang terjadi pada pekerjaan. Dengan cara menyelidik seluruh insiden dan membuat laporan secara menyeluruh tentang kejadian tersebut. Dengan dilakukannya Penyelidikan insiden, dan membuat laporan atas suatu kejadian kita dapat dengan mudah mengidentifikasi kecelakaan dan kemudian menjadi lebih baik dari kesalahan kesalahan yang terjadi di kemudian hari.

    ReplyDelete
  59. 2B JTD / 08 / Dhelia Balqis Zharifa Az-Zahra / 1841160014
    Disini saya akan berkomentar atas 2 video di atas:

    Video pertama,
    1.) MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
    Terdapat beberapa alasan yang mengungkapan pentingnya Sistem Manajemen K3 diterapkan dalam suatu perusahaan/laboratorium. Alasan tersebut dapat dilihat dari aspek manusiawi, ekonomi, UU dan Peraturan, serta nama baik (Adrian, dkk, 2009).
    Berikut adalah argumentasi betapa pentingnya Sistem Manajemen K3:
    a. Alasan Manusiawi.
    Membiarkan terjadinya kecelakaan kerja, tanpa berusaha melakukan sesuatu untuk memperbaiki keadaan, merupakan suatu tindakan yang tidak manusiawi.
    b. Alasan Ekonomi.
    kecelakaan kerja yang terjadi akan menimbulkan kerugian ekonomi, seperti kerusakan mesin, peralatan, bahan dan bangunan, biaya pengobatan, dan biaya santunan kecelakaan.
    c. Alasan UU dan Peraturan.
    UU dan peraturan dikeluarkan oleh pemerintah atau suatu organisasi bidang keselamatan kerja dengan pertimbangan bahwa masih banyak kecelakaan yang terjadi,makin meningkatnya pembangunan dengan menggunakan teknologi modern.
    d. Nama Baik Institusi.
    Suatu perusahaan yang mempunyai reputasi yang baik dapat mempengaruhi kemampuannya dalam bersaing dengan perusahaan lain.

    Video kedua,
    2.) IDENTIFIKASI KECELAKAAN KERJA
    Sistem manajemen K3 yang baik tidak hanya melihat salah satu bahaya dan pengendalian saja, tapi membuat sebuah sistem atau prosedur yang tepat yang memungkinkan semua bahaya dan risiko di tempat kerja teridentifikasi dan pengendaliannya dilaksanakan secara berkelanjutan.Untuk meminimalisir kecelakaan kerja juga penting untuk melakukan identifikasi kecelakaan kerja.
    Ada beberapa tahapan identifikasi kecelakaan kerja penting yang harus diperhatikan :
    1. Tahap mengumpulkan informasi/data
    2. Tahap penilaian
    3. Tahap tindakan korektif
    4. Tahapan informasi
    5. Tahapan tindak lanjut

    Identifikasi kerja sangat dibutuhkan dalam perusahaan untuk mengetahui faktor penyebab maupun terjadinya kecelakaan dalam kerja ketika suatu saat terjadi. Dan dengan adanya Identifikasi kerja ini kita dapat menentukan langkah selanjutnya yang harus kita lakukan. Identifikasi kerja juga harus dengan prosedur yang benar dan sesua, Contohnya, mengumpulkan informasi detail tentang kondisi tempat kerja yang akan dipakai sampai segala kemungkinan yang dapat terjadi di tempat itu saat bekerja. Lalu lakukan Inspeksi secara langsung guna menemukan segala potensi bahaya yang ada pada tempat kerja. Kemudian ada kemungkinan besar bahaya yang akan terjadi seiring dengan adanya waktu, fasilitas kerja yang tidak memadai, ketidak tahuan pegawai dalam keselamatan dan kesehatan kerja. Setelah semua itu lakukan identifikasi bahaya dalam Kesehatan kerja. Beberapa aspek yang dapat mengganggu kesehatan pekerja dapat menimbulkan penyakityang diakibatkan oleh paparan beberapa unsur bahaya dalam pekerjaan. Kemudian lakukan Investigasi pada setiap kejadian yang terjadi pada pekerjaan. Dengan cara menyelidik seluruh insiden dan membuat laporan secara menyeluruh tentang kejadian tersebut. Dengan dilakukannya Penyelidikan insiden, dan membuat laporan atas suatu kejadian kita dapat dengan mudah mengidentifikasi kecelakaan dan kemudian menjadi lebih baik dari kesalahan kesalahan yang terjadi di kemudian hari.

    ReplyDelete
  60. 2A-JTD/MOCH. DIKY IMAM WAHYUDI/1841160084

    Menurut saya tentang Video 1 : terdapat sebuah penjelasan tentang pentingnya sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang dpat dilihat dari beberapa aspek yaitu :
    1. Alasan Manusiawi, jika ada karyawan yang mengalami kecelakaan kerja, dan tidak memperbaiki keadaan maka akan mengalami kehilangan bagian tubuh/cacat/ atau bahkan kematiantetapi juga kehilangan psikis nya, dan juga akan merugikan perusahaan dan juga keluarga pekerja, oleh karena itu tidak boleh menghiraukan penting nya sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja, dan untuk lebih melakukan tindakan preventiv guna mencegah kecelakaan kerja, dan menciptakan lingkungan kerja yang aman.
    2. Ekonomi, kecelakaan kerja memiliki dampak pada kerugian ekonomi, disebabkan rusaknya alat, biaya perbaikan, biaya pengobatan, dan juga biaya santunan kecelakaan, maka diperlukan langkah langkah pencegahan kecelakaan kerja.
    3. Undang Undang, hal ini dikeluarkan oleh pemerintah dan lembaga keselamatan kerja dengan perkembangan UU RI tentang ketenagakerja an, dengan adanya aspek keselamatan dan dan kesehatan kerja hal ini dikarenakan pekerjaan kontruksi merupakan sumber kecelakaan kerja bahkan, meskipun UU telah dibuat banyak orang yang menghiraukan APD dan perkembangan teknologi.

    Menurut saya tentang Video 2 : terdapat langkah langkah untuk melakukan Identifikasi Kecelakaan Kerja, dilakukan dengan cara sebagai berikut :
    1. Pengumpulan data : berupa hal terkait sebelum terjadinya kecelakaan, selama terjadi kecelakaan, dan setelah terjadinya kecelakaan kerja, agar tidak ada rekyasa terhadap kejadian yang sebenarnya supaya dapat dilakukan nya upaya pencegahan dan penanganan yang tepat terhadap kecelakaan kerja yang terjadi
    2. Penilaian : berupa identifikasi, pengelompokan berdasarkan pentingny masalah serta alasan terjadinya kecelakaan kerja dan analisa terhadap kecelakaan kerja.
    3. Tindakan korektif : berupa kebijakan dan keputusan manajemen, seperti pengaturan prosedur kerja dan prosedur komunikasi. faktor personal dan faktor lingkungan
    4. Menginformasikan : penyampaian informasi kepada seluruh pihak yang terkait terhadap terjadinya kecelakaan kerja dan terhadap lingkungan sekitar.
    5. Tindak lanjut : sebuah tindakan yang diambil setelah melakukan proses identifikasi kecelakaan kerja yang terjadi sebagai upaya pencegahan dan penanganan terhadap kecelakaan kerja yang merupakan tanggung jawab perusahaan.

    Nganjuk, 09 April 2020
    Moch. Diky Imam Wahyudi

    ReplyDelete
  61. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  62. 2B JTD/21/REZA AFRIDA DEWANTI/1841160036

    Tanggapan Vidio 1 mengenai Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
    Pentingnya menerapkan Manajemen Keselamatan dan Kesehatan kerja dapat ditinjau dari beberapa aspek, yaitu :
    1. Kemanusiaa. Perusahaan bertanggung jawab untuk memberikan tempat kerja yang aman bagi pekerjanya, karena lebih baik mencegah dari pada memperbaiki. Misalnya saja terjadi kecelakaan kerja mengakibatkan pekerja tersebut kehilangan tangan, maka akan yang menanggung bukan hanya pekerja tersebut saja tapi juga keluarga dan perusaahaan tersebut juga akan dirugikan.
    2. Ekonomi.Jika terjadi kecelakaan kerja pada suatu perusahaan misalnya mengakibatkan kebakaran, maka perusahaan juga harus mengeluarkan uang lebih untuk memberi pengobatan pada korban kebakaran, ganti rugi bagi warga sekitar yang juga ikut terkena imbas, dan juga harus mengeluarkan uang lebih untuk memperbaiki bagunan yang terbakar. Sehingga penting bagi perusahaan untuk menerapkan Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja agar perusahaan tidak perlu mengeluarkan uang lebih untuk hal yang tak terduga.
    3. UU dan Peraturan. Adanya Undang-Undang untuk melindungi tenaga kerja itu sendiri, karena jika tidak ada Undang-Undang yang mengatur maka dikawatirkan banyak perusahaan yang melanggar dan tidak memperhatikan pekerjanya jika tidak ada Undang-Undang yang mengatur tentang Keselamatan dan Kesehatan Pekerja.
    4. Nama Baik Suatu Institut. Reputasi dari Perusahaan sangat penting untuk perusahaan bersaing dengan perusahaan lainnya, apalagi perusahaan dibidang jasa.



    Tanggapan Vidio 2 mengenai Identifikasi Kecelakaan Kerja :
    Pentingnya identifikasi kecelakaan kerja adalah untuk dapat diindentifikasi dan agar dapat memperbaiki dan mencegah kecelakaan kerja sehingga dapat melindungi pekerja.
    Tahapan identifikasi kecelakaan kerja yaitu :
    1. Pengumpulan data. Tahap awal untuk mengumpulkan bukti bukti yang ada selama kejadi, yang bersangkutan dengan kecelakaan tersebut.
    2. Tahap Penilaian. Tahap yang dimana dari bukti bukti yang ada di indentifikasi dari awal sebelum kejadiaan hingga kejadian kecelakaan itu terjadi
    3. Tindakan Korektif. Tindakan ini dilakukan untuk mengurangi kemungkinan kejadian dan meningkatkan kehandalan sistem keselamatan dan kesehatan kerja. Tindakan ini harus berdasarkan tindakan analisi yang dilakukan sebelumnya sehingga dapat dengan maksimal memperbaiki sistem dan kejadian kecelakaan serupa tidak terjadi kembali.

    Penyebab kecelakaan dapat dikelompokkan dalam 3 bagain yang saling berhubungan, yaitu :
    a. Kebijakan dan Keputusan Manajemen. Misalnya bijakan dari menajemen perusahaan tersebut dalam memberikan tarket dalam pekerjaan, prosedur yang ditetapkan perusahaan tersebut, pemilihan karyawan, peralatan yang disediakan perusahaan, pemberian pelatihan tenaga kerja.
    b. Faktor Personal Pekerja. Yaitu faktor yang ada pada individu pekerja, misalnya keadaan mental maupun fisik pekerja yang harus dipastikan baik, kepeduliaan akan sekitarnya, dan kesadaran diri yang baik.
    c. Faktor Lingkungan. Contohnya yaitu seperti gedung tempat kerja yang memadai yang tidak membahayakan pekerja, jika memang ada alat yang beresiko bagi pekerja maka harus ada ear plug dll.

    Dan seumpama ada kecelakaan kerja maka hasil dari identifikasi kecelakaan tersebut harus di umumkan pada seluruh karyawan yang ada supaya semua yang ada didalam perusahaan tersebut lebih berhati-hati dan tidak terjadi lagi kecelakaan yang sama di perusahaan itu.
    Setelah adanya identifikasi tersebut maka harus ada tindak lanjut dari perusahaan untuk memperbaiki sistem yang ada.

    ReplyDelete
  63. 2B_JTD/13/Galih Muhammad Ichsan/1841160001
    setelah saya melihat video pertama, saya dapat menangkap bahwa manajemen k3 memiliki peran besar dalam sebuah perusahaan oleh karena itu sangat penting setiap institusi menerapkan hal tersebut. Manajemen K3 sendiri dibagi menjadi 4 aspek yaitu Aspek Manusiawi, Aspek Ekonomi, aspek undang-undang dan aspek nama baik institusi. berikut penjelasan setiap aspek pada Manajemen K3 :
    1. Aspek Manusiawi
    Jika ditinjau dari sudut pandang para pekerja, Manajemen k3 sangatlah diperlukan
    karena para pekerja tidak ingin terjadi sebuah kecelakaan pada dirinya yang
    dapat menimbulkan cacat dan rugi.
    2. Aspek Ekonomi
    Penerapan k3 yang ditinau dari segi finansial. Dari pendapat saya sendiri jika
    terjadi sebuah kecelakaan, maka dapat menekan biaya sehingga ekonomi bisa jadi
    sangat tertekan.
    3. Aspek Undang-undang
    Pemerintah sendiri sangat menjamin keamanan dan keselamatan semua rakyatnya
    termasuk juga para buruh dan pekerja hal ini ditujukkan dalam undang-undang
    nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan dan undang-undang no. 13 tahun 2003
    tentang ketenagakerjaan.
    4. Aspek nama baik Institusi
    Perusahaan sangat menginginkan konsumen dan client percaya bahwa perusahaan
    memiliki prestasi dan kualitas pekerja, produk dan jasanya.
    untuk video yang ke dua saya dapat tangkap dalam Identifikasi Kecelakaan kerja jika terdapat sebuah kejadian hal yang tidak diinginkan akibat kecelakaan kerja, pasti memerlukan yang namanya mengidentifikasi agar hal tersebut ditak terjadi lagi. Tahapan dalam Identifikasi kecelakaan kerja dimulai dari Pengumpulan data, Penilaian, Tindakan Korektif, Info, dan Tindak lanjut. berikut penjelasannya :
    1.Pengumpulan Data : Pengumpulan data dilakukan setelah kecelakaan kerja terjadi
    data yang dikumpulkan berupa waktu, penyebab, dan siapa yang menjadi korbanya. Data yang dikumpulkan haruslah lengkap agar tidak terjadi kesalahan dalam proses analisa.
    2.Penilaian: pada tahap ini data akan diolah dan di identifikasi, mulai dari penyebab masalah sampai pada solusinya.
    3.Tindakan korektif: pada tahap ini tim manajemen K3 akan menarik kesimpulan dari analisa yang telah dilakukan, tim manajemen K3 akan membuat rencana pencegahan kecelakaan kerja agar para pekerja tidak ada yang mengalami kesalahan yang sama.
    4.Info: disini tim Manajemen K3 akan menyebarkan informasi berupa arahan untuk para pekerja agar mematuhi dan menerapkan K3.
    5.Tindak lanjut : upaya penangganan terhadap kecelakaan kerja yang telah terjadi dan juga pencegahan terhadap kejadian berikutnya.

    ReplyDelete
  64. Arya Putra H.Y
    05/ 2D JTD
    1841160095

    video pertama membahas pentingnya manajemen keselamatan dan kesehatan di area kerja contohnya seperti di perusahaan. Menjelaskan aspek aspek seperti :
    1. Kemanusiaan (manusiawi)
    Dengan membairlan jatuhnya korban maka akan menimgbulakn kerugian bagi peruahaan. Korban akan mengalami kerugian fisik dan psikis, dan semua akan dirugikan. Oleh karena itu suatu institusi wajib menyediakan lapangan pekerjaan yang sesuai dengan standar manajemen dan kesehatan kerja agar bisa mencegah kecelakaan yang dapat menimbulkan rugi dan cidera bagi pekerja dan perusahaan
    2. Ekonomi
    Dengan membiarkan para pekerja tertimpa kecelakaan maka akan menimbulkan kerusakan abagi karyawan, jadi dengan menerapkaan k3 maka akan menghemat biaya operasional dan fianansial peruahaan
    3. Undang-undang
    itu pemerintah lewat UUD 1945 pasal 27 ayat 2 dan UU RI nomer 14 tahun 1969 tentang ketentuan-kententuan pokok ketenagakerjaan yaitu mengenai perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja. pasal tersebut menunjukkan keseriusan negara dalam melindungi warganya.
    4. Nama baik serta reputasi institusi
    Dengan baiknya reputasi peruahaaan akan track record mnimnya kecelakaan maka nama baik perusahaan akan semakin bagus dan jalnnya perekeonomian peruasahan lancara. Maka oleh itu penerapan k3 sangat penting dalam menjaga nama baik peruasahaan ekdepannya
    kecelakaan kerja serta solusi Identifikasi kecelakaan kerja terdiri dari 5 tahapan antara lain :
    1. Tahap pengumpulan data
    Mengumpulkan daya sesaat setelah kecealakaan terjadi berupa waktu, penyebab, korban untuk dianalisis. Data harus lengkap agar tidak terjadi kesalahan saat analisa
    2. Penilaian
    Pada tahapan ini, data akan diolah dan dianalisis lebih dalam untuk mencari penyebab masalah dan solusinya
    3. Tindakan Korektif
    Setealh data selesai dianalisis dand ilah, maka tim manajemen k3 akan melakukan Tindakan korektif berupan menarik kesimpulan dan membuat rencana pencegahan kerja agar tidak mengulangi kesalahan yang sama

    4. Memberikan informasi
    Dengan memebrikan informasi dalam bentuk araha, pamphlet , pengumuman agar para pekerja mengetahui dan mematahui penerapan k3 dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.
    5. Tindak lanjut
    Tahap ini menjelaskan tentang pengintegrasian semua Langkah meliputi penanganan lanjut korban kecelakaan, pemberitahuan informasi, dan evaluasi kepada para pekerja untuk mengedukasi mengenai kecelakaan dan bagaimana cara mencegahnya.

    ReplyDelete
  65. Muhammad Naufal Apsara F/17/JTD-2B/1841160058
    Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, menurut pandangan saya dalam melihat video tersebut dapat saya simpulkan
    A. Manusiawi, membiarkan kecelakaan kerja tanpa harus berusaha melakukan tindakan untuk memeperbaiki keadaan merupakan suatu tindakan yang tidak manusiawi/bodoh. Hal ini dikarenakan kecelakaan yang terjadi tidak hanya menimbulkan kesengsaraan dan penderitaan bagi korbannya, beberapa akibat yang diperoleh dari keselaan yaitu misalnya kematian, luka berat, luka ringan, dan bisa juga cacat seumur hidup. Adapun juga penederitaan bagi keluarganya yaitu merugikan suatu elemen ke organisasi apabila apalagi bisa mencoreng nama baik perusaan tersebut
    B. Ekonomi, Adapun juga jika keselakaan kerja akan juga berdampak pada sisi ekomoni seperti kerusakan mesin, peralatan bahan dan bangunan, biaya pengobatan, dan biaya santunan kecelakaan.

    C. UU dan peraturan. UU dan peraturan dikeluarkan oleh pemerintah atau suatu organisasi bidang keselamatan kerja dengan pertimbangan bahwa masih banyak kecelakaan yang terjadi makin meningkatnya pembangunan dengan menggunakan teknologi modern akan tetapi tidak memperhatikan di sisi keselaman pekerjanya. Berdasarkan UUD 1945 pasal 27 ayat 2 tersebut kemudian ditetapkan UU RI No.14 tahun 1969 tentang ketentuan-ketentuan pokok ketenaga kerjaan.

    D. Nama baik institusi, suatu perusahaan yang mempunyai reputasi yang baik dapat mempengaruhi kemampuannya dalam bersaing perusahana lain dan berdampak pada kerpercayaan orang lainnya yang mau bekerja sama

    Untuk video yang kali ini saya dapat mengambil kesimpulan tentang Identifikasi Kecelakaan Kerja
    Ada beberapa langkah yaitu:

    A. Pengumpulan data: Adapun hal hal yang terkait sebelum dan setelah kecelakaan kerja agar suatu kejadian tidak dapat direkayasa dan sebenar sebenarnya kejadian sehingga agar dapat untuk pencegahan dan penanganan suatu permasalahan kerja

    B. Penilaian: berupa identifikasi, pengelompokan berdasarkan seberapa pentingnya masalah dengan alasan terjadinya kecelakaan kerja dan analisa terhadap kecelakaan kerja.
    C. Tindakan korektif: yaitu berupa kebijakan dan keputusan manajemen pengaturan prosedur kerja dan prosedur komunikasi, dan faktor personal pekerja dan juga faktor lingkungan.

    D. Menginformasikan: harus menyampaiakn sebenaar benarnya informasi kejadian secara valid dan tidak mengurangi ataupun menambah suatu data.

    E. Tindak lanjut: yaitu suatu tindakan yang diambil setelah melakukan identifikasi kecelakaan kerja yang terjadi sebagai upaya pencegahan dan penanganan korban kecelakaan kerja yang merupakan tanggung jawab perusahaan yang bersangkutan.


    ReplyDelete
  66. 2B JTD/10/Fairuz Rahmadika/1841160057

    Berdasarkan penjelasan dalam video diatas dapat lihat bahwa keselamatan dan kesehatan kerja adalah elemen penting yang harus diperhatikan oleh setiap pekerja atau perusahaan. Kenapa penting ? karena terdapat beberapa hal penting yang mempengaruhi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja, diantaranya adalah manusia selaku pekerja, ekonomi lingkungan kerja, peraturan tentang keselamatan dan kesehatan kerja (UUD), serta citra perusahaan. Keempat hal tersebut saling terkait satu sama lain. Misalnya ketika pekerja mengalami kecelakaan dalam menjalankan pekerjaannya atau sedang sakit, maka otomatis pekerja akan cuti sementara waktu dan produktifitas perusahaan akan menurun karena kekurangan pekerja, dengan demikian mempengaruhi sektor ekonomi dari perusahaan yang bersangkutan. Selain itu ketika ada suatu pekerja yang mengalami kecelakaan kerja, maka perusahaan bisa terkena pasal dalaam UUD tentang keselamatan dan kesehatan kerja meskipun kecelakaan tersebut adalah kelalaian pekerja itu sendiri. Dengan terkenanya pasal UUD tentang keselamatan dan kesehatan kerja pada perusahaan tersebut maka citra perusahaan tersebut akan buruk karena dianggap tidak bisa menjamin keselamatan dan kesehatan para perkerjanya, yang kalau dilakukan secara terus menerus bisa-bisa perusaahan tersebut akan merugi dan bangkrut. Dengan demikian sangat penting bagi perusahaan untuk menerapkan manajamen keselamatan dan kesehatan kerja yang baik.
    Mengidentifikasi kecelakaan kerja juga perlu diterapkan oleh perusahaan karena perusahaan dapat membuat analisis tentang kenapa kecelakaan tersebut bisa terjadi dan membuat procedur agar kecelakaaan tersebut tidak terjadi kembali sehingga perusahaan dapat memberikan perlindungan keselamatan pada para pekerjanya. Dalam membuat analisis perlu melakukan beberapa hal antara lain; mengumpulkan data yang meliputi sebelum, ketika, dan sesudah kecelakaan terjadi. Menilai tentang data yang sudah dikumpulkan. Melakukan perbaikan berdarakan data yang sudah dinilai. Mempublikasikan analisis yang sudah dilakukan. Melakukan koreksi tentang apakah perbaiakan sudah efektif untuk menanggulangi kecekaan. Dengan menerapkan kelima langkah dalam mengidentidikasi kecelakaan, para pekerja dapat mengatahui sebab akibat ketika lalai dalam melakukan suatu pekerjaan, dengan demikian perusahaan dapat menerapkan identifikasi kecelakaan kerja yang baik.

    ReplyDelete
  67. 2B / 15 / Luthfi Adi Syahputra / 1841160005

    Pada video pertama menjelaskan tentang manajemen dan kesehatan di area kerja yang meliputi aspek
    1. Kemanusiaan
    Dengan membiarkan seorang tenaga kerja mengalami kecelakaan tanpa melakukan suatu hal atau tindakan nyata untuk mengurangi atau menindal lanjuti kasus tersebut adalah merupakan suatu tindakan yang melanggar aspek manusawi. Korban akan mengalami kerugian fisik bahkan mental, keluarga dan perusahaan juga akan dirugikan oleh tindakan tersebut. Oleh karena itu suatu perusahaan atau suatu lapangan pekerjaan harus atau wajib menyediakan lapangan pekerjaan yang sesuai dengan standar manajemen dan kesehatan kerja.
    2. Ekonomi
    Membiarkan seorang tenaga kerja mengalami kecelakaan dapat menimbulkan banyak kerugian ekonomi untuk korban maupun perusahaan. Korban yang mengalami kecelakaan akan mempunyai luka yang dapat mengganggu kinerja kerja hingga tidak dapat bekerja secara optimal kembali, dan perusahan mengalami kerugian karena menutupi biaya pengobatan dari korban yang mengalami kecelakaan kerja.
    3. Undang – undang
    Pada UUD 1945 pasal 27 ayat 2 dan UU RI nomer 14 tahun 1969 tentang ketentuan – ketentuan pokok ketenagakerjaan yaitu mengenai perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja berusaha mempertegas perlindungan tenaga kerja terhadap aspek K3, sehingga dengan adanya aturan terkai pihak perusahaan dapat menerapkan pasal – pasal tersebut pada lingkungan kerja dan dapat menjamin keselamatan setiap tenaga kerja yang ada.
    4. Nama baik serta reputassi perusahaan
    Manajemen keselamatan dan kesehatan kerja terbukti berdampak pada nama baik dan reputasi suatu perusahaan. Tingginya tingkat keselamatan kerja berbanding lurus dengan tingkat kepercayaan dan reputasi suatu perusahaan .
    Pada video kedua yang menjelaskan Identifikasi kecelakaan kerja
    Identifikasi kecelakaan kerja berguna untuk mencegah hal serupa terjadi kembali. Dengan mempelajari tahapan – tahapan identifikasi masalah diharapkan agar kasus serupa untuk tidak terjadi lagi di masa mendatang.


    ReplyDelete
  68. Amar Farrichil Ayyubi / 05 / 2B JTD / 1841160042
    Video 1
    Manajemen keselamatan dan kesehatan kerja perlu diadakan dengan sebab :
    1. Manusiawi
    Keselamatan dan kesehatan kerja erat kaitannya dengan rasa manusiawi satu sama lain.Karena apabila ada kecelakaan terjadi maka yang paling dirugikan adalah karyawan atau pekerja itu sendiri dan bentuk kerugian pun bukan hanya fisik tapi bisa jadi dari segi mental orang tersebut.Selain itu pihak perusahaan sebaiknya menyediakan lapangan atau tempat kerja yang aman dan layak agar proyek tersebut bisa berjalan dengan lancar dan minim hambatan.
    2. Ekonomi
    Apabila terjadi suatu kecelakaan kerja maka biaya ganti rugi pun akan muncul dan perlu diperhatikan bahwa biaya ganti rugi pun pasti tidak sedikit karena harus membayar biasa pengobatan pekerja itu sendiri dan juga alat yang rusak karena kecelakaan.Jadi ketika kita menerapkan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang baik dan disiplin secara tidak langsung berdampak ke perekonomian dari perusahaan itu sendiri.
    3. UUD
    Keselamatan dan kesehatan kerja pun sudah tercantum di UUD kita dengan jelas
    Maka dari itu penyelenggara kerja maupun perusahaan wajib mematuhi peraturan yang telah tercantum dii UUD kita sendiri demi kebaikan dan keselamatan Bersama
    4. Nama Perusahaan
    Apabila banyak terjadi kecelakaan kerja di perusahaan tersebut maka nama baik perusahaan tersebut bisa tercoreng karena dicap sebagai perusahaan yang tidak aman untuk bekerja.
    Video 2
    Identifikasi kecelakaan kerja
    • Tahap pengumpulan data
    • Tahap penilaian
    • Tahap korektif
    • Tahap informasi
    • Tahap tindak lanjut
    Identifikasi kecelakaan kerja diperlukan untuk mendata kecelakaan kerja yang telah terjadi secara lengkap dan runtut,selanjutnya diperlukan penilaian apakah kecelakaan tersebut disebabkan oleh faktor internal atau faktor eksternal,lalu dikoreksi apakah data dan penilaian sebelumnya telah benar benar valid sehingga bisa diinformasikan kepada seluruh pekerja bahwa terjadi kecelakaan dengan tujuan lebih waspada agar tidak terulang lagi.Terakhir setelah langkah sebelum nya telah dilaksanakan maka perlu diadakan evaluasi apakah sudah efektif atau belum dalama menindaklanjuti kecelakaan kerja tadi dan juga perlunya monitoring jangka pendek dan jangka Panjang agar tahu kecelakaan kerja tersebut tidak terjadi lagi.

    ReplyDelete
  69. YUSUF BACHRI/ 25/ 2B JTD/ 1841160102

    Dari video di atas, terdapat 2 video, yaitu mengenai pentingnya keselamatan kerja dan serta mengenai identifikasi kecelakaan kerja. Penting nya keselamatan kerja juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lainnya yaitu : Faktor manusiawi, Faktor ekonomi, Faktor undang – undang, dan serta nama baik institusi.
    1. Faktor manusiawi, merupakan faktor yang sangat berpengaruh, karena jika terjadi kecelakaan pada suatu pekerjaan, tidak hanya pekerja saja yang rugi, namun orang di sekitar, perusahaan, keluarga, dan lain – lain pun juga ikut rugi.
    2. Faktor ekonomi, Karena jika terjadi kecelakaan pada pekerjaan, maka akan mengakibatkan banyak kerugian, salah satu nya adalah kerugian di bidang ekonomi.
    3. Faktor undang-undang, peraturan K3 pun sudah ditetapkan di undang-undang, dimana jika melanggar pun akan mendapatkan sanksi.
    4. Faktor nama baik institusi, karena keselamatan kerja pun akan mempengaruhi hal tersebut. Karena setiap institusi pun saling bersaing antar institusi.
    Dari video yang lain yaitu mengenai identifikasi kecelakaan kerja. Dalam video tersebut dijelaskan bahwa terdapat beberapa tahapan - tahapan dalam identifikasi kecelakaan kerja, antara lain yaitu : Yang pertama adalah pengumpulan data, yaitu mengumpukan data apa saja yang celaka, penyebab, kerusakan, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan kecelakaan dalam kerja. Yang selanjtnya adalah tahap penilaian. Tahap penilaian adalah menilai bagaimana buruk suatu kecelakaan tersebut dengan aspek aspek yang digunakan. Yang ketiga adalah tindakan korektif. Tidakan korektif bertujuan untuk koreksi dan membenarkan apa yang menyebabkan kecelakaan dan dampak dari kecelakaan yang terlah terjadi. Selanjutnya adalah melaporkan atau menginformasikan hasil dari kecelakaan kepada seluruh pekerja agar seluruh pekerja memahami dan tidak melakukan kecelakaan tersebut. Yang terakhir adalah tahap tindak lanjut, merupakan tahap untuk memeriksa pembenahan apakah sudah efektif atau belum agar tidak terjadi kecelakaan yang sama kembali dan tidak terjadi kemungkinan kecelakaan yang lainnya.

    ReplyDelete
  70. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  71. Rino Pamungkas/19/2D-JTD/1841160118

    Pendapat saya tentang video pertama:

    Sistem Manajemen K3 – Semua perusahaan mengelola, keamanan dan perlindungan lingkungan serta kesehatan para pekerjanya. Perusahaan melakukan dengan mematuhi peraturan yang berlaku, atau dengan sistem yang telah berjalan. Setiap perusahaan, telah diperkenalkan metode pengendalian risiko untuk menghindari kecelakaan, atau polusi lingkungan.

    Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau biasa disebut SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan pencapaian , pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman (Permenaker No: PER. 05/MEN/1996).


    Metode yang digunakan dalam setiap tahap yaitu Tahap Pertama Current System Appraisal adalah kick off dan analisis kesenjangan (gap analysis) sejauh mana persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Keselataman & Kesehatan Kerja berdasarkan PP No. 50 Tahun 2012 yang dengan inisiatif organisasi saat ini sudah dilakukan. Kick off akan dilaksanakan dalam bentuk pertemuan antara tim konsultan dan perwakilan klien.

    Tahap kedua adalah Design and Development. Pelaksanaan training awareness serta pembuatan prosedur dan dokumentasi yang diwajibkan berdasarkan persyaratan. Training disampaikan dalam bentuk presentasi, diskusi, dan tanya jawab. Materi training yang akan disampaikan dengan kisi-kisi sebagai berikut: dasar hukum penerapan Sistem Manajemen Keselataman & Kesehatan Kerja serta konsep pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja di organisasi, cakupan dan elemen-elemen persyaratan, serta contoh-contoh kasus insiden keselamatan dan kesehatan kerja

    Tahap ketiga adalah Implementation System, implementasi Sistem Manajemen Keselataman & Kesehatan Kerja berdasarkan PP No. 50 Tahun 2012. Tahap ketiga, implementasi Sistem Manajemen Keselataman & Kesehatan Kerja berdasarkan PP No. 50 Tahun 2012.Klien akan dibimbing melalui proses konsultasi untuk menjalankan prosedur dan komitmen yang telah dibuat di tahap kedua.

    Tahap empat adalah Audit dan Review. Tahap keempat atau terakhir berupa audit dan review. Sebelum dilakukan audit, konsultan akan memberikan pelatihan internal audit secara klasikal dalam bentuk presentasi, diskusi, lokakarya, simulasi audit dan tanya jawab. Training ini akan berlangsung selama dua hari dan diikuti oleh perwakilan klien yang dipilih oleh manajemen untuk melaksanakan audit internal.

    Pendapat saya video kedua:
    Langkah Identifikasi Kecelakaan Kerja:
    1. Kumpulkan semua informasi mengenai bahaya yang ada di tempat kerja

    Kumpulkan, atur, dan tinjau segala informasi tentang bahaya di tempat kerja untuk menentukan potensi bahaya yang mungkin ada atau kemungkinan pekerja terpapar atau berpotensi terpapar bahaya tersebut.
    2. Lakukan inspeksi secara langsung untuk menemukan potensi bahaya yang ada di tempat kerja.Kemungkinan besar bahaya akan muncul seiring dengan adanya perubahan area/proses kerja, mesin atau peralatan tidak memadai, pengabaian tindakan pemeliharaan/perbaikan, atau tata graha yang tidak terlaksana dengan baik.
    3. Lakukan identifikasi bahaya terhadap kesehatan kerja.Suatu bahaya kesehatan akan muncul bila seseorang kontak dengan sesuatu yang dapat mengakibatkan gangguan/kerusakan bagi tubuh ketika terjadi paparan yang berlebihan. Bahaya kesehatan dapat menimbulkan penyakit yang diakibatkan oleh paparan suatu sumber bahaya di tempat kerja.

    ReplyDelete
  72. 2B JTD / 09 / EVELYN ZHAHLIZAFITRI / 1841160071
    PADA VIDEO PERTAMA
    Procedure Penanganan Kecelakaan Kerja : Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
    System Management Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) :
    1. Alasan Manusiawi
    Ex. Perbuatan Tidak Manusiawi :
    membiarakan terjadinya kecelakaan tanpa adanya penanganan
    Akibat :
    Kematian, cacat, luka berat, luka ringan dan penderitaan bagi keluarga serta kerugian elemen perusahaan.
    Solusi :
    Menyediakan lapangan pekerjaan yang aman
    2. Alasan Ekonomi
    Akibat :
    Kerusakan mesin, Kerusakan peralatan, Kerusakan bahan bangunan, biaya pengobatan, biaya santunan kecelakaan
    Solusi :
    Melakukan langkah-langkah pencegahan kecelakaan kerja
    3. Alasan UU dan Peraturan
    Dikarenakan masih banyaknya kecelakaan yang terjadi sedangkan sangat kurangnya kesadaran dalam diri pekerja. seperti contoh pekerja konstruksi yang merupakan kompleksitas sumber terjadinya kecelakaan kerja yang mana sebagian diantara mereka masih sangat mengabaikan himbauan menggunakan peralatan pengamanan pekerjaan, yang mana telah ditetapkan pada UUD 1945 pasal 27 ayat 2 tersebut kemudian ditetapkan UU RI No.14 tahun 1969 tentang ketentuan-ketentuan pokok ketenaga kerjaan. Dalam UU pokok ketenaga kerjaan tersebut diatur tentang perlindungan, keselamatan, dan kesehatan kerja
    Solusi :
    Meningkatkan pembangunan dengan teknologi modern
    4. Nama baik perusahan/Institusi
    Prestasi keselamatan pekerjaan perusahaan mendukung reputasi perusaahan sehingga dapat disimpulkan bahwasanya prestasi keselamatan kerja yang baik dapat memberikan keuntungan bagi setiap perusahaan itu sendiri.
    PADA VIDEO KEDUA
    Identifikasi kecelakaan kerja
    Alasannya dilakukan indentifikasi adalah agar dapat dilakukannya perbaikan dan tidak terulang kembali kejadian tersebut.
    5 tahapan analisa :
    1. Tahap pengumpulan data
    Dilakukan setelah kejadian terjadi agar data tersebut akurat dan tidak dimanipulasi. Adapun informasi yang harus diambil adalah kodisi sebelum, selama kejadian personil yang terlibat sekaligus perbuatan atau tindakan apa yang mereka ambil.

    2. Tahap penilaian
    Meliputi : identifikasi masalah, penetuan pentingnya masalah, identifikasi penyebab sebelum dan selama kejadian, identifikasi alasan mengapa penyebab kejadian dan mengidentifikasi penyebab kejadiannya

    3. Tahap tindakan korektif
    tindakan korektif harus berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dengan mempertimbangkan tiga faktor utama penyebab kecelakaan yaitu working condition, sistem manajemen dan faktor penyebab dasar kecelakaan.

    4. tahap menginformasikan hasil
    analisis penyebab kecelakaan harus dikomunikasikan dan diinformasikan kepada semua stakeholder. penjelasan kepada pekerja yang berhubungan dengan proses terjadinya kecelakaan secara detail dilakukan melalui daily meeting newsletter papan informasi dan lain-lain Informasi yang disampaikan meliputi penyebab dan proses terjadinya kecelakaan tindakan korektif yang akan dilakukan dan penekanan terhadap keterlibatan dalam rangka mencegah terjadinya kecelakaan

    5. Tahap tindak lanjut
    merupakan tindakan untuk menentukan apakah sudah benarkah tindakan perbaikan yg kita ambil telah efektif, tindakan efektif menentukan apakah tindakan efektifitas yg kita ambil tidak akan mengakibatkan kejadian yang sama terulang kembali.
    TERIMAKASIH :)

    ReplyDelete
  73. 2B JTD/22/SAVIRA BALQIS QOTRUNADA/1841160007

    Tanggapan saya dari video di atas, terdapat 2 video, yaitu video pertama mengenai pentingnya keselamatan kerja dan video kedua mengenai identifikasi kecelakaan kerja.

    Penting nya keselamatan kerja juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lainnya yaitu : Faktor manusiawi, Faktor ekonomi, Faktor undang – undang, dan serta nama baik institusi.
    1. Faktor manusiawi, merupakan faktor yang sangat berpengaruh, karena jika terjadi kecelakaan pada suatu pekerjaan, tidak hanya pekerja saja yang rugi, namun orang di sekitar, perusahaan, keluarga, dan lain – lain pun juga ikut rugi.
    2. Faktor ekonomi, Karena jika terjadi kecelakaan pada pekerjaan, maka akan mengakibatkan banyak kerugian, salah satu nya adalah kerugian di bidang ekonomi.
    3. Faktor undang-undang, peraturan K3 pun sudah ditetapkan di undang-undang, dimana jika melanggar pun akan mendapatkan sanksi.
    4. Faktor nama baik institusi, karena keselamatan kerja pun akan mempengaruhi hal tersebut. Karena setiap institusi pun saling bersaing antar institusi.

    Dari video yang lain yaitu mengenai identifikasi kecelakaan kerja. Dalam video tersebut dijelaskan bahwa terdapat beberapa tahapan - tahapan dalam identifikasi kecelakaan kerja, antara lain yaitu : Yang pertama adalah pengumpulan data, yaitu mengumpukan data apa saja yang celaka, penyebab, kerusakan, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan kecelakaan dalam kerja. Yang selanjtnya adalah tahap penilaian. Tahap penilaian adalah menilai bagaimana buruk suatu kecelakaan tersebut dengan aspek aspek yang digunakan. Yang ketiga adalah tindakan korektif. Tidakan korektif bertujuan untuk koreksi dan membenarkan apa yang menyebabkan kecelakaan dan dampak dari kecelakaan yang terlah terjadi. Selanjutnya adalah melaporkan atau menginformasikan hasil dari kecelakaan kepada seluruh pekerja agar seluruh pekerja memahami dan tidak melakukan kecelakaan tersebut. Yang terakhir adalah tahap tindak lanjut, merupakan tahap untuk memeriksa pembenahan apakah sudah efektif atau belum agar tidak terjadi kecelakaan yang sama kembali dan tidak terjadi kemungkinan kecelakaan yang lainnya.

    ReplyDelete
  74. 2B JTD/12/FIRMANJUA IMAN S./1841160107

    Pada video pertama berisi tentang manajemen K3 yang memiliki beberapa aspek antara lain, yaitu :
    1. Aspek Manusiawi
    Membiarkan kecelakaan terjadi merupakan sebuah tindak yang tidak manusiawi dan akan menimbulkan penderitaan pada korban misalnya; luka, cacat hingga kematian. Selain itu juga menimbulkan penderitaan pada pihak lain terutama keluarga korban dan dari sini Institusi maupun pengusaha memiliki kewajiban untuk melindungi pekerta atau rekan kerja dengan cara menyediakan layanan kerja yang aman.
    2. Aspek Ekonomi
    Setiap terjadi kecelakaan pasti akan menimbuljab kerugian ekonomi yang mencakup biaya pengobatan pekerja, kerusakan mesin dan peralatan yang rusak. Jadi sebelum adanya sebuah produksi harus melakukan analisa antisipasi kecelakaan apa saja yang terjadi saat akan melakukan pekerjaan tersebut dan berapa biaya yang harus disiapkan, agar bisa terantisipasi dengan baik masalah ekonomi.
    3. Alasan UU dan peraturan
    Kesadaran pekerja maupun masyarakat sendiri sangat kurang mengenai K3. Padahal peraturan dan uu masalah k3 sudah ditetapkan pada UU RI no.14 tahun 1969 tentang ketentuan-ketentuan pokok ketenaga kerjaan yang isinya mengatur tentang peraturan K3.
    4. Nama baik institusi
    Ketika sebuah perusahaan/institusi memiliki prestasi keselamatan kerja maka akan mempengaruhi sebuah reputasi dab citra sebuah perusahaan.

    Pada Video kedua berisi tentang identifikasi kecelakaan kerja agar dapat mengantisipasi ataupun mencegah kecelakaan lainnya terjadi.
    Ada 5 tahapan analisa, yaitu :
    1. Tahap pengumpulan data
    Mengumpulkan segala data yang bersangkutan dengan kecelakaan misalnya faktor terjadinya, apa ada korban, dan kerusakan apa saja.
    2. Tahap penilaian.
    Menilai sebuah faktor akibat/dampak dari terjadinya sebuah kecelakaan.
    3. Tindakan korektif
    Sebuah tindakan untuk mengkoreksi/menganalisis terjadinya kecelakaan dan dari analisis yang telah dilakukan dapat meningkatkan kemanan dari sebelumnya.
    4. Tahap informasi
    Menginformasikan segala sesuatu yang mempengatuhi kecelakaan kepada seluruh elemen yang berkaitan dengan kecelakaan pada pekerjaan terkait.
    5. Tahap tindak lanjut
    Seperti sebuah evaluasi apakah langkah pembenahan atau penanggulangan sudah tepat dan efektif agar tidak terjadinya kecelakaan yang sama seperti sebelumnya.

    Jumat tanggal merah

    ReplyDelete
  75. 2A JTD / 04 / Diva Sabilillah Achmad / 1841160063

    Tanggapan saya pada video pertama adalah pentingnya manajemen dan kesehatan di lingkungan kerja. Yang meliputi beberapa aspek :

    1. Manusiawi
    Membiarkan kecelakaan kerja tanpa harus berusaha melakukan tindakan untuk memeperbaiki keadaan merupakan suatu tindakan yang tidak manusiawi/bodoh. Hal ini dikarenakan kecelakaan yang terjadi tidak hanya menimbulkan kesengsaraan dan penderitaan bagi korbannya, beberapa akibat yang diperoleh dari keselaan yaitu misalnya kematian, luka berat, luka ringan, dan bisa juga cacat seumur hidup.

    2. Ekonomi
    Jika terjadi kecelakaan kerja pada suatu perusahaan misalnya mengakibatkan kebakaran, maka perusahaan juga harus mengeluarkan uang lebih untuk memberi pengobatan pada korban kebakaran, ganti rugi bagi warga sekitar yang juga ikut terkena imbas, dan juga harus mengeluarkan uang lebih untuk memperbaiki bagunan yang terbakar. Sehingga penting bagi perusahaan untuk menerapkan Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja agar perusahaan tidak perlu mengeluarkan uang lebih untuk hal yang tak terduga.

    3. UU dan Peraturan
    UU dan peraturan dikeluarkan oleh pemerintah atau suatu organisasi bidang keselamatan kerja dengan pertimbangan bahwa masih banyak kecelakaan yang terjadi makin meningkatnya pembangunan dengan menggunakan teknologi modern. Berdasarkan UUD 1945 pasal 27 ayat 2 tersebut kemudian ditetapkan UU RI No.14 tahun 1969 tentang ketentuan-ketentuan pokok ketenaga kerjaan. Dalam UU pokok ketenaga kerjaan tersebut diatur tentang perlindungan, keselamatan, dan kesehatan kerja.

    4. Nama baik institusi
    Suatu perusahaan yang mempunyai reputasi yang baik dapat mempengaruhi kemampuannya dalam bersaing dengan perusahana lain. Reputasi atau citra perusahaan juga merupakan sumber daya penting terutama bagi industry jasa termasuk jasa konstruksi karena berhubungan dengan kepercayaan dari pemilik proyek untuk selalu menjaga keselamatan dan kesehatan kerja.

    Tanggapan saya tentang video kedua adalah adanya alasan yang menjadi dasar dilakukannya analisa dan pelaporan terjadinya kecelakaan agar dapat diidentifikasi. Identifikasi kecelakaan kerja sendiri terdiri dari 5 tahapan, yaitu :

    1. Tahap pengumpulan data.
    Merupakan tahapan penting untuk mengumpulkan suatu informasi penting terhadap kejadian peristiwa kecelakaan kerja, untuk dapat menganalisa penyebab terjadinya kecelakaan kerja. Informasi yang dikumpulkan berkaitan dengan kejadian sebelum, saat dan sesudah peristiwa, serta individu yang terlibat dan lingkungan kerja juga termasuk.

    2. Tahap penilaian
    Pada tahapan ini, kita dapat mengambil informasi tentang suatu kasus meliputi pengaruhnya terhadap lingkungan serta upaya penanganan kasus dan juga tindakan yang akan dilakukan.

    3. Tindakan korekti
    Tindakan ini dapat meningkatkan keamanan dan juga persentase kemungkinan terjadinya kasus, serta mengetahui penyebab-penyebab dasar kecelakaan seperti kebijakan yang dilakukan, faktor dari personal, dan faktor lingkungan.

    4. Tahap informasi
    Harus dikomunikasikan terhadap pekerja berupa papan informasi.yakni proses,tindakan dan tindakan preventif mencegah kecelakaan kerja.

    5. Tahap tindak lanjut
    Menindak lanjuti setiap kecelakaan kerja sehingga kecelakaan kerja serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari dan dapat meningkatkan presentase keselamatan dan kesehatan kerja di lingkup organisasi atau perusahaan.

    ReplyDelete
  76. 2B JTD / 06 / ANNISA ALMA SOFIANTI / 1841160055

    Setelah melihat vidio tersebut, menurut saya tidak diterapkannya manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dapat berakibat terhadap beberapa aspek. Berdasarkan aspek manusiawi, bahaya dari dibiarkannya kecelakaan kerja dapat menimbulkan kerugian bagi pekerja maupun perusahaan. Dimana pekerja yang telah mengalami kecelakaan kerja, dapat menderita berbagai macam dampak negatif, contohnya, terjadinya trauma, cacat tubuh, atau mental yang terganggu. Dalam aspek ekonomi, terjadinya kecelakaan kerja disuatu instansi atau perusahaan menimbulkan kerugian misalnya, penanganan korban dari kecelakaan tesebut, dapat berupa biaya pengobatan atau tunjangangan untuk keluarga yang dikeluarkan jika korban tersebut sampai menderita sakit fisik permanen (cacat tubuh) abahkan kematian. Selain itu, perusahaan juga harus melakukan banyak pengeluaran dengan perbaikan mesin jika mengalami kerusakan yang menyebabkan kecelakaan kerja, terganggunya proses produksi, dan lain sebagainya. Dari aspek Undang-Undang, pembuatan dan pemberlakuan undang undang tentang kesehatan dan keselamatan kerja sangat berpengaruh, karena dengan hal tersebut, pemerintah ikut serta dalam aspek menjaga dan menekan angka kecelakaan kerja yang terjadi. Selain itu, suatu instansi atau perusahaan akan sangat berhati-hati dengan penindakan tegas peraturan perundang-undangan tersebut, karena jika undang undang tersebut dilanggar, akan terjadi dampak yang merugikan bagi perusahaan. Sehingga setiap perusahaan wajib berperan aktif untuk menjaga kesehatan dan keselamatan kerja seluruh orang yang terkait.

    Namun, jika suatu perusahaan telah terjadi kecelakaan kerja maka harus dilakukan tahapan tahapan sesudah kecelakaan kerja terjadi guna mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang serupa. Yaitu dengan melaksanakan identifikasi yang dilakukan dengan 5 tahap :
    1. Pengumupulan data. Guna mencari sumber masalah dari kecelakaan kerja yang telah terjadi, seperti terjadinya kerusakan baik dalam mesin yang dioperasikan maupun operator yang menjalankannya. Dengan penggaalian informasi tersebut, maka menghindari kehilangan data atau data yang direkayasa.
    2. Penilaian. Mengidentifikasi masalah, penentuan pentingnya masalah, Indentifikasi penyebab kondisi dan tindakan sebelum dan selama kejadian, alasan mengapa terjadinya kejadian dan menganalisa penyebabnya.
    3. Tindakan korektif. Guna mengurani penyebab terjadinya kecelakaan kerja berdasarkan data analisis dan meningkatkan sistem keamanan.
    4. Tahap Informasi. Hasil analisis harus di informasikan kepada seluruh pihat yang terkait dengan memberikan informasi berupa proses dan penyebab terjadinya kecelakaan, tindakan korektif yang akan dilakukan.
    5. Tahap Tindak Lanjut. Tindakan untuk menentukan tindakan perbaikan yang dilakukan sudah efektif atau belum dalam memcahkan masalah.
    Oleh karena itu, sebaiknya, dalam mendirikan atau menjalankan suatu perusahaan yang memperkerjakan pekerja diperlukan perencanaan dan pembuatan manajemen yang baik. Selain itu, pembinaan guna pemahaman tenaga kerjanya juga perlu dilakukan agar setiap pekerja mampu menjaga dirinya agar tidak terjadi kecelakaan kerja dengan dijalankannya aspek tersebut, maka didalam perusahaaan atau instansi tesebut tercipa suasana kerja yang aman, nyaman dan kondusif, juga bisa meningkatkan penghasilan dengan tidak adanya biaya yang keluar sebagai dampak kecelakaan kerja, dan timbulnya rasa percaya konsumen karena angka kecelakaan kerja ditempat tersebut minim.

    ReplyDelete
  77. 2B-JTD/03/Alda Ardelia/1841160002

    Tanggapan saya mengenai video yang pertama yaitu tentang Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Yang saya tangkap dari video tersebut menjelaskan tentang Pentingnya menerapkan Manajemen Keselamatan dan Kesehatan kerja yang ditinjau dari beberapa aspek, yaitu aspek kemanusiaan, ekonomi, UU dan Peraturan, dan nama baik suatu institut, berikut penjelasaannya;
    1. Kemanusiaan : Perusahaan bertanggung jawab untuk memberikan tempat kerja yang aman bagi pekerjanya, karena lebih baik mencegah dari pada memperbaiki. Misalnya saja terjadi kecelakaan kerja mengakibatkan pekerja tersebut kehilangan tangan, maka akan yang menanggung bukan hanya pekerja tersebut saja tapi juga keluarga dan perusaahaan tersebut juga akan dirugikan.
    2. Ekonomi : Jika terjadi kecelakaan kerja pada suatu perusahaan misalnya mengakibatkan kebakaran, maka perusahaan juga harus mengeluarkan uang lebih untuk memberi pengobatan pada korban kebakaran, ganti rugi bagi warga sekitar yang juga ikut terkena imbas, dan juga harus mengeluarkan uang lebih untuk memperbaiki bagunan yang terbakar. Sehingga penting bagi perusahaan untuk menerapkan Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja agar perusahaan tidak perlu mengeluarkan uang lebih untuk hal yang tak terduga.
    3. UU dan Peraturan : Adanya Undang-Undang untuk melindungi tenaga kerja itu sendiri, karena jika tidak ada Undang-Undang yang mengatur maka dikawatirkan banyak perusahaan yang melanggar dan tidak memperhatikan pekerjanya jika tidak ada Undang-Undang yang mengatur tentang Keselamatan dan Kesehatan Pekerja.
    4. Nama Baik Suatu Institut : Reputasi dari Perusahaan sangat penting untuk perusahaan bersaing dengan perusahaan lainnya, apalagi perusahaan dibidang jasa.

    Tanggapan saya mengenai video kedua yaitu tentang Identifikasi Kecelakaan Kerja yang mana terdapat 5 Tahapan identifikasi kecelakaan kerja yaitu :
    1. Pengumpulan data. Tahap awal untuk mengumpulkan bukti bukti yang ada selama kejadi, yang bersangkutan dengan kecelakaan tersebut.
    2. Tahap Penilaian. Tahap yang dimana dari bukti bukti yang ada di indentifikasi dari awal sebelum kejadiaan hingga kejadian kecelakaan itu terjadi
    3. Tindakan Korektif. Berbentuk kebijakan dan keputusan manajemen (pengaturan prosedur kerja dan prosedur komunikasi), faktor personal pekerja dan faktor lingkungan.
    4. Menginformasikan. Berbentuk penyampaian informasi kepada seluruh pihak yang terkait terhadap terjadinya kecelakaan kerja dan terhadap lingkungan sekitar.
    5. Tindak lanjut. Berbentuk tindakan yang diambil setelah melakukan proses identifikasi kecelakaan kerja yang terjadi sebagai upaya pencegahan dan penanganan terhadap kecelakaan kerja yang merupakan tanggung jawab perusahaan.

    ReplyDelete
  78. 2B JTD/02/Afifah Nur Fauziah/1841160039

    Tanggapan saya mengenai video yang pertama adalah tujuan dari sistem manajemen K3 di tempat kerja yang melibatkan segala pihak yaitu dapat mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif. Pentingnya menerapkan Manajemen Keselamatan dan Kesehatan kerja yang ditinjau dari beberapa aspek, yaitu aspek kemanusiaan, ekonomi, UU dan Peraturan, dan nama baik suatu institut, berikut penjelasaannya;
    1. Kemanusiaan : Perusahaan bertanggung jawab untuk memberikan tempat kerja yang aman bagi pekerjanya, karena lebih baik mencegah dari pada memperbaiki. Misalnya saja terjadi kecelakaan kerja mengakibatkan pekerja tersebut kehilangan tangan, maka akan yang menanggung bukan hanya pekerja tersebut saja tapi juga keluarga dan perusaahaan tersebut juga akan dirugikan.
    2. Ekonomi : Jika terjadi kecelakaan kerja pada suatu perusahaan misalnya mengakibatkan kebakaran, maka perusahaan juga harus mengeluarkan uang lebih untuk memberi pengobatan pada korban kebakaran, ganti rugi bagi warga sekitar yang juga ikut terkena imbas, dan juga harus mengeluarkan uang lebih untuk memperbaiki bagunan yang terbakar. Sehingga penting bagi perusahaan untuk menerapkan Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja agar perusahaan tidak perlu mengeluarkan uang lebih untuk hal yang tak terduga.
    3. UU dan Peraturan : Adanya Undang-Undang untuk melindungi tenaga kerja itu sendiri, karena jika tidak ada Undang-Undang yang mengatur maka dikawatirkan banyak perusahaan yang melanggar dan tidak memperhatikan pekerjanya jika tidak ada Undang-Undang yang mengatur tentang Keselamatan dan Kesehatan Pekerja.
    4. Nama Baik Suatu Institut : Reputasi dari Perusahaan sangat penting untuk perusahaan bersaing dengan perusahaan lainnya, apalagi perusahaan dibidang jasa.

    Selanjutnya tanggapan untuk video yang kedua yaitu tentang identifikasi dalam kecelakaan kerja, berikut langkah-langkah iddentifikasi kecelakaan kerja :

    1. Kumpulkan semua informasi mengenai bahaya yang ada di tempat kerja
    Kumpulkan, atur, dan tinjau segala informasi tentang bahaya di tempat kerja untuk menentukan potensi bahaya yang mungkin ada atau kemungkinan pekerja terpapar atau berpotensi terpapar bahaya tersebut.

    2.Lakukan inspeksi secara langsung untuk menemukan potensi bahaya yang ada di tempat kerja
    Kemungkinan besar bahaya akan muncul seiring dengan adanya perubahan area/proses kerja, mesin atau peralatan tidak memadai, pengabaian tindakan pemeliharaan/perbaikan, atau tata graha yang tidak terlaksana dengan baik.

    3.Lakukan identifikasi bahaya terhadap kesehatan kerja
    Suatu bahaya kesehatan akan muncul bila seseorang kontak dengan sesuatu yang dapat mengakibatkan gangguan/kerusakan bagi tubuh ketika terjadi paparan yang berlebihan. Bahaya kesehatan dapat menimbulkan penyakit yang diakibatkan oleh paparan suatu sumber bahaya di tempat kerja.

    4.Lakukan investigasi pada setiap insiden yang terjadi
    Dengan menyelidiki insiden dan membuat laporan secara menyeluruh, Anda akan dengan mudah mengidentifikasi bahaya yang kemungkinan besar akan mengakibatkan sesuatu yang fatal di masa mendatang. Tujuan investigasi adalah untuk menemukan akar penyebab insiden atau faktor-faktor yang memengaruhi bahaya, agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

    5.Lakukan identifikasi bahaya yang terkait dengan situasi darurat dan aktivitas non-rutin
    Keadaan darurat dapat menghadirkan bahaya yang bisa menimbulkan risiko serius bagi pekerja. Aktivitas non-rutin, seperti inspeksi, pemeliharaan, atau perbaikan juga dapat menghadirkan potensi bahaya.

    6.Kelompokkan sifat bahaya yang teridentifikasi, tentukan langkah-langkah pengendalian sementara, dan tentukan prioritas bahaya yang perlu pengendalian secara permanen

    ReplyDelete
  79. 2B-JTD/16/LUTHFI KUKUH RAHARJO/1841160027
    Kesimpulan yang dapat diambil dari video pertama mengenai pentingnya manajemen kesehatan dan keselamatan kerja dapat dijabarkan dalam empat poin yaitu kemanusiaan, kerugian ekonomi, Undang-undang, Reputasi atau nama baik perusahaan.
    1. Dengan menerapkan manajemen kesehatan dan keselamatan kerja dampak kita telah menerapkan kemanusiaan pada perusahaan, karena dampak dari suatu kecelakaan kerja bukan hanya berdampak pada pekerja melainkan keluarga dari pekerja itu sendiri. Dengan menerapkan manajemen k3, kecelakaan dapat diminimalisir.
    2. Kecelakaan kerja akan berdampak pada kerugian perusahaan dalam segi ekonomi, dengan adanya kecelakaan perusahaan harus mengeluarkan biaya perbaikan alat, biaya perbaikan bangunan, biaya pengobatan, dan biaya bela sungkawa.
    3. Dengan adanya undang-undang mengenai keselamatan kerja, perusahaan akan lebih ketat dalam menerapkan manajemen k3. Perusahaan yang tidak menghiraukan undang-undang akan berurusan dengan hukum yang berlaku sesuai pasal.
    4. Adanya kecelakaan akan memberi nama buruk kepada perusahaan. Perusahaan akan mendapat kerugian, karena tingkat kepercayaan perusahaan lain mungkin akan menurun dan menyebabkan perusahaan rugi.
    Kesimpulan pada video kedua mengenai tahap identifikasi kecelakaan kerja.
    1. Pada tahap pengumpulan data, data diambil sesaat setelah kecelakaan terjadi agar data tidak berubah dan tidak dimanipulasi sehingga akar penyebab masalah dapat segera ditemukan.
    2. Tahap yang kedua adalah penilaian tahap penilaian terdiri atas identifikasi masalah, penentuan pentingnya masalah, identifikasi penyebab, kondis, tindakan sebelum dan selama kecelakaan, identifikasi alasan penyebab kejadian.
    3. Tahap tindakan korektif merupakan upaya untuk meningkatkan penerapan k3 guna meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja. Tindakan korektif juga dilakukan agar perusahaan dapat mengetahui alasan terjadinya sebuah kecelakaan.
    4. Tahap menginformasikan. Apabila Analisa kecelakaan telah dilakukan maka komunikasi diperlukan, komunikasi yang dimaksud adalah menginformasikan kepada pekerja mengenai penyebab-penyebab kecelakaan kerja sehingga dapat lebih berhati-hati.
    5. Tindak lanjut dilakukan untuk mengetahui apakah tindakan yang telah dilakukan efektif untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan di masa yang akan dating.

    ReplyDelete
  80. 2A JTD/07/Fanizha Dwi Anggraini/1841160011
    Pada video pertama dijelaskan beberapa alasan pentingnya Sistem Manajemen dari K3 yang diterapkan dalam suatu perusahaan dan pekerjaan.
    Alasan tersebut dapat ditinjau dari berbagai aspek :
    Pertama, yaitu Alasan Manusiawi, dengan membiarkan terjadinya kecelakaan kerja tanpa berusaha melakukan sesuatu untuk memperbaiki keadaan merupakan suatu tindakan yang tidak manusiawi atau berdampak kepada karyawan yang akan mengalami cacat atau kematian hal tersebut juga akan membuat keluarganya menderita.
    Oleh karena itu pengusaha atau perusahaan wajib mempunyai kewajiban untuk melindungi seluruh anggota pekerjanya dengan cara membuat fasilitas kerja yang aman.
    2. Kedua, Alasan Ekonomi Setiap kecelakaan kerja yang terjadi pasti akan menimbulkan kerugian ekonomi, seperti kerusakan pada alat kerja, biaya pengobatan, dan biaya santunan kecelakaan bagi korbannya.
    Oleh karena itu, perusahaan harus melakukan pencegahan kecelakaan untuk mengantisipasi terjadinya cedera pada pekerja.
    Ketiga, yaitu Alasan UU dan Peraturan, Pada perlakuan manajemen tersebut juga sudah diatur dalam peraturan Undang Undang RI NO 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan mempertegas mengenai aspek K3 dijelaskan dalam pasal 86 ayat 1 setiap pekerja atau buruh berhak mendapatkan keselamatan, kesehatan kerja dan moral harkat dan martabat sesuai nilai-nilai agama dan pasal 87 ayat 1 setiap perusahaan wajib menerapkan manajemen K3 yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan.
    Keempat, Nama Baik Institusi, Suatu perusahaan yang mempunyai reputasi yang baik dapat mempengaruhi kemampuannya dalam bersaing dengan perusahaan lain. Prestasi keselamatan kerja perusahaan mendukung reputasi perusahaan itu, sehingga dapat dikatakan bahwa prestasi keselamatan kerja akan memberikan keuntungan kepada perusahaan secara tidak langsung.
    Oleh karena itu, perusahaan harus meningkatkan dan menerapkan kualitas keselamatan kerja dengan baik.
    Pada video kedua dijelaskan tentang alasan yang dilakukan analisa dan pelaporan penyebab kejadian kecelakaan yang mencakup lima tahapan yaitu: tahap pengumpulan data yaitu pengumpulan informasi meliputi kondisi sebelum kejadian, selama kejadian, sesudah kejadian, personil yang terlibat serta tindakan yang diambil, lingkungan serta informasi lainnya mengenai kejadian kecelakaan, tahap penilaian yang meliputi mengetahui dan memahami informasi suatu kasus yaitu pengaruh terhadap lingkungan serta upaya penanganan kasus dan juga tindakan yang akan dilakukan, tindakan korektif yaitu tindakan yang dapat meningkatkan keamanan dan juga persentase kemungkinan terjadinya kasus, serta mengetahui penyebab-penyebab dasar kecelakaan seperti kebijakan yang dilakukan, faktor dari personal, dan faktor lingkungan, Tahap menginformasikan meliputi memberi informasi tentang kecelakaan kerja di papan pengumuman atau pesan pribadi. Tindakan ini dapat menjadi peringatan tenaga kerja untuk lebih berhati-hati dan mematuhi standar K3, dan tahap tindak lanjut yang menentukan apakah tindakan perbaikan telah efektif dalam memecahkan masalah. Kajian efektivitas sangat penting untuk memastikan bahwa tindakan perbaikan yang telah ditetapkan dapat mencegah kejadian yang lalu terulang kembali.

    ReplyDelete
  81. 2B JTD/04/Alfath Afdana/1841160121

    Video ke 1. Pentingnya manajemen kerja dari aspek manusia,ekonomi
    Aspek Manusia
    kecelekaan kerja tanpa berusaha untuk mencegah ataupun melakukan sesuatu untuk memperbaiki keadaan merupakan suatu perbuatan yang tidak manusiawi atau akan berdampak pada karyawan yang akan mengalami kecacatan atau sampai pada kematian, hal tersebut membuat keluarga yang terkait mengalami penderitaan. Oleh karena itu perusahaan mempunyai kewajiban untuk melindungi karyawannya dengan menerapkan k3 dan memberikan alat yang aman serta nyaman.
    Aspek Ekonomi
    tentunya dengan kecelakaan kerja perusahaan akan mengalami kerugian dalam bidang ekonomi seperti kerusakan alat,jam kerja karyawan yang berkurang karena mengalami kecelakaan,keluarnya dana untuk biaya santunan, pengobatan, atau bisa juga asuransi. Oleh karena itu perusahaan harus mencegah atau meminimalisir kemungkinan adanya kecelakaan kerja pada karyawan dengan cara memberikan peraturan ketat serta memberikan pengertian bahwa pentingnya K3 pada pekerjaan.
    Undang Undang dan Peraturan
    perlakuan manajemen dan peraturan manajemen sudah diatur dalam Undang Undang RI No 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, mempertegas mengenai aspek aspek K3 dijelaskan pada pasal 86 ayat 1 pekerja,karyawan atau buruh berhak mendapatkan keselamatan,kesehatan kerja dan moral harkat dan martabat sesuai nilai nilai agama, dan pasal 87 ayat 1 setiap perusahaan wajib menerapkan manajemen K3 yang terintegrasi dalam sistem manajemen perusahaan.
    Nama Baik Institusi
    Adanya kecelakaan akan memberi nama buruk kepada perusahaan. Perusahaan akan mendapat kerugian, karena tingkat kepercayaan perusahaan lain mungkin akan menurun dan menyebabkan perusahaan rugi.
    Video ke 2. Indentifikasi kecelakaan kerja
    Pengumpulan Data
    pengumpulan data diambil setelah kecelekaan terjadi agar data yang diambil tidak berubah ketika kecelakan terjadi, sehingga penyebab kecelakaan akan cepat diindentifikasi.
    Penilaian
    penilaian termasuk indetifikasi masalah,prioritas masalah,indentifikasi penyebab,kondisi,tindakan sebelum dan selama kecelakan terjadi.
    Korektif
    korektif disini dilakukan agar kelak perusahaan bisa meminimalisir adanya kecelakaan kerja. Korektif ini juga bisa mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan kerja dan bisa mencegahnya kelak.
    Informasi
    setiap terjadi kecelakaan pasti akan ada komunikasi, yang dimaksud komunikasi disini adalah menginformasikan penyebab dan alasan terjadinya kecelakaan kerja kepada seluruh pekerja supaya kelak bisa lebih berhati2 dan lebih memperhatikan K3.
    Tindak lanjut
    agar bisa mengetahui tindak lanjut selanjutnya setelah terjadinya kecelakaan agar bisa meminimalisir kemungkinan kecelakaan kerja di masa yang akan datang.

    ReplyDelete
  82. 2A JTD /09/HENDRIK PURWANTO/1841160043
    Dari video manajemen keselamatan dan Kesehatan kerja di atas, dijelaskan bagaimana pentingnya manajemen keselamatan dan kesehatan kerja serta alasan mengapa manajemen k3 harus diterapkan, yaitu yang pertama karena alasan manusiawi. Hal ini dikarenakan kecelakaan yang terjadi tidak hanya menimbulkan penderitaan bagi korbannya melainkan juga penderitaan bagi keluarganya. Kedua, alasan ekonomi setiap kecelakaan kerja yang terjadi akan menimbulkan kerugian ekonomi seperti kerusakan mesin, peralatan, bahan dan bangunan biaya pengobatan. Ketiga alasan undang-undang dan peraturan, undang-undang dan peraturan dikeluarkan oleh pemerintah atau suatu organisasi bidang keselamatan kerja dengan pertimbangan bahwa masih banyak kecelakaan yang terjadi . Keempat alasan nama baik institusi, suatu perusahaan yang mempunyai reputasi yang baik dapat mempengaruhi kemampuannya dalam bersaing dengan perusahaan lain.
    Dari video identifikasi kecelakaan kerja di atas, dijelaskan bahwa mengapa kite perlu mengidentifikasi kecelakaannya, yaitu kerjadian tersebut tidak terulang kembali ataupun agar tidak terjadi pada orang lain. Adapun tahapan-tahapan identifikasi kecelakaan kerja yaitu yang pertama tahapan pengumpulan data. Hal ini dilakukan ketika tepat setelah terjadinya kecelakaan kerja agar tidak ada data yang hilang dan agar tidak terjadinya kesimpulan rekayasa. Kedua tahap penilaian meliputi identifikasi masalah, penentuan pentingnya masalah, identifikasi penyebab,kondisi sebelum dan selama kejadian. Ketiga tahapan tindakan korektif dilakukan untuk mengurangi penyebab kejadian dan meningkatkan keselamatan kerja. Tindakan korektif dilakukan berdasarkan analisis sebelumnya.Keempat tahap menginformasikan analisis penyebab kecelakaan yang diberitahukan kepada pekerja-pekerja yang lain. Kelima tahap tindak lanjut, tahapan ini mempertimbangkan apakah solusi dari kecelakaan kerja tersebut sudah tepat atau belum agar kejadian tersebut tidak terulang kembali.

    ReplyDelete
  83. 11/2B JTD/FERIYANANDO A.M/1841160114

    Video pertama :
    Prosedur penanganan kecelakaan kerja
    A. Pentingnya manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
    Dalam video pertama terdapat beberapa Aspek :-manusiawi
    -ekonomi
    -uu
    -nama baik institusi
    Manajemen keselamatan dan kesehatan kerja sangat penting , karena apabila terjadi kecelakaan kerja bukan hanya pekerja yang rugi tapi juga melibatkan (keluarga dan perusahaan), selain itu dapat mengganggu keuangan perusahaan. Maka dari itu perusahaan harus memberikan tempat yg aman bagi para pekerjanya dengan mematuhi UU pekerja dan membuat peraturan tertulis yang tegas. Jika semua telah peraturan telah di jalankan oleh pekerjannya maka kemungkinan kecil akan terjadinya kecelakaan dalam kerja ,hal itu akan membuat reputasi suatu perusahaan menjadi lebih baik.


    Video kedua:
    Dalam video kedua ini adalah identifikasi kecelakaan kerja, indentifikasi berguna untuk mencari kesalahan pada saat kecelakaan kerja agar kedepannya tidak terulang lagi. Terdapat 5 analisa :
    - Tahap pengumpulan data
    Dilakukan setelah kejadian terjadi agar data tersebut akurat dan tidak dimanipulasi.

    - Tahap penilaian
    identifikasi masalah, penetuan pentingnya masalah, identifikasi penyebab sebelum dan selama kejadian, identifikasi alasan mengapa penyebab kejadian dan mengidentifikasi penyebab kejadiannya

    - Tahap tindakan korektif
    tindakan korektif harus berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dengan mempertimbangkan tiga faktor utama penyebab kecelakaan yaitu working condition, sistem manajemen dan faktor penyebab dasar kecelakaan.

    -Tahap menginformasikan hasil
    analisis penyebab kecelakaan harus dikomunikasikan dan diinformasikan kepada semua stakeholder. penjelasan kepada pekerja yang berhubungan dengan proses terjadinya kecelakaan secara detail dilakukan melalui daily meeting newsletter papan informasi dan lain-lain

    - Tahap tindak lanjut
    merupakan tindakan untuk menentukan apakah sudah benarkah tindakan perbaikan yg kita ambil telah efektif, tindakan efektif menentukan apakah tindakan efektifitas yg kita ambil tidak akan mengakibatkan kejadian yang sama.

    ReplyDelete
  84. 2C JTD / 12 / Handy Widianto P / 1841160125

    Pada video pertama yaitu Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan bagian dari sistem secara keseluruhan yang mana meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedural, proses, serta sumber daya yang dibutuhkan dalam pengembangan, penerapan, pencapaian, pengajian.


    Bahkan meliputi pemeliharaan kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam rangka pengendalian resiko yang mana berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien serta produktif.

    Sedangkan bila kita tengok menurut standar OHSAS 18001:2007, kita dapat mendefinisikan Sistem Manajemen K3 sebagai bagian dari sebuah sistem manajemen organisasi (perusahaan) yang mana digunakan untuk mengembangkan serta menerapkan kebijakan K3 itu sendiri bahkan mengelola resiko K3 perusahaan.

    Bila kita bicara tentang elemen yang ada dalam sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja bisa sangat beragam hal ini dikarenakan karena sumber (standar) serta aturan yang kita gunakan berbeda dengan yang lainnya.

    Pada Video Kedua :

    1. Kumpulkan semua informasi mengenai bahaya yang ada di tempat kerja

    2. Lakukan inspeksi secara langsung untuk menemukan potensi bahaya yang ada di tempat kerja

    3. Lakukan identifikasi bahaya terhadap kesehatan kerja

    4. Lakukan investigasi pada setiap insiden yang terjadi

    5. Lakukan identifikasi bahaya yang terkait dengan situasi darurat dan aktivitas non-rutin

    6. Kelompokkan sifat bahaya yang teridentifikasi, tentukan langkah-langkah pengendalian sementara, dan tentukan prioritas bahaya yang perlu pengendalian secara permanen

    ReplyDelete
  85. 2D JTD/07/ERSHA AURANALIA/1841160069

    Tanggapan saya setelah melihat video pertama tersebut, peranan manajemen k3 sangatlah penting dalam area pekerjaan/perusahaan. Manajemen k3 dibagi dalam beberapa aspek,yaitu :
    1. Aspek Manusiawi : membiarkan terjadinya kecelakaan kerja tanpa ada usaha untuk memperbaiki nya. Hal ini yang membuat penderitaan pada korbannya. Tidak hanya korban nya tetapi keluarganya juga merasakan penderitaan, dan jatuhnya korban akan menimbulkan kerugian pada perusahaan. Oleh karena itu institusi harus menyediakan lapangan kerja yang aman dan sesuai dengan standar manajemen k3
    2. Aspek Ekonomi : kecelakaan kerja selalu menimbulkan kerugian, seperti kerugian finansial pada perusahaan yang menyebabkan rusaknya alat,peralatan,dll. dan biaya rumah sakit untuk korban serta uang santunan. Oleh karena itu setiap perusahaan harus menerapkan manajemen k3 untuk pencegahan kecelakaan dan menjaga kestabilan finansial perusahaan
    3. Aspek UU : berdasarkan UUD 1945 pasal 27 ayat 2 ditetapkan UU RI no. 14 tahun 1969 tentang ketentuan-ketentuan pokok ketenagaan kerja berisi perlindungan,kesehatan, dan keselamatan pekerja. Dapat dilihat keseriusan pemerintahan tentang k3.
    4. Nama Baik Institusi : prestasi keselamatan kerja perusahaan mempengaruhi reputasi perusahaan, semakin baik perusahaann/sangat minim kecelakaan kerja dlm suatu perusahaan akan membuat reputasi perusahaan tersebut menjadi lebih baik

    Pada video kedua menjelaskan identifikasi kecelakaan kerja dan untuk mencegah agar kecelakaan tidak terjadi lagi. Terdapat 5 tahapan, yaitu :
    1. Tahapan Pengumpulan Data : dilakukan setelah kejadian untuk memastikan data tidak ada yg hilang. Data yang dikumpulkan berupa penyebab, waktu, korban yang terlibat. Data harus murni dan tidak ada rekayasa agar mempermudah menganalisis
    2. Tahap Penilaian : pada tahap penilaian ini di identifikasi penyebab dan alasan kecelakaan kerja, sampai pada solusi untuk menangani kasusnya
    3. Tindakan Korektif : pada tahap ini harus dari hasil analisis sebelumnya , dapat simpulkan untuk pencegahan/mengurangi kejadian kecelakaan kerja yang sama terulang kembali, dan meningkatkan kehandalan serta kenyamanan dalam bekerja
    4. Tahap Memberikan Informasi : hasil dari penyebab kecelakaan kerja harus di informasikan kepada seluruh karyawan untuk lebih waspada dan tidak mengulangi kecelakaan yang sama
    5. Tindak Lanjut : tahap ini dilakukan untuk menentukan perbaikan telah efektif dalam memecahkan masalah, dan kajian efektif sangat penting agar kejadian/kecelakaan tidak terulang kembali

    ReplyDelete

TERIMAKASIH