KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

POLITEKNIK NEGERI MALANG

KELAS JTD 2A, 2B, 2C, 2D


Sunday, July 15, 2018

18JTDC05

Kebakaran adalah api yang tidak terkendali.

Kebakaran terjadi karena ada 3 unsur yang bertemu:

 

1. Bahan yang mudah terbakar- Barang padat, cair atau gas ( kayu, kertas, textil, bensin, minyak,acetelin dll),

2. Panas ( Suhu )- Pada lingkungannya memiliki suhu yang demikian tingginya,(sumber panas dari Sinar Matahari, Listrik (kortsluiting, panas energimekanik (gesekan), Reaksi Kimia, Kompresi Udara)

3. Oksigen ( O2 )- Adanya Zat Asam ( O2 ) yang cukup.Kandungan (kadar) O2ditentukan dengan persentasi (%), makin besar kadar oksigenmaka api akan menyala makin hebat, sedangkan pada kadaroksigen kurang dari 12 % tidak akan terjadi pembakaran api. Dalamkeadaan normal kadar oksigen diudara bebas berkisar 21 %, makaudara memiliki keaktifan pembakaran yang cukup.

Dari ketiga faktor tersebut saling mengikat dengan kondisi yang cukuptersedia. Ketiga faktor tersebut digambarkan dalam bentuk hubungansegitiga kebakaran sebagai berikut :

Perlu diperhatikan apabila salah satu dari sisi dari segita tersebut diatastidak ada, maka tidak mungkin terjadi kebakaran. Jadi setiap kebakaranyang terjadi dapat dipadamkan dengan tiga cara yaitu :

a. Dengan menurunkan suhunya dibawah suhu kebakaran,

b. Menghilangkan zat asam

c. Menjauhkan barang-barang yang mudah terbakar

Jenis dan Macam Alat Pemadam Kebakaran Berdasarkan bahan yang terbakar maka api dapat dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain :

1. Api kelas A, yang terbakar bahan padat
2. Api kelas B, yang terbakar bahan cair/gas
3. Api kelas C, yang terbakar melibatkan arus listrik
4. Api kelas D, bahan yang terbakar logamKlasifikasi jenis kebakaran terbuit diatas terbentuk sesudah tahun 1970,sebelumnya hanya kelas A, B, C.

Cara Pemadaman KebakaranTerdapat 3 (tiga) cara untuk mengatasi/memadamkan kebakaran :

* Cara penguraian yaitu cara memadamkan dengan memisahkanatau menjauhkan bahan / benda-benda yang dapat terbakar
* Cara pendinginan yaitu cara memadamkan kebakaran denganmenurunkan panas atau suhu. Bahan airlah yang paling dominandigunakan dalam menurunkan panas dengan jalanmenyemprotkan atau menyiramkan air ketitik api.
* Cara Isolasi / lokalisasi yaitu cara pemadaman kebakarandengan mengurangi kadar / prosentase O2 pada benda-bendayang terbakar.
* Bahan Pemadam KebakaranBahan peadam kebakaran yang banyak dijumpai dan dipakaipada saat ini antara lain :

1. Bahan pemadam Air
2. Bahan pemadam Busa (Foam)
3. Bahan pemadam Gas CO2
4. Bahan pemadam powder kering (Dry chemical)
5. Bahan pemadam Gas Halon (BCF)

Bahan pemadam Air- Bahan pemadam air mudah didapat, harga murah, dapat digunakandalam jumlah yang tak terbatas bahkan tidak perlu beli/gratis.

– Air disamping menurunkan panas/suhu (mendinginkan) dapat pula menah an/menolak dan mengusir masuknya oksigen apabila dikabutkan.

– Pada saat ini bahan pemadam kebakaran air banyak digunakandengan sistim/bentuk kabut (Fog), karena mempunyai beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan pancaran air antara lain :

* a. Mempunyai kemampuan menyerap panas (pendingainan ) lebihbesar. 1 liter air yang dipancarkan dapat menyerap panas 30 kcal,sedangkan bila dikabutkan 1 liter air dapat menjadi uap sebanyak1.600 lt dan akan menyerap panas sampai 300 kcal.
* b. Peyemprotan nozzel lebih mudah dikendalikan, dengan mengaturnozzel pancaran dapat dikendalikan bahkan sistim kabut (fog)
* c. Menghasilkanudara segar
* d. Dapat digunakan pada kebakaran minyak (Zat cair)

Keuntungan dan kerugian bahan air :

Keuntungan:

1. sebagai media pendingin yang baik
2. mudah didapat dan besar jumlahnya
3. biaya eksploitasi rendah

Kerugian :

1. menghantar listrik
2. dikapal dapat mengganggu keseimbangan(stabilitas)
3. dapat merusak barang-barang berharga tertentuseperti alat-alat elektronik
4. menambah panas apabila terkena karbit kopramentah, atau bahan-bahan kimia tertentu

* Bahan pemadam Busa (Foam)- Bahan pemadam busa efektif untuk memadamkan kebakaran kelas B(minyak, solar dan cairnya), untuk memadamkan kebakaran bendapadat (Kelas A) kurang baik , Seperti diketahui bahwa pemadam kebakaran dengan bahan busaadalah dengan cara isolasi yaitu mencegah masuknya udara dalamproses kebakaran (api), dengan menutup/menyelimuti permukaanbenda yang terbakar sehingga api tidak mengalir.

Menurut proses pembuatannya terdapat dua jenis busa yaitu :a. Busa kimia ( Chemis )b. Busa mekanis- Busa kurang sesuai untuk disemprotkan pada permukaan cairan yangmudah bercampur dengan air (Alkohol, spirtus) karena busa mudahlarut dalam air

* Bahan pemadam Gas CO2- Bahan pemadam kebakaran CO2 atau karbon dioksida berupagasdan dapat digunakan untuk memadamkan segala jenis kebakaranterutama kelas C. Dengan menghembuskan gas CO2 akan dapatmengusir dan mengurangi prosentase oksigen (O2) yang ada diudarasampai 12 % – 15 %- Gas CO2 ini lebih berat dari pada udara dan seperti gas-gas lain tidakmenghantar listrik, tidak berbau dan tidak meninggalkan bekas/bersih.
* Bahan pemadaman Tepung (powder) kimia kering (drychemical)- Dry chemical dapat digunakan untuk semua jenis kebakaran,- Tidak berbahaya bagi manusia / binatang karena tidak beracun,
* Bahan dry chemical disebut sebagai bahan pemadam kebakaranyang berfungsi ganda (multi purpose extinguisher)

1. Tidak menghantar listrik,- Powder berfungsi mengikat oksigen (isolasi) dan juga dapat mengikatgas-gas lain yang membahayakan,
2. Dapat menurunkan suhu,- Mudah dibersihkan dan tidak merusak alat-alat,

Cara penggunaanya dry chemical hampir sama dengan gas CO2 yaitu sebagai berikut :

1. Pertama harus diperhatikan adanya/arah angin, jika angin bertiupterlalu kuat maka penggunaa dry chemical ini tidak efisien,
2. Arahkan pancaran pemotong nyala api dan usahakan dapatterbentuk semacam awan/asap untuk menutup nyala api tersebut. Untuk lebih jelasnya bagimana tindakan dan technik pemadaman yg benar mengunakan alat jenis pemadamnan yg berbeda lihat video bawah .semoga bermanfaat salam ridwan garcia


6 comments:

  1. 18JTDA04-3
    Sebutkan jenis dan macam alat pemadam kebakaran berdasarkan bahan yang terbakar ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. 1. Kebakaran Klas A
      Adalah kebakaran yang menyangkut benda-benda padat kecuali logam. Contoh : Kebakaran kayu, kertas, kain, plastik, dsb.
      Alat/media pemadam yang tepat untuk memadamkan kebakaran klas ini adalah dengan : pasir, tanah/lumpur, tepung pemadam, foam (busa) dan air .
      2. Kebakaran Klas B
      Kebakaran bahan bakar cair atau gas yang mudah terbakar.
      Contoh : Kerosine, solar, premium (bensin), LPG/LNG, minyak goreng.
      Alat pemadam yang dapat dipergunakan pada kebakaran tersebut adalah Tepung pemadam (dry powder), busa (foam), air dalam bentuk spray/kabut yang halus.
      3. Kebakaran Klas C
      Kebakaran instalasi listrik bertegangan. Seperti : Breaker listrik dan alat rumah tangga lainnya yang menggunakan listrik.
      Alat Pemadam yang dipergunakan adalah : Carbondioxyda (CO2), tepung kering (dry chemical). Dalam pemadaman ini dilarang menggunakan media air.
      4. Kebakaran Klas D
      Kebakaran pada benda-benda logam padat seperti : magnesum, alumunium, natrium, kalium, dsb.
      Alat pemadam yang dipergunakan adalah : pasir halus dan kering, dry powder khusus.
      5. Kebakaran Klas K
      kebakaran yang disebabkan oleh bahan akibat konsentrasi lemak yang tinggi. Kebakaran jenis ini banyak terjadi di dapur. Api yang timbul didapur dapat dikategorikan pada api Klas B.
      6. Kebakaran kelas E
      Kebakaran yang disebabkan oleh adanya hubungan arus pendek pada peralatan elektronik. Alat pemadam yang bisa digunakan untuk memadamkan kebakaran jenis ini dapat juga menggunakan tepung kimia kering (dry powder), akan tetapi memiliki resiko kerusakan peralatan elektronik, karena dry powder mempunyai sifat lengket. Lebih cocok menggunakan pemadam api berbahan clean agent

      Delete
  2. apakah ada teknik sendiri menggunakan alat pemadam kebakaran ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Berikut ini akan dijelaskan teknik pemasangan pemadam kebakaran yang baik dan benar untuk menambah wawasan Anda.

      Teknik Pemasangan Alat Pemadam-Kebakaran APAR Yang Baik Dan Benar
      Mudah Dilihat
      Teknik pemasangan pemadam kebakaran yang baik dan benar sebaiknya alat pemadam kebakaran diletakkan di posisi yang mudah dijangkau ketika kebakaran sedang terjadi. Sebetulnya terdapat banyak cara agar alat pemadam kebakaran tersebut mudah dilihat oleh orang-orang yang ada disekitarnya. Salah satu caranya adalah dengan memasang stiker pemberitahuan mengenai alat pemadam kebakaran tersebut. Anda juga bisa memberi tanda dimana lokasi alat pemadam kebakaran tersebut diletakkan sehingga bisa dijangkau oleh siapa saja saat kebakaran terjadi.
      Sesuai dengan Potensi Kebakaran
      Pada saat pemasangan alat pemadam kebakaran sebaiknya sesuaikan dengan tipe dan penggolongan alat pemadam kebakaran tersebut. Mislahkan saja Anda akan memasang alat pemadam kebakaran di gedung yang menyimpan banyak bahan kimia sebaiknya pilih alat pemadam yang bisa mengatasi kebakaran yang disebabkan oleh bahan kimia. Oleh karena itu pastikan Anda memasang alat pemadam kebakaran sesuai dengan potensi kebakaran agar nantinya bisa memadamkan api secara cepat dan tepat. Bila perlu konsultasikan terlebih dahulu dengan pihak jual alat pemadam kebakaran agar dibantu memilih aat pemadam kebakaran yang tepat.
      Cara Penempatan
      Alat pemadam kebakaran untuk gedung atau ruangan biasanya diletakkan secara menggantung di dinding serta dilengkapi konstruksi penguat. Agar lebih aman biasanya alat pemadam diletakkan dalam Box APAR kemudian dikunci.
      Ketinggian Pemasangan
      Teknik pemasangan pemadam kebakaran yang baik dan benar harus memperhatikan ketinggian pemasangan. Untuk jarak penggantungan sebaiknya sekitar 1,2 meter dari permukaan lantai. Serta yang paling rendah adalah 15 cm dari permukaan lantai. Hal ini bertujuan agar alat pemadam mudah dijangkau.

      Suhu
      Disarankan agar alat pemadam kebakaran sebaiknya jangan dipasang pada ruangan yang bersuhu diatas 49 derajat Celcius serta kondisi suhu dibawah minus 44 derajat Celcius. Tetapi jika tabung memang sengaja dibuat untuk suhu-suhu tersebut memang tidak menjadi masalah.

      Melalui penjelasan diatas kini Anda bisa memperoleh wawasan baru mengenai teknik pemasangan pemadam kebakaran yang baik dan benar. Pemasangan alat pemadam kebakaran yang baik dan benar memang sangat perlu diperhatikan agar alat pemadam tersebut aman dan dapat digunakan dengan cepat ketika tiba-tiba terjadi kebakaran.

      Delete
  3. 18JTDC12-02
    Apakah kebakaran api yang tak terkendali ini bisa diindentifikasi ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Proses pembakaran tidak mungkin terjadi tanpa salah satu dari unsur ini:
      BAHAN PADAT
      Contoh : kayu, Kain, kertas, Plastik dan lain sebagainya dan jika terbakar umumnya akan meninggalkan abu / bara.

      * BAHAN CAIR
      Contoh : Cat, Alkohol dan berbagai jenis minyak.

      * BAHAN GAS
      Contoh : Propane, Butane, LNG dan lain sebagainya.

      Kedengarannya sangat sederhana, tetapi seringkali sangat sulit mengendalikan kebakaran jika sudah terjadi. Namun demikian hal ini penting sekali dipahami dalam rangka melakukan pencegahan atau penganggulangan kebakaran.

      Delete

TERIMAKASIH