KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

POLITEKNIK NEGERI MALANG

KELAS JTD 2A, 2B, 2C, 2D


Tuesday, July 17, 2018

18 JTD E 02

Pentingnya Kesadaran K3 Dalam Proteksi kebakaran

Proteksi kebakaran (fire protection) adalah merupakan aspek paling utama dalam program perlindungan kebakaran. Perencanaan yang baik dalam aktifitas pencegahan kebakaran akan dapat menyelamatkan miliaran rupiah dan juga nyawa manusia akibat kebaran. Salah satu penyebab utama terjadinya kebakaran pada berbagai industri adalah tindakan tidak aman atau kondisi lingkungan yang kurang baik. Dengan memperbaiki tindakan tidak aman (unsafe act) dan kondisi lingkungan kerja maka penyebab terjadinya kebakaran dapat dikurangi.

Program proteksi kebakaran membutuhkan investasi baik personel kebakaran, peralatan kebakaran, waktu dan biaya-biaya lain yang cukup besar bagi perusahaan, namun hal ini dapat dijustifikasi dengan menperlihatkan bukti-bukti kerugian yang diakibatkan oleh kebakaran. Investasi yang ditanamkan untuk program pencegahan kebakaran sangatlah jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan kerugian yang dapat terjadi akibat kebakaran.

Program pencegahan kebakaran dapat kelompokkan menjadi tiga kategori utama yaitu:

  1. Program engineering; yaitu program yang meliputi perencanaan bangunan yang yang aman dari kebakaran dan perencanaan proses yang aman dari kebakaran, misalnya instalasi fire detection system (aktif) dan instalasi fire protection system(pasif).
  2. Program edukasi; yaitu program untuk meningkatkan kesadaran pekerja terhadap kebakaran, yaitu dengan cara memberikan pelatihan-pelatihan tentang kebakaran, identifikasi penyebab kebakaran,bahaya kebakaran,pencegahan kebakaran dan evakuasi jika terjadi kebakaran.
  3. Pogram Penegakkan Sistem; program penegakkan sistem adalah program untuk memastikan bahwa semua sistem pencegahan kebakaran sesuai atau comply dengan fire code atau regulasi yang ada. Maka harus dilakukan inspeksi terhadap semua fasilitas pencegahan kebakaran secara berkala.

Program engineering memegang peranan yang sangat penting dalam pencegahan kebakaran. Tanpa didasari oleh prinsip teknis yang baik, program edukasi dan penegakkan sistem tidak akan bisa bisa optimal dalam mencegah terjadinya kebakaran. Prinsip engineering dalam pencegahan kebakaran yang harus diperhatikan adalah disain dan konstruksi bangunan, bahan bangunan, pemasangan sistem perlindungan kebakaran, pasokan air untuk pemadam, disain dan rencana pengembangan bagunan, sistem pemadam dan jaringan pasokkan air pemadam. Masukan dari inspektor kebakaran atau ahli kebakaran akan sangat berharga bagi insinyur perancang bangunan karena mereka memilki pengetahuan yang baik tentang fire code dan regulasi tentang kebakaran. Maka didalam merancang suatu bangunan dan proses, hendaklah melibatkan ahli kebakaran sehingga sistem pencegahan kebakaran dapat didisain sesuai dengan standar baku nasional atau internasional. Misalnya seberapa banyak titik fire detection, sprinkle dan fire extiguisheryang diperlukan dalam suatu area bangunan atau proses, dan dimana saja titik penempatannya yang paling tepat sesuai standar kebakaran atau fire code.

Hal lain yang sangat penting dalam program pencegahan kebakaran adalah pemahaman terhadap fire code atau standar baku kebakaran. Personel pencegah kebakaran harus mengetahui dan memahami fire code dan regulasi yang harus diterapkan untuk jenis industri mereka. Fire code dan regulasi yang harus dipahami misalnya adalah NFPA, OSHA, regulasi pemerintah, kebijakan perusahaan, perusahaan asuransi yang digunakan dan fire code atau regulasi yang spesifik terhadap proses atau bahan kimia tertentu.

Industri yang menggunakan teknologi moderen memasukkan sistem pencegahan kebakaran sebagai bagian dari sistem keselamatan secara keseluruhan. Namun jika sistem pencegahan kebakaran tidak merupakan bagian dari teknologi yang diggunakan seperti industri moderen, maka komite keselamatan kebakaran harus dibentuk untuk membantu pengembangan dan penerapan program pencegahan kebakaran, seperti identifikasi bahaya kebakaran, inspeksi proses tertentu, perencanaan kegiatan pencegahan kebakaran, melakukan pelatihan bagi pekerja,melakukan komunikasi program pencegahan kebakaran kepada pekerja dan komunitas disekitar pabrik atau perusahaan.

Penegakan sistem adalah merupakan program penting lainnya dalam mencegah terjadi kebakaran. Untuk menjamin bahwa sistem kebakaran yang sudah dibuat berjalan dan alat-alat pemadam selalu dalam kondisi baik maka perlu dilakukan inspeksi secara rutin. Setiap temuan dalam inspeksi sistem kebakaran harus dilaporkan kepada pihak manajemen untuk difollow up agar tidak terjadi kebakaran.


6 comments:

  1. Kira kira apa saja kerugian yang dapat terjadi akibat kebakaran?

    ReplyDelete
    Replies
    1. kebakaran dapat menimbulkan kerugian yang diantaranya ialah sebagai berikut :

      - Manusia (korban jiwa pada kejadian kebakaran).
      - Material (nilai bangunan dan aset yang rusak disebabkan kejadian kebakaran).
      - Lingkungan (flora dan fauna yang musnah karena kejadian kebakaran, efek termal kebakaran serta peningkatan gas CO2 dan polusi).
      - Ekonomi (kerugian finansial akibat tidak mampu berjalannya bisnis dampak dari kejadian kebakaran).
      - Sosial (PHK massal dikarenakan kebangkrutan bisnis dampak dari kejadian kebakaran).

      Delete
  2. 18JTD21
    Berikan contoh alat-alat pemadam yang harus ada di ruangan kerja ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. untuk ruang kerja yang telah terstandar yaitu ada 3 buah alat pemadam kebakaran yaitu :
      - tabung APAR dengan ukuran dan jenis yang disesuaikan dengan ruang kerja
      - smoke detector (sensor asap)
      - sprinkle ( pemancur air )

      Delete
  3. 18 JTDE 11
    Apa itu NFPA & OSHA?

    ReplyDelete
    Replies
    1. NFPA adalah standar yang diterapkan oleh National Fire Protection Association dari Amerika Serikat. Mereka menetapkan label yang digunakan oleh personel darurat dengan cepat dan mudah mengidentifikasi risiko yang ditimbulkan dari material berbahaya. Label ini berguna untuk menentukan peralatan khusus yang harus digunakan, prosedur yang harus dilakukan, atau pencegahan apabila terjadi situasi darurat.

      Occupational Safety and Health Administration (OSHA) adalah bagian dari Departemen Tenaga Kerja di Amerika Serikat yang dibentuk di bawah Undang-Undang Keselamatan dan Kesehatan, yang ditandatangani oleh Presiden Richard M. Nixon, pada 29 Desember 1970. OHSA memiliki misi mencegah cedera yang terkait dengan pekerjaan, penyakit, dan kematian dengan menegakkan peraturan (standarisasi) untuk kesehatan dan keselamatan kerja.

      Delete

TERIMAKASIH