K3 TELEKOMUNIKASI POLITEKNIK NEGERI MALANG: 2C JTD / 21 / Rosario Febry Dayu Putra / 1841160030

Pada lingkungan saya terdapat banyak sekali tempat yang kemungkinan besar menjadi media penyebaran COVID-19. Seperti pada area supermarket, alfamart, indomaret, pasar tradisional, dan tempat ramai lainnya yang kerap digunakan atau dikunjungi secara bergantian oleh masyarakat. Tempat-tempat ini sangat rawan dikarenakan setiap kebutuhan sehari-hari berasal dari tempat-tempat tersebut dan penularan penyakit ini yang bisa melalui percikan saluran pernapasan saat batuk, diksusi, percakapan dan melalui benda padat seperti gagang pintu, mesin kasir, uang, dan lain sebagainya.

Dalam penanganannya, pemerintah memberi himbauan dengan menggunakan masker serta sering mencuci tangan apabila hendak pergi atau pulang dari tempat yang memiliki potensi besar penularan COVID-19. Hambatan pun sering muncul seperti susah nya masyarakat sekitar untuk sering mencuci tangan dan menggunakan masker saat berpergian. Selain itu masih ada oknum masyarakat yang menimbun sumber daya makanan seperti berbelanja melebihi kebutuhan yang bersifat panic buying. Hal ini menjadikan stock makanan berkurang dan banyak masyarakat lainnya yang kehabisan bahan makanan. Namun banyak relawan dan beberapa komunitas sosial yang melakukan penyuluhan serta edukasi di lingkup RT/RW, perumahan, kampung sehingga masyarakat waspada akan COVID-19 dengan cara yang tidak panik. Banyak juga tenaga medis yang secara sukarela memberi masker dan hand-sanitizer secara gratis kepada masyarakat kecil secara perlahan dengan edukasi yang sesuai standar. Dibantu dengan informasi melalui media sosisal maka akan membatu edukasi masyarakat sehingga penyebaran COVID-19 dapat segera dihentikan.

Dampak yang terjadi saat ini sangat dirasakan diberbagai elemen masyarakat.Banyak masyarakat berpenghasilan kecil tidak bisa mendapatkan nafkah kehilangan konsumen, contohnya seperti tukang becak. Pekerja pabrik atau buruh juga mendapat hal yang sama, banyak diantara mereka yang hanya mendapat setengah gaji bahkan terkena PHK dikarenakan perusahaan mereka tidak dapat membayar gaji para karyawannya. Para pekerja ini banyak yang beralih menjadi freelance dengan bekerja dari rumah atau WFH (Work From Home). Hal ini juga berpengaruh terhadap perusahaan besar diberbagai sektor. Mereka kehilangan pasar dan cenderung minim peminat karena masyarakat akan berpikir untuk lebih memilih membeli kebutuhan sehari-hari seperti makanan dari pada kebutuhan sekunder. Pada penggiat UKM (Usaha Kecil Menegah) banyak dari mereka yang memilih beralih profesi atau membuat produk yang laku ditengah wabah, bahkan banyak juga yang menutup usaha mereka. Mungkin beberapa perusahaan yang masih mendominasi yaitu perusahaan yang ada di bidang makanan, obat-obat an atau bidang lain yang masih dibutuhkan di tengah pandemic COVID-19. Namun ada beberapa perusahaan yang memiliki manajemen keungan yang bagus sehingga masih bisa menghasilkan produk meskipun dengan keuntungan yang sedikit bahkan tidak mengambil keuntungan hanya karena ingin menyelamatkan perusahaan.