KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

POLITEKNIK NEGERI MALANG

KELAS JTD 2A, 2B, 2C, 2D


Sunday, July 8, 2018

18 JTD E 07

D. PENGGUMPALAN BIOLOGIS

Pengolahan sekunder antara lain tricking filter (saringan biologis), activated sludge, pond, dan lagoon. Tricking Filter berfungsi agar pencampuran antara air limbah dan mikrobia yang mampu mencerna air limbah tersebut berlangsung dengan baik. Alat ini memanfaatkan pecahan batu karang atau cadas sebagai media pertumbuhan mikrobia secara aerob (mikrobia bersama-sama air limbah) atau dapat juga dengan cara menginokulasi mikrobia yang sesuai. Oksidasi polutan organik terjadi pada saringan tersebut, sehingga secara bertahap mampu mengurangi BOD dari air limbah hingga sekitar 50%-90%. Bagian skematisnya seperti berikut ini,


6 comments:

  1. 18JTDE15-01

    Mengapa dalam Tricking Filter memanfaatkan pecahan batu karang atau cadas sebagai media pertumbuhan mikrobia ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Karena bahan untuk media trickling filter harus kuat, keras, tahan tekanan, tahan lama, tidak mudah berubah dan mempunyai luas permukaan per unit volume yang tinggi. Bahan yang biasa digunakan adalah kerikil, batu kali, antrasit, batu bara dan sebagainya, sehingga cocok untuk media pertumbuhan mikrobia

      Delete
  2. 18 JTD E 10-2
    apa yang dimaksud dengan pengolahan sekunder?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pengolahan sekunder adalah pengolahan secara biologis dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme seperti bakteri, alga, jamur dan protozoa. Mikroba tersebut mengkonsumsi polutan organik biodegradable dan mengkonversi polutan organik tersebut menjadi karbondioksida, air dan energi untuk pertumbuhan dan reproduksinya, yang secara umum bertujuan untuk mengkoagulasikan serta mengambil padatan koloid yang tidak bisa mengendap.

      Delete
  3. 18 JTD-E 11-01

    Apa yang dimaksud dengan "activated sludge"?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Metode Activated Sludge adalah metode pengolahan limbah cair dengan cara limbah cair disalurkan ke sebuah tangki dan di dalamnya limbah dicampur dengan lumpur yang kaya akan bakteri aerob. Proses degradasi berlangsung di dalam tangki tersebut selama beberapa jam. Untuk mempercepat kerja bakteri dalam mendegradasi limbah, maka dilakukan aerasi, yaitu dibantu pemberian gelembung udara (oksigen). Aerasi dapat mempercepat kerja bakteri. Selanjutnya, limbah disalurkan ke tangki pengendapan untuk mengalami proses pengendapan, sementara lumpur yang mengandung bakteri disalurkan kembali ke tangki aerasi. Limbah yang telah tidak mengandung polutan berbahaya dapat langsung dibuang ke lingkungan, tetapi apabila limbah masih mengandung polutan tertentu, maka limbah cair tersebut akan mengalami proses pengolahan lebih lanjut.

      Delete

TERIMAKASIH