B.2 ASAS MANEJEMEN K3
Manejemen K3 pada dasarnya mencari dan mengungkapkan kelemahan operasional yang memungkinkan terjadinya kecelakaan.
Fungsi ini dapat dilaksanakan dengan 2 cara :
a) Mengungkapkan sebab-musabab sesuatu kecelakaan (akarnya), dan
b) Meneliti apakah pengendalian secara cermat dapat dilaksanakan atau tidak.
Kesalahan operasional yang menimbulkan kecelakaan tidak terlepas dari :
1) Perencanaan yang kurang lengkap;
2) Keputusan-keputusan yang tidak tepat; dan
3) Salah perhitungan dalam organisasi, pertimbangan, dan praktik manajemen yang kurang mantap.
18B04-02 Bagaimana jika kesalahan operasional terlepas dari ketiga sebab itu?
ReplyDeleteakan terjadi kecelakaan kerja yang membahayakan para pekerja.
Delete18JTDE07-2
ReplyDeleteMenurut anda yang dimaksud dengan praktik manajemen yang kurang mantap itu contohnya seperti apa?
Praktik manajemen yang kurang mantap merupakan cara kerja manajemen yang kurang memfokuskan perhatiannya pada pengaturan cara kerja pekerja dalam kegiatan suatu organisasi.
DeleteSebagai contoh, sebuah perusahaan penerbitan buku pelajaran. Jajaran manajemen di perusahaan tersebut kurang mampu membuat kebijakan bagi seluruh karyawannya agar dapat bekerja dengan lebih efektif. Selain itu, produk buku pelajaran yang dihasilkan tidak sesuai dengan perkembangan kurikulum pendidikan yang berlaku saat ini. Akhirnya, produk buku tidak laku di pasaran karena tidak diminati oleh konsumen.
18B01
ReplyDeleteBagaimana cara meminimalisir terjadinya kesalahan operasional yang dapat menimbulkan kecelakaan ?? Terima kasih.
Melakukan pendekatan terhadap kelemahan pada unsur manusia, antara lain :
Deletea. Pemilihan / penempatan pegawai secara tepat agar diperoleh keserasian antara bakat dan kemampuan fisik pekerja dengan tugasnya.
b. Pembinaan pengetahuan dan keterampilan melalui training yang relevan dengan pekerjaannya.
c. Pembinaan motivasi agar tenaga kerja bersikap dan bertndak sesuai dengan keperluan perusahaan.
d. Pengarahan penyaluran instruksi dan informasi yang lengkap dan jelas.
e. Pengawasan dan disiplin yang wajar.
Pendekatan terhadap kelemahan pada perangkat keras, antara lain :
a. Perancangan, pembangunan, pengendalian, modifikasi, peralatan kilang, mesin-mesin harus memperhitungkan keselamatan kerja.
b. Pengelolaan penimbunan, pengeluaran, penyaluran, pengangkutan, penyusunan, penyimpanan dan penggunaan bahan produksi secara tepat sesuai dengan standar keselamatan kerja yang berlaku.
c. Pemeliharaan tempat kerja tetap bersih dan aman untuk pekerja.
d. Pembuangan sisa produksi dengan memperhitungkan kelestarian lingkungan.
e. Perencanaan lingkungan kerja sesuai dengan kemampuan manusia.
Pendekatan terhadap kelemahan pada perangkat lunak, harus melibatkan seluruh level manajemen, antara lain :
a. Penyebaran, pelaksanaan dan pengawasan dari safety policy.
b. Penentuan struktur pelimpahan wewenang dan pembagian tanggung jawab.
c. Penentuan pelaksanaan pengawasan, melaksanakan dan mengawasi sistem/prosedur kerja yang benar.
d. Pembuatan sistem pengendalian bahaya.
e. Perencanaan sistem pemeliharaan, penempatan dan pembinaan pekerja yang terpadu.
f. Penggunaan standard/code yang dapat diandalkan.
g. Pembuatan sistem pemantauan untuk mengetahui ketimpangan yang ada.